Rabu, 01 November 2017

MAKALAH ILMU ALAMIAH DASAR


Kelas B PAI STAI Muttaqien Purwakarta 2016
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN MANUSIA
Nalar adalah pertimbangan tentang baik buruk; akal budi; atau aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir logis; jangkauan pikir; kekuatan pikir. Sedangkan penalaran adalah hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman.[1]
Tuhan menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat anorganis (benda mati) dan yang lain bersifat organis (makhluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi tunduk pada hukum alam (deterministis) dan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan (biologis), tetapi yang jelas ciri-ciri kehidupan manusia sebagai makhluk yang tertinggi, lebih sempurna dari hewan maupun tumbuhan.
Ada dua macam perkembangan alam pikiran manusia, yakni perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan perkembangan alam pikiran manusia, sejak zaman purba hingga dewasa ini.[2]

A.  Sejarah Pengetahuan yang diperoleh Manusia
1. Rasa Ingin Tahu
Ilmu Pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu (curiousity). Perasaan ini merupakan salah satu ciri khas manusia. Rasa ingin tahu berkembang, baik tentang dirinya sendiri maupun benda-benda di sekelilingnya dan rasa yang seperti itu tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya.
Manusia selalu merasa ingin tahu maka sesuatu yang belum terjawab dikatakan wallahualam, artinya Allah yang lebih mengetahui atau wallahualam bissawab yang artinya Allah mengetahui sebenarnya. Perkembangan lebih lanjut dari rasa ingin tahu manusia ialah untuk memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam pikirannya, untuk itu manusia mereka-reka sendiri jawabannya.[3]
2.  Mitos
Menurut Auguste Comte (1798-1857) bahwa dalam sejarah perkembangan manusia itu ada tiga tahap, yaitu tahap teologi (tahap metafiika), tahap filsafat, dan tahap positif (tahap ilmu).
Mitos termasuk tahap teologi atau tahap metafisika. Mitologi ialah pengetahuan tentang mitos yang merupakan kumpulan cerita-cerita mitos. Cerita mitos sendiri ditularkan lewat tari-tarian, nyanyian, wayang dan lain-lain.
Secara garis besar, mitos dibedakan atas tiga macam, yaitu mitos sebenarnya, cerita rakyat dan legenda. Mitos timbul akibat keterbatasan pengetahuan, penalaran dan panca indera manusia serta keingintahuan manusia yang telah dipenuhi walaupun hanya sementara.
Puncak hasil pemikiran mitos terjadi pada zaman Babylonia (700-600 SM) yaitu horoskop (ramalan bintang), ekliptika (bidang edar Matahari) dan bentuk alam semesta yang menyerupai ruangan setengah bola dengan bumi datar sebagai lantainya sedangkan langit-langit dan bintangnya merupakan atap.[4]

B.  Perkembangan Fisik Tubuh Manusia
Tubuh manusia berubah mulai sejak berupa sel sederhana yang selanjutnya secara bertahap menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel kromosom sperma yang identik dengan kromosom sel telur, pada prosesnya akan terjadi kromosom yang tidak homolog yang akan menjadi laki-laki.
Lima minggu setelah terjadi konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut yang selanjutnya akan membagi menjadi serambi kiri dan kanan pada minggu ke-9. Sedangkan pada minggu ke-13, janin sudah mulai berbentuk yang ditandai dengan berfungsinya berbagai organ, yang selanjutnya pada usia 18 minggu mulai terasa gerakan dari janin.
Pada usia 32 minggu, janin mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan dengan kepala di bawah makin mendekati lubang kelahiran. Pada saat ini gerakan semakin berkurang. Perkembangan tercepat terjadi pada saat setelah kelahiran sampai remaja.
Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat pubertas, yang ditandai di antaranya dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut pada daerah-daerah tertentu dan fungsi organ-organ reproduksi (organ genitalia).
Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baik oleh orang tua dan lingkungan yang terus akan terbawa sampai dewasa.
Sampai usia 2 tahun, perkembangan kecerdasan sangat cepat, dari belajar, makan, berbicara dan berjalan. Pada usia 2 – 7 tahun rasa ingin tahu akan makin besar. Masa remaja merupakan masa pertentangan dengan dirinya maupun dengan orang dewasa, karena selalu berusaha untuk memposisikan diri sebagai orang dewasa walaupun secara emosional belum memadai. Selanjutnya, setelah usia 30 tahun, mulai dapat mengendalikan diri dan mampu menempatkan diri sebagai individu yang bertanggung jawab.

C.  Metode Ilmiah dan Implementasinya
Pengetahuan tentang mitos, ramalan nasib berdasarkan perbintangan bahkan percaya adanya dewa diperoleh dengan cara berprasangka, berintuisi dan coba-coba (trial and error).
Suatu pengetahuan dapat dikatakan pengetahuan yang ilmiah apabila memenuhi syarat-syarat antara lain: objektif, metodik, sistematik dan berlaku umum. Salah satu syarat ilmu pengetahuan tersebut harus diperoleh melalui metode ilmiah. Kriteria metode ilmiah yang digunakan dalam penelitian antara lain harus berdasarkan fakta, bebas prasangka, menggunakan prinsip-prinsip analisis, hipotesis, berukuran objektif serta menggunakan teknik kuantitatif atau kualitatif.
Alur berpikir yang mencakup metode ilmiah dapat dijabarkan dalam langkah-langkah yang mencerminkan tahapan kegiatan ilmiah. Kerangka berpikir ilmiah pada dasarnya terdiri dari langkah-langkah operasional metode ilmiah, yaitu perumusan masalah, penyusun kerangka berpikir, pengajuan hipotesis, perumusan hipotesis, pengujian hipotesis, dan penarikan simpulan.
Metode ilmiah mempunyai keterbatasan maupun keunggulan. Keterbatasan metode ilmiah adalah ketidaksanggupannya menjangkau untuk menguji adanya Tuhan, membuat kesimpulan yang berkenan dengan baik dan buruk atau sistem nilai dan juga tidak dapat menjangkau tentang seni dan keindahan. Sedangkan keunggulannya, antara lain: mencintai kebenaran yang objektif dan bersikap adil; kebenaran ilmu tidak absolut sehingga dapat dicari terus-menerus; mengurangi kepercayaan pada tahayul, astrologi maupun peruntungan, dan lain-lain.
Manusia memiliki kelebihan dibanding semua makhluk, antara lain :
a. Manusia dapat berpikir, sehingga manusia merupakan makhluk yang cerdas ( homo sapiens ). Dengan daya pikirnya manusia dapat mempertimbangkan apa yang akan dilakukan masa sekarang, atau masa depan dengan pengalaman yang dialaminya.
b. Manusia dapat membuat alat-alat dan mempergunakannya, sehingga disebut sebagai manusia kerja ( homo faber ). Salah satu tindakan dan wujud budaya adalah barang buatan manusia ( artefact ). Alat-alat diciptakan manusia karena sadar kemampuan inderanya terbatas, sehingga alat-alat dibuat untuk mencapai tujuan, misal mikroskop, roda untuk kereta.
c. Manusia dapat berbicara ( homo longuens ), sehingga apa yang menjadi pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan melalui bahasa kepada manusia lain.
d. Manusia dapat hidup bermasyarakat ( homo socius ) tidak seperti binatang yang bergerombol yang hanya mengenal hukum rimba. Manusia bermasyarakat yang diatur dengan tata tertib demi kepentingan bersama.
e. Manusia dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi ( homo aeconomicus ). Dalam hukum ekonomi, semua kegiatan harus atas dasar untung rugi. Pada awalnya manusia mencukupi kebutuhannya sendiri, kemudian atas dasar jasa maka dikembangkan sistem pasar (produksi dijual di pasaran) dan keuntungan semakin besar, sehingga meningkatkan produktivitas kerja.
f. Manusia menyadari adanya kekuatan gaib yang memiliki kemampuan lebih hebat dari manusia, sehingga manusia memiliki kepercayaan atau beragama ( homo religius ). Di samping keenam hal di atas, manusia disebut juga manusia berbudaya ( homo humanus ) dan manusia yang tahu akan keindahan ( homo aesteticus ).[5]
Manusia Berperasaan dan Rasional Manusia mempunyai akal budi. Akal yang menjadi sumber sifat rasional, sedangkan budi bersumber pada perasaan. Perasaan adalah fungsi jiwa untuk mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang. Sedangkan rasional adalah menerima sesuatu atas dasar kebenaran pikiran atau rasio. Paham tersebut bersumber pada akal manusia yang diolah dalam otak. Dengan berpikir yang rasional manusia dapat meletakkan hubungan-hubungan dari apa yang telah diketahui dan yang sedang dihadapi. Kemampuan manusia memperguna kan daya akalnya disebutkan intelegensi.
Cara manusia memperoleh pengetahuan :
a. Cara lama dengan masih mengandalkan perasaan daripada kebenaran pikiran, yaitu dengan prasangka, intuisi dan coba-ralat.
b. Cara baru yaitu dengan mempergunakan logika, yaitu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus, tepat dan sehat. Logika yang bersifat kodratiah dan ilmiah.
Tahapan perkembangan pola pikir manusia :
1.    Antroposentris
Antroposentris ( anthropus = manusia, centrum = pusat ) adalah anggapan bahwa manusialah yang menjadi pusat segala-galanya. Pandangan ini masih dalam tahap awal perkembangan pikiran manusia.
Antroposentrisme (Shallow Environtmental Ethics)
 Antroposentrisme adalah teori etika lingkungan hidup yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung atau tidak langsung. Nilai tertinggi adalah manusia dan kepentingannya. Hanya manusia yang mempunyai nilai dan mendapat perhatian. Segala sesuatu yang lain di alam semesta ini hanya akan mendapat nilai dan perhatian sejauh menunjang dan demi kepentingan manusia. Oleh karena itu, alam pun dilihat hanya sebagai obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan manusia. Alam hanya alat bagi pencapaian tujuan manusia. Alam tidak mempunyai nilai pada dirinya sendiri.
Teori semacam ini juga bersifat egoistis, karena hanya mengutamakan kepentingan manusia. Kepentingan makhluk hidup lain, dan juga alam semesta seluruhnya, tidak menjadi pertimbangan moral manusia. Kalaupun mendapat pertimbangan moral, sekali lagi, pertimbangan itu bersifat egoistis: demi kepentingan manusia.
            Sejauh ini, teori tersebut dituduh sebagai salah satu penyebab, bahkan penyebab utama, dari krisis lingkungan hidup yang kita alami sekarang. Krisis lingkungan hidup yang kita alami sekarang. Krisis lingkungan hidup dianggap terjadi karena perilaku manusia yang dipengaruhi oleh cara pandang antroposentris. Cara pandang antroposentris ini menyebabkan manusia mengeksploitasi dan  menguras alam semesta demi memenuhi kepentingan dan kebutuhan hidupnya, tanpa cukup memberi perhatian kepada kelestarian alam.
            Argumen antroposentrisme yang lain kita temukan pada tradisi Aristotelian sebagaimana dikembangkan oleh Thomas Aquinas dengan fokus utama pada rantai Kehidupan (the Great Chain of Being). Menurut argumen ini, semua kehidupan di bumi membentuk dan berada dalam sebuah rantai kesempurnaan kehidupan, mulai dari yang paling sederhana sampai kepada yang Maha Sempurna, yaitu Allah sendiri. Dalam rantai kesempurnaan kehidupan tadi, manusia menempati posisi sebagai yang paling mendekati Maha Sempurna. Itu berarti, manusia menempati urutan teratas dari rantai ciptaan, sehingga dianggap lebih superior dari semua ciptaan lainnya, termasuk di antara semua makhluk hidup lainnya. Argumen ini sesungguhnya menggarisbawahi apa yang telah dikemukakan oleh Aristoteles dalam bukunya The Politics. Dalam buku ini, pemikiran antroposentrisme Aristoteles jelas terlihat dari kutipan ini : “tumbuhan disiapkan untuk kepentingan binatang, dan binatang disediakan untuk kepentingan manusia.” Jadi, ada semacam teleologi-rangkaian urutan menuju kesempurnaan, dimana ujung dari kesempurnaan itu adalah Yang Maha Sempurna, Allah.
Berdasarkan argumen ini, setiap ciptaan yang lebih rendah dimaksudkan untuk kepentingan ciptaan yang lebih tinggi. Karena manusia adalah ciptaan yang lebih tinggi dari semua ciptaan yang lain, ia berhak menggunakan semua ciptaan, termasuk semua makhluk hidup lainnya, demi memenuhi kebutuhan dan kepentingannya sebagai makhluk ciptaan yang lebih tinggi kedudukannya. Manusia boleh memperlakukan ciptaan yang lebih rendah sesuai dengan kehendaknya dan menggunakan sesuai dengan keinginannya. Dan itu sah, karena demikianlah kodrat kehidupan dan tujuan penciptaan. Pada gilirannya, manusia adalah alat dan siap untuk digunakan sesuai dengan kehendak Allah.
Manusia lebih tinggi dan terhormat dibanding dengan makhluk ciptaan lain karena manusia adalah satu-satunya makhluk bebas dan rasional (the free and rational being) sebagaimana dipahami oleh Thomas Aquinas, Rene Descartes dan Immanuel Kant. Termasuk dalam argumen ini adalah manusia merupakan satu-satunya makhluk hidup yang mampu menggunakan dan memahami bahasa, khususnya bahasa simbol, untuk berkomunikasi.
2.    Geosentris
Geosentris ( geo = bumi ) adalah anggapan bahwa bumi pusat alam semesta. Semua benda langit mengelilingi bumi merupakan anggapan yang berkembang sejak abad ke-6 SM. Tokohnya:
a. Thales (624-548 SM) yang dianggap orang pertama yang mempertanyakan dasar alam dan isinya. Thales percaya bintang-bintang bisa memancarkan cahaya sendiri, sedangkan bulan hanya memantulkan sinar matahari ke bumi. Dikatakan bahwa bumi merupakan cakram yang mengapung di atas air.
b. Anaximender (610 – 546 SM) ialah orang pertama yang menyatakan bahwa langit berputar dengan poros bintang kutub Kubah langit yang nampak adalah setengah bola dengan bumi sebagai pusatnya.
c. Pythagoras (580-500 SM) yang terkenal dengan dalil segitiga siku-siku.Di samping pelopor matematika, ia juga berkeyakinan bahwa bumi bulat dan berputar, sehingga menampakkan gerakan perputaran semu dari langit. Ia juga mengajarkan bahwa di bumi terdapat 4 unsur yaitu : tanah, air, udara dan api.
d. Erasthothenes (276-195 SM) ialah orang yang pertama menghitung ukuran bumi sebagai benda bulat.
e. Ptolomeus (127-151 SM) mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah pusat jagad raya, berbentuk bulat, diam setimbang tanpa tiang penyangga
f.  Avicenna (Ibn-Shina abad 11), seorang ahli Ilmu Pengethuan, terutama dalam bidang Ilmu Kedokteran, Fiolosof.[6]

3.    Heliosentris
Heliosentris (Helios = matahari) adalah anggapan bahwa pusat alam semesta adalah matahari. Hal ini merupakan pendapat baru karena makin sempurnanya alat pengamat bintang berupa teleskop dan semakin meningkatnya kemampuan berfikir manusia yang terjadi pada tahun 1500 – 1600.
Sebagai tonggak sejarah Nicolous Copernicus (1473-1543) dengan pokok ajaran :
a. Matahari adalah pusat sistem solar sedangkan bumi adalah salah satu planet di antara planet-planet lain yang beredar mengelilingi matahari.
b. Bulan beredar mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilingi matahari.
c. Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang mengakibatkan adanya siang dan malam dan pandangan gerakan bintang-bintang.
Pengikut Copernicus adalah Bruno (1548-1600). Ia memberikan kesimpulan lebih jauh lagi:
a.  Jagat raya tidak ada lagi.
b.  Bintang-bintang tersebar di seluruh jagat raya.

Tokoh lain adalah Johannes Kepler (1571-1630), pendapatnya :
a. Planet-planet beredar mengelilingi matahari pada suatu garis edar yang berbentuk elips dengan suatu fokus.
b. Bila ditarik garis imajinasi dari planet ke matahari dan ia bergerak menurut garis edarnya, luas bidang yang ditempuh pada jangka waktu yang sama adalah sama.
c. Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan sebuah planet utk mengelilingi matahari secara penuh sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-rata palnet itu terhadap matahari.
Tokoh lain adalah Galileo (1564-1642) dengan penemuannya yaitu teleskop yang mutakhir. Ia menemukan bahwa ada empat buah bulan yang mengelilingi Yupiter, adanya gunung-gunung di bulan dan satu bintik hitam di matahari yang sangat penting untuk menghitung kecepatan rotasi matahari, adanya Mikly Way atau Bima Sakti. Dan yang sangat menakjubkan adalah ditemukannya cincin Saturnus.
4.    Galaktosentris
Galaktosentris (Galaxy : kumpulan jutaan bintang) merupakan anggapan bahwa pusat alam semesta adalah galaksi. Paham tersebut berkembang sejak tahun 1920 setelah Amerika Serikat membuat teleskop raksasa, sehingga informasi tentang galaksi makin jelas diketahui orang.
Di California terdapat 2 buah observatoria : Mount Wilson dengan pemantul 1,5 meter dan Mount Palomar dengan pemantul 2,5 meter dan tahun 1976 berdiri observatorium Zelenchukskaya di Rusia.
Pengetahuan tentang galaksi Bima Sakti makin intensif, sementara itu perhatian ke galaksi yang lain mulai dikembangkan.




5.    Asentris
Asentris (a = tidak) merupakan anggapan bahwa tidak perlu lagi adanya pusat-pusatan dalam alam semesta ini, semuanya beredar dalam konstelasi ilmiah.
Dengan paham ini manusia semakin kecil jika dihadapkan pada alam semesta yang tidak terbatas ukurannya, sehingga secara agama semuanya dikembalikan pada Tuhan sebagai Sang Pencipta.[7]


Heliosentris atau Geosentris


Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Kajian mengenai Heliosentris atau Geosentris termasuk mengulang sejarah polemik. Meskipun kelihatannya sederhana, tapi polemik ini telah menelan korban. Beberapa tokoh yang menolak pendapat gereja roma waktu itu, harus di-guilatine (pancung).
Ada beberapa catatan yang bisa kita berikan terkait perselisihan ini,
Pertama, perlu kita bedakan pendekatan yang dilakukan para ulama dengan pendekatan yang dilakuan para ahli fisika. Para ulama membahas ini, melalui pendekatan tafsir al-Quran dan sunah. yang bisa jadi berbeda dengan teori yang disampaikan fisikawan.
Sebaliknya, para fisikawan menggunakan pendekatan empiris untuk menemukan teori tentang tata surya. Yang bisa jadi juga berbeda dengan hasil kesimpulan para ulama dalam menafsirkan al-Quran dan hadis.
Intinya, kita dudukkan pendekatan sesuai porsinya.
Kedua, para ulama kontemporer berbeda pendapat dalam menetapkan antara heliosentris dan geosentris.
Baik pendapat pertama maupun kedua, semuanya ijtihad terhadap dalil dari al-Quran.
Sebagian mengatakan, geosentris lebih benar. karena ini yag lebih sesuai sharih al-Qur’an (makna tekstual al-Quran). Diantara ayat yang menunjukkan hal itu adalah firman Allah,
وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا
Matahari beredar di garis orbitnya. (QS. Yasin: 38)
Dan beberapa ayat lainnya.
Ini merupakan pendapat Lajnah Daimah, sebagaimana dinyatakan dalam fatwa no. 18647, 9247, dan 15255. Lajnah Daimah bahkan mewajibkan siapapun untuk meninggalkan teori heliosetris. Karena itu hanya teori dan tidak sesuai dengan makna teks al-Quran.
Demikian pula ini pendapat Syaikh Ibnu Utsaimin. (Kutub wa Rasail Ibnu Utsaimin, VI/102/21).
Sementara itu, Syaikh al-Albani berpendapat yang lebih tepat heliosentris. Ini lebih mendekati hasil penelitian empiris. Kemudian beliau menjawab mengenai tafsir surat yasin ayat 38 di atas, yang itu menjadi salah satu dalil utama geosentris. Syaikh al-Albani menyatakan,
Bahwa di surat Yasin, Alah menyebutkan beberapa tanda kekuasaan-Nya,
Di ayat 33 – 36, Allah berbicara tentang bumi.
Di ayat 37 dan 38, Allah berfirman tentang matahari.
Di ayat 39 dan bagian awal ayat 40, Allah berbicara tentang bulan.
Kemudin di akhir ayat 40, Allah berfirman,
وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
Dan semuanya beredar di alam semesta. (QS. Yasin: 40).
Kemudian Syaikh al-Albani menyimpulkan, bahwa kata ‘semua’ lebih dekat jika kita berlakukan untuk bumi, matahari, dan bulan. Sehingga semuanya berputar. (Silsilah al-Huda wa an-Nur, volume 1/497).
Mengenai perbedaan pendapat ini, anda bisa simak di: http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=319853
Ketiga,  bahwa al-Quran dan sunah tidak akan pernah bertentangan dengan realita. Meskipun tidak semua realita disebutkan dalam al-Quran dan sunah. Terutama realita yang ada di alam. Karena al-Quran dan sunah bukan kitab biologi atau referensi ilmu pengetahuan alam.
Salah satu contoh kejadiannya, hadis dari Thalhah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang para sahabat untuk mengawinkan kurma. Akibatnya gagal panen. Ketika berita ini sampai kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
إِنَّمَا هُوَ ظَنٌّ ظَنَنْتُهُ، إِنْ كَانَ يُغْنِي شَيْئًا فَاصْنَعُوا، فَإِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ، وَالظَّنُّ يُخْطِئُ وَيُصِيبُ، وَلَكِنْ مَا قُلْتُ لَكُمْ قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ فَلَنِ أكْذِبَ عَلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
Ini hanya dugaan saya. Jika itu bermanfaat, silahkan lakukan. Saya manusia biasa seperti kalian, dugaannya bisa benar bisa salah. Namun apa yang aku sampaikan jika itu dari Allah, sama sekali saya tidak akan berdusta atas nama Allah. (HR. Ahmad 1399 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).
Masalah mengawinkan kurma, bukan ranah syariat. sehingga kembali kepada bukti empiris yang dimiliki manusia. sekalipun tidak dibimbing wahyu, mereka bisa memahaminya.
Keempat, tujuan besar Allah menyebutkan alam semesta dalam al-Quran adalah untuk mengajak manusia agar semakin mengagungkan Allah. karena itu, sebelum Allah menyebutkan kejadian alam semesta, Allah berfirman,
وَآَيَةٌ لَهُمُ
Ayat (tanda kekuasaan Allah) untuk mereka…
Allah juga berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ . الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap (QS. al-Baqarah: 21-22)
Tentu saja, tujuan utama ayat kauniyah disebutkan dalam al-Quran, bukan untuk referensi ilmu pengetahuan alam, apalagi untuk membuat polemik atau perbedaan pendapat diantara para hamba.
Karena itu, sikap yang lebih kita kedepankan ketika membaca ayat-ayat semacam ini adalah pengagungan kepada Allah, Penciptanya. Sekalipun bisa jadi, detail dari ayat kauniyah itu tidak kita ketahui, dan tidak selayaknya kita gali.
Kelima, Allah mengajarkan dalam al-Quran, agar perselisihan yang belum jelas kebenarannya, tidak terlalu disikapi serius. Terutama untuk masalah yang tidak menambah keimanan seseorang.
Perselisihan memang tidak bisa dihindari. Tapi posisikan hanya perselisihan lahir saja, tidak sampai menjadi sumber perdebatan.
Allah contohkan perselisihan manusia tentang jumlah ashabul kahfi. Ada yang mengatakan, 3 orang, 4 bersama anjingnya. Ada yang mengatakan 5 orang, 6 bersama anjingnya, dan ada yang mengatakan 7 orang, 8 bersama anjingnya. Angka berapapun yang dipilih, tidak ada kaitannya dengan ketaqwaan. Seseorang tidak lebih bertaqwa, ketika dia meyakiin jumlahnya 3, atau 5, atau 7.
Dilanjutan ayat Allah mengajarkan,
قُلْ رَبِّي أَعْلَمُ بِعِدَّتِهِمْ مَا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا قَلِيلٌ فَلَا تُمَارِ فِيهِمْ إِلَّا مِرَاءً ظَاهِرًا
Katakanlah: “Rabku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit.” Karena itu janganlah kamu (Muhammad) berdebat tentang hal mereka, kecuali perdebatan lahir saja. (QS. al-Kahfi: 22)
Dalam ayat ini, Allah mengajarkan, bahwa perbedaan pendapat untuk masalah yang belum terlalu jelas, dan permasalahan itu tidak menambah keimanan seseorang, ada 2 hal yang bisa dilakukan,
[1] Kembalikan ilmunya kepada Allah. katakan, “Allah yang paling tahu kebenarannya.”
[2] Posisikan perselihan ini hanya bersifat lahir saja. Jangan sampai terlalu diseriusi.
(Tafsir al-Kahfi, Ibnu Utsaimin)
Terlepas dari perbedaan ulama dalam masalah Heliosentris atau Geosentris, keduanya tidak memiliki hubungan dengan ketaqwaan. Seseorang tidak menjadi semakin bertaqwa hanya karena dia memihak geosentris dan sebaliknya.
Keenam, dalam teori fisika, baik matahari maupun bumi, keduanya bukan pusat alam semesta (universe). Sehingga, baik bumi maupun matahari, beserta seluruh benda langit lainnya, bergerak mengitari pusat alam semesta.
Sehingga teori heliosentris, yang menyatakan, pusat alam semesta adalah matahari. Dan teori geosentris, yang menyatakan, pusat alam semesta adalah bumi, keduanya tidak seutuhnya benar. Karena keduanya bukan pusat alam semesta.
Dalam teori relativitas, tidak salah ketika kita menyatakan,
“Menurut saya yang ada di bumi, matahari bergerak mengelilingi bumi.”
Sebagaimana ketika anda di dalam mobil menyatakan, bahwa pohon yang ada di luar bergerak ke belakang.
Hanya saja, untuk kasus mobil dan pohon, manusia bisa langsung bisa menyimpulkan mana yang sebenarnya bergerak dan mana yang gerakannya semu.
Sementara untuk kasus matahari dan bumi, perlu perjuangan sangat panjang untuk membuktikan secara empiris, mana yang sebenarnya bergerak dan mana yang gerakannya semu.
Jika kita mengesampingkan hubungan dengan tata surya lain dan bintang-bintang lain, kita menyimpulkan bahwa baik matahari maupun bumi, keduanya berputar mengelilingi pusat keduanya. Mengingat massa matahari benar-benar jauh lebih besar dibandingkan bumi, maka fisikawan menyimpulkan, bumi tampak mengelilingi matahari. Karena benda akan mengelilingi pusat massanya.
Kita kembalikan semua ilmunya kepada Allah, Dzat yang menciptakan alam semesta besarta isinya. Dan dengan membaca ayat-ayat ini, semoga membuat kita lebih bisa mengagungkan Allah.
Allahu a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

















POLAPIKIR MANUSIA GALAKSI SENTRIS DAN ASENTRIS

A.    Pola Pikir Manusia
Manuasia sebagai mahluk yang berfikir dibekali rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu inilah yang mendorong untuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam serta berusaha untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Pengetahuan yang diperoleh yang semula terbatas dari hasil pengamatan gejala alam yang ada, kemudian semakin bertambah dengan getahuan dari hasil pemikirannya. Kemudian manusia melalui hasil penelitiannya mampu melakukan eksperimen untuk membuktikan dan mencari kebenaran dari suau pengetahuan. Setelah manusia mampu memadukan kemampuan penalaran dengan eksperimentasinya maka lahirlah ilmu pengetahuan yang baru dan mantap.
Manusia sebagai mahluk berpikir dibekali hasrat ingin tahu tentang benda dan pristiwa yang terjadi disekitarnya termasuk juga ingin tahu tentang dirinya sendirinya. Rasa ingin tahu inilah mendorong manusia memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam, baik alam besar (Makrokosmos) maupun alam kecil (Mikrokosmos), serta derusaha memecahkan masalah yang dihadapi, dan ini menyebabkan manusia dapat mengumpulkan pengetahuan yang banyak yang disebabkan oleh rasa ingin tahunya dan pola pikirnya. Pengetahuan yang diperoleh ini tidak hanya tersbatas pada objek yang diamati oleh pancaindera saja, tetapi juga masalah-masalah lain, misalnya yang berhubungan dengan baik atau buruk, indah atau tidak indah dengan dapat dipecahkan masalah yang satu maka akan timbullah masalah lain yang menuggu pemecahan dari pola pikir tersebut.
Berlangsunya perkembangan pengetahuan tersebut dipermudah atau diperlancar dengan adanya kemampuan ini maka dapat dilakukan tukar menukar informasi mengenai pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki masing-masing. Perkembangan pengetahuan manusia juga didukung oleh adanya sifat manusia yang ingin maju, sifat manusia yang selalu tidak puas dan sifat yang lebih baik. Mereka selalu berusaha mengerti atau memperoleh pengetahuan yang lebih banyak. Dengan demikian, akumulasi pengetahuan akan berlangsung lebih cepat.
Sejalan dengan perkembangan pengetahuan tersebut, rasa keindahan manusia juga berkembang, maka pengetahuan yang telah dimiliki bukan hanya diterapkan dan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dalam hidupnya yang meliputi kebutuhan praktis saja tetapi juga menyangkut hal-hal yang bertalian dengan keindahan. Maka dengan pola pikirnya manusia dapat di bedakan dengan hewan.

B.     Galaksi Sentris
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan  tentang fenomina ilmiah. pada akhirnya diketahui bahwa matahri hanya merupakan salah satu dari beribu-ribu bintang yang beredar mengelilingi pusatnya. Pusat bintang-bintang itu berupa kabut pijar yang sangat besar dikelilingi oleh kelompok bintang yang dan lainnya sangat dekat (cluster) dan juga dikelilingi oleh kumpalan kabut gas pijar yang lebih kecil dari pusatnya (neoble) dan observatorium asrtronomi di Los Angeles County, California, Amerika Serikat. The MWO terletak di Gunung Wilson, yang 5.715 kaki (1.742 m) di puncak Pegegunungan San Gabriel dekat Pasadena, timur laut dari Los Angeles observatorium asrtronomi di Los Angeles County, California, Amerika Serikat. The MWO terletak di Gunung Wilson, yang 5.715 kaki (1.742 m) di puncak Pegegunungan San Gabriel dekat Pasadena, timur laut dari Los Angelesobservatorium asrtronomi di Los Angeles County, California, Amerika Serikat. The MWO terletak di Gunung Wilson, yang 5.715 kaki (1.742 m) di puncak Pegegunungan San Gabriel dekat Pasadena, timur laut dari Los Angelestebaran ribuan bintang. Semua bintang-bintang termasuk matahari disebbut galaksi.Hal ilmiyah yang mendasari muncullah paham galaksi sentris.[1]
Galaksi adalah calon bintang atau kelompok bintang yang jumlahnya ribuan, jutaan yang terdapat di alam semesta.Sehubungan dengan galaksi terdapat suatu hipotesis.[2]tentang dari mana asal galaksi tersebut. Hipoteasis tersebut diajukan oleh Fowler(1957). Menurut Fowler, 12 ribu juta tahun yang lalu galaksi kita ini tidaklah seperti dalam keadaan ini. Ia masih berupa kabut gas hidrogen yang sangat besar sekali yang berada diluar angkasa. Ia bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat. Karena gaya beratnya maka ia mengadakan kontraksi. Massa bagian luar banyak yang tertinggal, pada bagian yang berkisar lambat dan mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah bintang bintang.Gumpalan kabut yang menjadi bintang itupun secara perlahan mengadakan kontraksi.Energi potensialnya mereka keluarkan dalam bentuk sinar dan panas radiasi dan bintang-bintang itupun makin turun temperaturnya. Setelah beribu puluh juta tahun ia mempunyai bentuknya yang boleh dikatakan tetap sepertihalnya matahari. Hipotesis itu diyakinkan oleh suatu observasi yang ditujukan kepada pusat galaksi dimana selalu dilahirkan bintang baru baik secara perlahan maupun secara eksplosif.

C.    Terbentuknya Galaksi
Sejak lama manusia telah berusaha memahami alam semesta ini. Pada zaman kejayaan Yunani orang percaya bahwa bumi merupakan pusat dari alam semesta ini (geosentrisme). Namun, pandangan itu berubah sejak abad pertengahan, yang dipelopori oleh Copernicus, menjadi heliosentrik, yaitu mataharilah yang menjadi pusat beredarnya bumi bersama planet-planet lain. Saat itu dianggap sebagai awal dari perkembangan ilmu pengetahuan alam. Pengamatan selanjutnya mengungkapkan bahwa matahari  merupakan salah satu dari beribu-ribu bintang yang beredar mengikuti pusatnya. Pusat bintang-bintang itu berupa kabut gas pijar yang lebih kecil dari pusatnya (nebule) dan tebaran ribuan bintang. Kesemuanya itu termasuk matahari disebut galaksi. Ternyata galaksi itu tidak hanya satu, tetapi beribu-ribu jumlahnya. Galaksi tempat matahari berinduk diberi nama Milky Way atau bima sakti. Apakah semua galaksi itu berpusat dari suatu induk galaksi? Beberapa teori mengungkapkan sebagai berikut:
1.            Teori Ledakan.
Teori ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu masa sangat besar dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti. Masa itu kemudian berserakan  dan mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, masa yang berserakan itu berbentuk kelompok dengan berat jenis yang relatif lebih kecil, yang disebut galaksi yang sekarang. Mereka terus bergerak menjauhi titik pusat yang sama.
2.            Teori Ekspansi dan kontraksi.
Teori ini berlandaskan pemikiran bahwa ada suatu siklus dari alam semesta, yaitu masa ekspansi dan masa kontraksi. Diduga bahwa siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun.
Dalam masa ekspansi, terbentuklah galaksi serta bintang-bintang yang bersumber dari reaksi inti hydrogen yang pada akhirnya membentuk berbagai unsur lain yang kompleks. Pada masa kontraksi, galaksi dan bintang-buntang yang terbentuk menyusut mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi.
Kedua teori ini(teori ledakan maupun teori ekspansi-kontraksi) mendukung suatu kebenaran bahwa partikel yang ada pada zaman dahulu. Berdasarkan teori ekspansi dan kontraksi, senenarnya alam semesta ini tidak berawaldan tidak berakhir (asentris).
3.            Teori Terbentuknya Galaksi
Hipotesis Fowler (1957)
Menurut Flower, dua belas ribu juta tahun yang lalu galaksi kita tidaklah seperti sekarang ini. Bentuknya berupa kabut gas hydrogen yang sangat besar yang berada di ruang angkasa. Ia bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhan berbentuk bulat. Karena gaya beratnya, ia mengadakan kontraksi. Massa bagian luar banyak yang tertinggal. Pada bagian yang berkisar lambat dan mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah bintang-bintang. Gumpalan kabut yang telah menjadi kabut itu pun secara  perlahan mengadakan kontraksi. Energi potensialnya mereka keluarkan dalam bentuk sinar dan poanas radiasi dan bintang-bintang itu pun semakin turun temperaturnya setelah berpuluh-puluh ribu tahun, ia mempunyai bentuk yang boleh dikatakan tetap, seperti halnya matahari hipotesis itu diyakinkan oleh suatu observasi yang ditujukan pada pusat galaksi, tempat dilahirkannya bintang baru, baik secara perlahan-lahan maupun secara eksplosif.

D.    Galaksi
Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang(dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap. Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias, yang berarti "susu," yang merujuk pada galaksi Bima Sakti (bahasa Inggris:Milky Way). Tipe-tipe galaksi berkisar dari galaksi kerdil dengan sepuluh juta bintang hingga galaksi raksasa dengan satu triliun  bintang, semuanya mengorbit pada pusat galaksi. Matahari adalah salah satu bintang di galaksi Bima Saktitata surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit Matahari.
Kemungkinan terdapat lebih dari 100 miliar galaksi pada alam semesta teramati. Sebagian besar galaksi berdiameter 1000 hingga 100.000 parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak yang dihitung dalam jutaan parsec (atau megaparsec). Ruang antar galaksi terisi dengan gas yang memiliki kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik. Sebagian besar galaksi diorganisasikan ke dalam sebuah himpunan yang disebut klaster, untuk kemudian membentuk himpunan yang lebih besar yang disebut superklaster. Struktur yang lebih besar ini dikelilingi oleh ruang hampa di dalam alam semesta.
Meskipun belum dipahami secara menyeluruh, materi gelap terlihat menyusun sekitar 90% dari massa sebagian besar galaksi. Data pengamatan menunjukkan lubang hitam supermasif kemungkinan ada pada pusat dari banyak (kalau tidak semua) galaksi.
Berdasarkan apa yang tampak dari hasil pengamatan, dapat kita bedakan adanya tiga macam galaksi, yaitu:

A Galaksi Spiral
Galaksi spiral adalah galaksi yang berbentuk seperti spiral dengan tangannya seperti belalai yang keluar dari gas . Bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang galaksi (lengan spiral), dan bulge (bagian pusat galaksi yang menonjol). Lengan lengan galaksi berspiral berisi, bintang tua, bintang muda, gas dan debu yang berputar mengelilingi bumi. Bintang-bintang tua terdapat pada gugus-gugus bola yangtersebar menyelimuti galaksi. Gugus bola adalah kumpulan bintang-bintang yang berjumlah puluhansampai ratusan ribu bintang yang lahir bersama-sama, mengumpul berbentuk bola. Gugus-gugus bola inilah yang membentuk halo bersama sama dengan bintang-bintang yang tidak terdapat di bidang galaksi. Bintang bintang muda terdapat di lengan spiral galaksi yang berada di bidang galaksi. Bintang-bintang muda ini masih banyak diselimuti materi antar bintang, yaitu bahan yang membentuk bintang itu. Bulge pada galaksi spiral adalah bagian yang paling padat. Pada Bima Sakti, pusat galaksi terletak diarah Rasi Sagittarius, tetapi kita tidak dapat mengamatinya dengan mudah, karena materi antar bintangbanyak menyerap cahaya yang berasal dari pusat galaksi itu. Galaksi spiral berotasi dengan kecepatanyang jauh lebih besar dari galaksi elips. Kecepatan rotasinya yang besar itulah yang menyebabkan galaksiini memipih dan membentuk bidang galaksi. Besar kecilnya kecepatan rotasi pada galaksi spiral inibergantung pada massa galaksi tersebut. Kecepatan rotasi tiap bagian galaksi spiral sendiri tidaklahsama. Semakin ke arahpusat galaksi, kecepatan rotasinya semakin besar dan tampak seperti pusaran apiraksasa dan mempunyai bentuk yang teratur.Galaksi spiral dibagi menjadi 2 :-
 Galaksi spiral normal, memiliki lengkungan spiral yang keluar dari inti yang terang.-
 Galaksi spiral berpalang memiliki lengkungan spiral terluar dari tepi - tepi paling ujung darisebuah palang pada intinya.Ciri-ciri galaksi spiral : Mempunyai inti (pusat) yang berbentuk roda atau batang. Mempunyai selubung bulat yang membungkus pusat yang terdiri dari bintang dan gugus bintang. Mempunyai lengan spiral yang mengelilingi pusat di daerah Katulistiwa.Ciri-ciri Galaksi Spiral: Mempunyai inti (pusat) yang berbentuk roda atau batang. Mempunyai selubung bulat yang membungkus pusat yang terdiri dari bintang dan gugus bintang. Mempunyai lengan spiral yang mengelilingi pusat di daerah Katulistiwa.

B Galaksi Berbentuk Elips
Jenis galaksi Elip adalah jenis galaksi yang diperkirakan mempunyai bentuk ellipsoidal dan terlihat lembut karena terang nya cahaya antar bintang, hampir keseluruhan bentuk fisik nya rata dan terang. Morfologi dari galaksi eliptikal ternyata sangat bermacam-macam mulai dari yang berbentuk hampir bulat seperti eplisoidal hingga hampir berbentuk datar. Dengan beraneka macam nya bentuk yang ada, hal ini ternyata sangat mempengaruhi jumlah dari banyak nya bintang yang ada didalam sebuah galaksi. Mulai dari ratusan juta bintang hingga lebih dari satu trilyun bintang. Klasifikasi morfologi eliptikal ini telah diklasifikasikan oleh Edwin Hubble dalam skema klasifikasi Hubble. Contoh dari jenis Eliptikal galaksi adalah M32, M49 dan M59.[3]


C Galaksi Berbentuk Tak Beraturan
Jenis galaksi tak beraturan yang dimaksud adalah jenis galaksi yang bentuk nya bukan eliptikal maupun spiral. Pada jenis galaksi ini bentuk dari galaksi sangat bermacam-macam ada yang disebut “Dwarf” Galaksi atau galaksi cebol yang dikarenakan besar galaksi ini lebih kecil dari galaksi pada umumnya, Ring Galaksi yaitu galaksi yang bentuk nya seperti cincin yang mana ditengahnya ada pusat dari galaksi dan Lentikular galaksi dimana Bentuk dari galaksi ini merupakan perpaduan antara jenis Eliptikal dan Spiral. Contoh dari jenis Dwarf Galaksi adalah M110, Ring Galaksi adalah Objek Hoag dan Lentikular galaksi adalah NGC 5866.HG

E.     Ciri-ciri Galaksi
Antaralain cirinya sebagai berikut:
•         Galaksi mempunyai cahaya sendiri bukan cahaya pantulan
•         Galaksi-galaksi lainnya dapat terlihat berada diluar galaksi bimasakti
•         Jarak antara galaksi yang satu dengan yang lainnya jutaan tahun cahaya
•         Galaksi mempunyai bentuk-bentuk tertentu
Menurutpara ahli astronomi, ruang antara galaksi yang satu dengan galaksi yang lainnya tidak kosong tetapi mengandung materi yang disebut zat inter galaksi. Zat inter galaksi ini seperti zat interstellair yang terdiri dari proton,elektron, ion linnya yang bergerak simpang siur dalam jagat raya ini.[4]
Ada beberapa macam galaksi yang sudah diketahui oleh manusia, antara lain :
•         Galaksi bima sakti. Galaksi bima sakti merupkan galaksi dimana bumi berada. Galaksi ini memiliki bentuk spiral dengan diameter kira-kira 100000 tahun cahaya.
•         Galaksi magellan. Galaksi magelan merupakan galaksi yang paling dekat dengan galaksi bima sakti. Jaraknya kurang lebih 150000 tahun cahaya dan berada dibelahan langit selatan.
•         Galaksi ursa mayor. Galaksi ini berjarak 10000000 tahun cahaya dari galaksi bimasakti. Bentuk galaksi ini adalah elips dan rapat.
•         Galaksi jauh. Galaksi-galaksi yang terletak lebih dari 10000000 tahun cahaya dari galaksi bimasakti termasuk galaksi jauh. Contohnya: galaksi silvery, triangulum, dan whirlpool.
Surya Galaksi sentris dimulai tahun 1920 yang ditandai dengan pembangunan teleskop raksasa di Amerika Serikat sehingga dapat memberikan informasi yang lebih banyakmengenai galaksi. Di California terdapat dua buah observatoria:
•         Mount Wilson dengan pemantulan1,5 meter
The Mount Wilson Observatory (MWO) adalah observatorium asrtronomi di Los Angeles County, California, Amerika Serikat. The MWO terletak di Gunung Wilson, yang 5.715 kaki (1.742 m) di puncak Pegegunungan San Gabriel dekat Pasadena, timur laut dari Los Angeles. Observatorium berisi dua teleskop historis penting: 60 inci (1,5 m) Hale teleskop yang dibangun pada tahun 1908, dan 100 inci (2,5 m) Hooker teleskop, yang merupakan teleskop terbesar di dunia dari selesai pada tahun 1917 sampai tahun 1948.Gunung Wilson merupakan evolusi observatorium modern, dan salah satu tempat paling penting di sejarah ilmiah . George Ellery Hale 60-inci, yang tidak lagi digunakan untuk penelitian, ini akan digunakan untuk studi klasifikasi spektral bintang, yang merupakan dasar dari astronomi modern. 60-inci Teleskop Hale merupakan yang terbesar di dunia 100 tahun yang lalu, tetapi dalam waktu 10 tahun, digantikan oleh lingkup 100-inci berikutnya. Edwin Hubble menemukan bahwa noda-noda dari nebula, bahwa alam semesta berkembang, dan bahwa kecepatan sepadan dengan perluasan Big Bang atau penciptaan. Observatorium Mount Wilson menjadi observatory primer selama 40 tahun.
•         Mount Palomar dengan pemantulan 2,5 meter
Teleskop Palomar 200-inci membantu merevolusi astronomi modern – dan baking modern.Para pembuat cermin menghabiskan hampir $ 1 juta – dolar pada tahun 1934 – dan masih tidak dapat membuat cermin kuarsa cukup besar. George Ellery Hale, yang memimpin Palomar sebagai ciptaan-nya Mt. Wilson meminta cermin 200-inci terbuat dari campuran baru yang disebut kaca Pyrex. Perubahan suhu membuat Pyrex memperluas dan kontrak lebih kecil dari kaca biasa, kaca Pyrex, jadi kurang rentan terhadap masalah distorsi


F.     Bima Sakti
Induk dari matahari adalah galaksi bima sakti atau milky way. Bima sakti berbentuk seperti spiral. Tetangga terdekat dari bima sakti adalah galaksi. Andromeda yang juga berbentuk spiral dan jauhnya 780.000 tahun cahaya (cahaya bergerak dengan kecepatan300.000 km/detik. Jadi, 1 tahun cahaya berjarak:300.000 x 365 ¼ x 24 x 60 x 60 km= 1013 km
Bima sakti berbentuk bulat pipih seperti kue cucur. Model dari bima sakti tampak pada gambar berikut:
Letak matahari dan bumi kira-kira sejauh 2/3 dari pusat galaksi sampai batas tepian luarnya. Bulatan-bulatan yang terletak dibawah dan di atas pusat galaksi adalah kumpulan bintang (globular). Dalam satu galaksi ada yang mencapai 1000 kumpulan bintang seperti itu. Galaksi mengadakan rotasi engan arah yang berlawanan eengan jarum jam.
Bima sakti memiliki tidak kurang dari 100 ribu juta bintang. Selain itu, masuh terdapat gumpalan kabut gas maupun semacam galaksi kecil yang banyak jumlahnya.

G.    Asentris
Terdapat beberapa eksperimen yang menemukan bahwa terdapat banyak galaksi yang masing-masing berinduk pada suatu induk galaksi dimana masimg-masing induk galaksi memiliki sistemnya sendiri dan tidak tergantung pada suatu induk galaksi lainnya.Pemahaman demikian, pada giliranya mewujudkan paham asentris.Yang menegaskan bahwa tidak terdapat pusat inti dalam alam semesta ini.
Asentris (a=tidak) merupakan anggapan bahwa tadak perlu lagi adanya pusat-pusatan dalam alam semesta ini. Semuanya beredar dalam konstelasi ilmiah. Dengan paham ini manusia semakin kecil jika dihadapkan pada alam semesta yang tidak terbatas ukurannya sehingga secara agama semuanya dikembalikan pada Tuhan sebagai Sang Pencipta alam. Paham asentris juga muncul berdasarkan teori ekspansi dan kontraksi.Teori ini berlandaskan pemikiran bahwa ada suatu siklus dari alam semesta, yaitu masa ekspansi dan masa kontraksi. Diduga bahwa siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun.Dalam masa ekspansi, terbentuklah galaksi serta bintang-bintang yang bersumber dari reaksi inti hydrogen yang pada akhirnya membentuk berbagai unsur lain yang kompleks. Pada masa kontraksi, galaksi dan bintang-bintang yang terbentuk menyusut mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi.Berdasarkan teori ekspansi dan kontraksi, senenarnya alam semesta ini tidak berawaldan tidak berakhir (asentris).[5]







Pendahuluan
Artikel ini saya tulis sebagai tugas mandiri dengan materi pembahasan penjelasan Al-Quran tentang penciptaan alam semesta. Ini merupakan pembahasan yang panjang dan membutuhkan beragam cabang keilmuan, maka untuk membatasinya penulis hanya akan membahas tentang teori penciptaan alam semesta yaitu Big Bang atau Dentuman Besar dimana teori ini adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta dan sesuai dengan apa yang disebutkan dalam Al-Quran.

Asal-Usul Penciptaan Alam Semesta Berdasarkan Perspektif Al-Qur’an
Penciptaan menurut kamus besar Bahasa Indonesia berarti proses, cara, perbuatan menciptakan.Para ilmuwan diseluruh dunia  saat ini telah sepakat bahwa alam semesta ini terjadi dari tiada secara kebetulan dan menimbulkan dentuman besar. Ke-tiada-an (berasal dari tidak ada) adalah menunjukan akan adanya penciptaan (diciptakan).
Selama satu abad terakhir, serangkaian percobaan, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan teknologi mutakhir, telah mengungkapkan tanpa ragu bahwa alam semesta memiliki permulaan. Para ilmuwan telah memastikan bahwa alam semesta berada dalam keadaan yang terus mengembang. Dan mereka telah menyimpulkan bahwa, karena alam semesta mengembang, jika alam ini dapat bergerak mundur dalam waktu, alam semesta ini tentulah memulai pengembangannya dari sebuah titik tunggal. Sungguh, kesimpulan yang telah dicapai ilmu pengetahuan saat ini adalah alam semesta bermula dari ledakan titik tunggal ini. Ledakan ini disebut “Dentuman Besar” atau Big Bang.
Adapun ayat-ayat yang menjelaskan bahwa Allah SWT-lah yang telah menciptakan alam semesta adalah :

[1] Q.S. Al-Sajdah :4
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَابَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ مَا لَكُمْ مِنْدُونِهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَاشَفِيعٍ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ
Artinya: “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di atas Arsy. Kamu semua tidak memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah kamu tidak memperhatikannya ?”(Q.S. Al-Sajdah [32] :4 )
Ayat ini menerangkan bahwa Tuhan yang telah menurunkan Alquran kepada Muhammad saw itu adalah Tuhan Pencipta langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya dalam enam masa. Yang dimaksud dengan enam masa dalam ayat ini bukanlah hari (masa) yang dikenal seperti sekarang ini, tetapi adalah hari sebelum adanya langit dan bumi. Hari pada waktu sekarang ini adalah setelah adanya langit dan bumi serta telah adanya peredaran bumi mengelilingi matahari dan sebagainya.
Setelah Allah menciptakan langit dan bumi, maka Dia pun bersemayam di atas Arasy, sesuai dengan kekuasaan dan kebesaran-Nya.Allah SWT menegaskan bahwa tidak seorangpun yang dapat mengurus segala urusannya, menolak bahaya, malapetaka dan siksa. Dan tidak seorangpun yang dapat memberi syafaat ketika azab menimpanya, kecuali Allah semata, karena Dialah Yang Maha Kuasa menentukan segala sesuatu.Kemudian Allah SWT memperingatkan: “Apakah kamu hai manusia tidak dapat mengambil pelajaran dan memikirkan apa yang selalu kamu lihat itu? Kenapa kamu masih juga menyembah selain Allah?(Sumber: Tafsir Depag)
[2] Q.S. Al-Kahfi :51
مَا أَشْهَدْتُهُمْ خَلْقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَاخَلْقَ أَنْفُسِهِمْ وَمَاكُنْتُمُ متَّخِذَ الْمُضِلِّينَ عَضُدًا
Artinya: “aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan tidaklah aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong.”(Q.S. Al-Kahfi [18] :51 )
Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan kekuasaan-Nya, dan bahwa setan itu tidak berhak untuk menjadi pembimbing atau pelindung bagi manusia. Setan itu tidak mempunyai hak sebagai pelindung, tidak hanya disebabkan kejadiannya dari lidah api saja tetapi juga karena mereka tidak mempunyai saham dalam menciptakan langit dan bumi ini. Allah SWT menegaskan bahwa iblis dan setan-setan itu tidak dihadirkan untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi ini, di kala Allah menciptakannya, bahkan tidak pula penciptaan dari mereka sendiri, dan tidak pula sebagian mereka menyaksikan penciptaan sebagian yang lain. Bilamana mereka tidak hadir dalam penciptaan itu, bagaimana mungkin mereka memberikan pertolongan dalam penciptaan tersebut.
Patutkah setan-setan itu dengan keadaan demikian dijadikan sekutu Allah? Allah SWT dalam menciptakan langit dan bumi ini tidak pernah sama sekali menjadikan setan-setan, berhala-berhala, sembahan-sembahan lainnya sebagai penolong, hanya Dia sendirilah yang menciptakan alam semesta ini, tanpa pertolongan siapapun. Bilamana setan-setan itu dan berhala-berhala itu tidak ikut serta dalam menciptakan itu tentulah mereka tidak patut dijadikan sekutu Allah dalam peribadatan seseorang hamba Nya. Sebab orang yang ikut disembah yang ikut pula dalam penciptaan bumi dan langit ini. Sekutu dalam penciptaan, sekutu pula dalam menerima ibadah. Dan sebaliknya tidak bersekutu dalam penciptaan, tidak bersekutu pula dalam menerima ibadah. (Sumber: Tafsir Depag)
[3] Q.S. Al-Baqarah: 29
هُوَالَّذِي خَلَقَلَكُمْ مَافِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَهُوَبِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya :“ Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.”(Q.S. Al-Baqarah [2] :29 )
(Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu); sebagai kemuliaan dari-Nya dan nikmat bagi manusia serta perbekalan hidup dan kemanfaatan untuk waktu tertentu. (dan Dia berkehendak [menciptakan] langit); lafazh “Tsummas tawa: (artinya): ‘dan Dia berkehendak (menciptakan)’ ”, mashdar/kata bendanya adalah istiwa’. Jadi, al-Istiwa’ artinya meninggi dan naik keatas sesuatu sebagaimana makna firman Allah Ta’ala (dalam ayat yang lain-red): “Apabila kamu dan orang-orang yang bersamamu telah berada di atas bahtera itu…”. (QSAl-Mu’minun/23:28). (lalu dijadikan-Nya); meluruskan (menyempurnakan) penciptaannya (langit) sehingga tidak bengkok (tidak ada cacat didalamnya-red) [Zub]. (tujuh langit! Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu); meskipun demikian Ilmu-Nya mencakup segala sesuatu, Maha Suci Dia Yang tiada ilah dan Rabb (Yang berhak disembah) selain-Nya. (Sumber: Tafsir Depag).
Dari ketiga ayat di atas ini menunjukan bahwa Allah SWT lah dengan segala ke maha kuasaan-Nya  yang telah menciptakan alam semesta, tanpa ada campur tangan dari siapapun. Ketiga ayat di atas pun sekaligus menentang pada pernyataan para philosof materalis yang mengatakan bahwa “alam semesta ini telah ada sejak dulu tanpa ada perubahan apapun dan akan tetap menjadi seperti ini sampai akhir nanti.” (Harun Yahya).

Teori Big Bang
Big Bang merupakan model penciptaan alam semesta yang menerangkan bahwa alam semesta telah “diciptakan dari ketiadaan.” Edwin Hubble (1929) memulai penelitian  di observatorium Mount Wilson California, Amerika. Dia membuat salah satu penemuan terbesar di sepanjang sejarah astronomi. Ketika mengamati bintang-bintang dengan teleskop raksasa, ia menemukan bahwa mereka memancarkan cahaya merah sesuai dengan jaraknya. Hal ini berarti bahwa bintang-bintang ini “bergerak menjauhi” kita. Sebab, menurut hukum fisika yang diketahui, spektrum dari sumber cahaya yang sedang bergerak mendekati pengamat cenderung ke warna ungu, sedangkan yang menjauhi pengamat cenderung ke warna merah.
Sebelumnya, Hubble telah membuat penemuan penting lain. Bintang dan galaksi bergerak tak hanya menjauhi kita, tapi juga menjauhi satu sama lain.Dari sini dapat disimpulkan dari suatu alam semesta di mana segala sesuatunya bergerak menjauhi satu sama lain adalah bahwa ia terus-menerus “mengembang”.
Adapun arti mengembang, maka ini menunjukan bahwa pada awalnya ia berasal dari satu titik tunggal. Perhitungan menunjukkan bahwa “titik tunggal” ini yang berisi semua materi alam semesta haruslah memiliki “‘volume nol”, dan “kepadatan tak hingga”. Alam semesta telah terbentuk melalui ledakan titik tunggal bervolume nol ini.dan ledakan inilah yang disebut dengan Big Bang.
Teori Big Bang menunjukkan, semua benda di alam semesta pada awalnya adalah satu wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Ini diartikan bahwa keseluruhan materi diciptakan melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari satu titik tunggal, dan membentuk alam semesta kini dengan cara pemisahan satu dari yang lain.
Fase-Fase Penciptaan Alam Semesta Menurut Al-Quran
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata ‘fase’ adalah tingkatan masa (perubahan, perkembangan, dsb)[1]. Sehingga dapat disimpulkan perkembangan ataupun perubahan tahap-tahap penciptaan alam semesta dalam hal ini ditinjau dari al-Qur’an dan tidak lupa juga menyertakan penjelasan di dalam Hadits. Akan tetapi, menyusun tahapan penciptaan alam semesta di dalam a-Qur’an bukan perkara yang mudah – disamping minimnya referensi terutama asbabun nuzul (sebab-sebab turunnya ayat) ataupun penjelasan dari hadits berkaitan dengan fase-fase penciptaan diperparah dengan kemunculan cerita-cerita dari Israiliyat dan hadits yang dlaif maupun maudlu (palsu).
Sebab, dari segi susunan ayat yang menerangkan tahapan penciptaan di dalam al-Qur’an seolah mengalir seperti firman Allah di dalam surat Fushilat ayat 9-12. Tidak seperti puzzle yang memang harus disusun sehingga membentuk satuan gambar yang utuh bisa dikenali. Namun, jika disusun seperti puzzle yang pernah kita mainkan maka akan membentuk sebuah gambaran penciptaan alam semesta yang saat ini dunia akui keabsahannya dari berbagai rangkaian eksperimen dan bukti yang otentik.
Enam Masa Penciptaan Alam Semesta
Al-Qur’an menyebutkan dalam sittati ayyaamin yang berarti enam masa yang panjang.
Sebagaimana dalam al-qur’an   (Q.S. Al-Sajdah [32] :4 ):
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَابَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ مَا لَكُمْ مِنْدُونِهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا شَفِيعٍ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ
Artinya : “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di atas Arsy.Kamu semua tidak memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah kamu tidak memperhatikannya ?”
Dari ayat di atas Allah SWT menyebutkan penciptaan langit dan bumi dalam enam masa (sittati ayyaamin) selanjutnya para mufasir bersepakat dalam menafsirkan ayat ini, bahwa yang disebut dengan  (sittati ayyaamin) adalah enam tahapan atau proses bukan enam hari sebagaimana mengartikan kata ayyaamin.
Adapun kronologis penciptaan dalam Al-Qur’an adalah :

Fase Pertama
َوَلَمْيَرَالَّذِينَ كَفَرُواأَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُون
Artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya…”(Q.S. AlAnbiya [21] :30)
Ini dimulai dengan sebuah ldakan besar (bigbang) sekitar 12-20 miliar tahun lalu.Inilah awal terciptanya materi, energy, dan waktu. “Ledakan” pada hakikatnya adalah pengembangan ruang.Materi yang mula-mula terbentuk adalah hydrogen yang menjadi bahan dasar bagi bintang-bintang generasi pertama.Hasi fusi nuklir antara inti-inti hydrogen, meghasilkan unsure-unsur yang lebih berat, seperti karbon, oksigen, sampai besi atau disebut juga Nukleosintesis Big Bang.
Nukleosintesis Big Bang terjadi pada tiga menit pertama penciptaan alam semesta dan bertanggung jawab atas banyak perbandingan kelimpahan 1H (protium), 2H (deuterium), 3He (helium-3), dan 4He (helium-4), di alam semesta.Meskipun 4He terus saja dihasilkan oleh mekanisme lainnya (seperti fusi bintang dan peluruhan alfa) dan jumlah jejak 1H terus saja dihasilkan oleh spalasi dan jenis-jenis khusus peluruhan radioaktif (pelepasan proton dan pelepasan neutron), sebagian besar massa isotop-isotop ini di alam semesta, dan semua kecuali jejak-jejak yang tidak signifikan dari 3He dan deuterium di alam semesta yang dihasilkan oleh proses langka seperti peluruhan kluster, dianggap dihasilkan di dalam proses Big Bang. Inti atom unsur-unsur ini, bersama-sama 7Li, dan 7Be diyakini terbentuk ketika alam semesta berumur 100 sampai 300 detik, setelah plasma kuarkgluon primordial membeku untuk membentuk proton dan neutron. Karena periode nukleosintesis Big Bang sangat singkat sebelum terhentikan oleh pengembangan dan pendinginan, tidak ada unsur yang lebih berat daripada litium yang dapat dibentuk.(Unsur-unsur terbentuk pada waktu ini adalah dalam keadaan plasma, dan tidak mendingin ke keadaan atom-atom netral hingga waktu lama).
Fase Kedua
هُوَالَّذِي خَلَقَلَكُمْ مَافِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَهُوَبِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya : “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu” (Q.S. Al-Baqarah [2] : 29)
Masa ini adalah pembentukan langit. Pengetahuan saat ini menunjukan bahwa langit biru hanyalah disebabkan hamburan cahaya matahari oleh partikel-partikel atmosfer. Di luar atmosfer langit biru tak ada lagi, yang ada hanyalah titik cahaya bintang , galaxy, dan benda-benda langit lainnya. Jadi, langit bukanlah hanya kubah biru yang ada di atas sana, melainkan keseluruhan yang ada di atas sana (bintang-bintang, galaxy, dan benda-benda langit lainnya), maka itulah hakikat langit yang sesungguhnya. Adapun dalam fase ini, pembentukan bintang-bintang di dalam galaxy yang masih berlangsung hingga saat ini.

Fase Ketiga
Pada masa ini dalam penciptaan alam semesta adalah proses penciptaan tata surya, termasuk bumi. Selain itu pada masa ini juga terjadi proses pembentukan matahari sekitar 4,6 miliar tahun lalu dan mulai di pancarkannya cahaya dan angin matahari. Proto-bumi (bayi bumi) yang telah terbentuk terus berotasi menghasilkan fenomena siang dan malam di bumi sebagaimana yang Allah SWT firmankan dengan indah :
وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَ أَخْرَجَ ضُحَاهَا
Artinya : “dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang.” Q.S An-Nazi’at [79] : 29  

Fase Keempat
Bumi yang terbentuk dari debu-debu antarbintang yang dingin mulai menghangat dengan pemanasan sinar matahari dan pemanasan dari dalam (endogenik) dari peluruhan unsure-unsur radioaktif di bawah kulit bumi.
Akibat pemanasan endogenik itu materi di bawahkulit bumi menjadi lebu,antara lain muncul sebagai lava dari gunung api. Batuan basalt yang menjadi  dasar lautan dan granit yang menjadi batuan utama di daratan merupakan hasil pembekuan materi leburan tersebut. Pemadatan kulit bumiyang menjadi dasar lautan dan daratan itulah yang tampaknya dimaksudkan “penghamparan bumi” .sebagaimana Allah SWT berfirman :
وَالْأَرْضَ بَعْدَ ذَلِكَ دَحَاهَا
Artinya :“dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.”(Q.S. an-Naziat [79] :30)

Fase Kelima
Hadirnya air dan atmosfer di bumi menjadi prasyarat terciptanya kehidupan di bumi. Sebagaimana firmanAllah SWT :
…وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
Artinya :“…dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup… “ (Q.S. al-anbiya [21] : 30
Selain itu, pemanasan matahari menimbulkan fenomena cuaca dibumi, yakni awan dan halilintar. Melimpahnya air laut dan kondisi atmosfer purba yang kaya akan gas metan (CH4)dan ammonia (NH3) serta sama sekali tidak mengandung oksigenbebas dengan bantuan energy listrik dan halilintar diduga menjadi awal kelahiran senyawa organic.Senyawa organic yang mengikuti aliran air akhirnya tertumpuk di laut. Kehidupan diperkirakan bermula dari laut yang hangat sekitar 3,5 miliar tahun lalu berdasarkan fosil tertua yang pernah ditemukan. Sebagaimana dikembalikan pada surat Al Anbiya [21] ayat 30 yang telah menyebutkan bahwasannya semua makhluk hidup berasal dari air.

Fase Keenam
Masa keenam dalam proses penciptaan ala mini adalah dengan lahirnya kehidupan di bumi yang dimulai dari makhluk bersel tunggal dan tumbuh-tumbuhan.Hadirnya tumbuhan dan proses fotosintesis sekitar 2 miliar tahun lalu menyebabkan atmosfer mulai terisi dengan oksigen bebas. Pada masa ini pula proses geologis yang menyebabkan pergeseran lempengan tektonik dan lahirnya rantai pegunungan di bumi terus berlanjut.
Setelah mengkaji cara Al-Quran menjelaskan tentang penciptaan alam semesta. Penulis menyadari bahwa ilmu pengetahuan dan Al-Qur’an adalah bagaikan dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan antara satu sama lainnya. Seperti yang penulis kutip dari seorang ilmuan besar Albert Einsten: ”religion without science is blind and science without religion is damage.” (Albert Einstein, 1960)
Ilmu yang tidak disertai dengan agama akan hancur dan tumbang karena tidak adanya kekuatan iman. Sedangkan agama tanpa ilmu akan menjadi rusak karena akan dapat salah mengartikannya. Sebagaimana orang-orang materalis yang selalu menentang akan adanya penciptaan alam semesta. Ini merupakan contoh yang sangat signifikan jika ilmu pengetahuan tidak disertai dengan ajaran-ajaran agama.
Untuk itu penulis dapat menyimpulkan bahwa :
[1] Kebenaran Al-Qur’an akan selalu terbukti sampai kapanpun.
[2] Alam semesta berasal dari ketiadaan dan kemudian menjadi ada, ( terjadi proses penciptaan) oleh Allah SWT
[3] Penciptaan alam semesta terjadi secara berproses (berkembang) sebagaimana yang telah Al-Qur’an jelaskan dan tidak statis (tetap).
[4] Al-Qur’an lebih dahulu  menceritakan tentang proses penciptaan alam semesta jauh sebelum ilmu pengetahuan mencapainya (sekitar abad 6) dan kini kebenaran Al-qur’an itu sudah dapat dibuktikan kebenarannya dengan adanya kecocokan dalam sains (abad-20).
[5] Ilmu dan agama akan selalu sejalan selaras bersamaan.
A.    MENURUT ILMU PENGETAHUAN BARAT

1.    Teori Ledakan
            Big Banor Theoras: berpikir tolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar, meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti. Massa itu kemudian bergerak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.
Menurut teori ini terdapat beberapa masa yang penting selama terjadinya alam semesta, yaitu:
a. Masa Quark yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-4 detik, pada masa ini partikel-partikel saling bertumpang tindih mdan tidak berstruktur serta diikuti dengan kecepatan 109 ton tiap senticuiter kubek
b. Masa batas dinding planet yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-43 detik berdasarkan hasil perhitungan planet
c. Masa Jiffy yatiu cuaca pada saat alam semeseta berumur 10-23 detik dengan jari-jari alam semesta 10-23 cm dengan kecepatan 1055 dari kecepatan air
d. Masa pembentukan Lipton yaitu cuaca pada saat alam semesta berumur setelah 10-4 detik.
e. Pada masa radiasi yaitu cuaca alam semesta berumur 1 detik sampai satu juta kemudian pada saat terbentuknya fusi hydrogen menjadi helium mempunyai suhu 109 derajat Kelvin. Pada saat usia alam semesta berumur 105 sampai 106 tahun mempunyai suhu 3000 derajat Kelvin.
f. Masa pembentukan Tata Surya yaitu pada usia 4,6 x 109 tahun.

2. Teori Ekspansi Dan Kontraksi
Teori ini berlandaskan pemikiran bahwa ada suatu siklus dari alam semesta, yaitu "Masa Ekspansi" dan "Masa Kontraksi" diduga bahwa siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun.
Dalam masa ekspansi kemudian terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi ini didukung oleh adanya tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur-unsur terbentuk menyusul dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Disamping itu, terdapat suatu hipotesis menarik yang diajukan oleh Fowler tentang terjadinya galaksi yakni :kira-kira 12.000 juta tahun yang lalu, galaksi di alam semesta yang jumlahnya ribuan tidaklah seperti galaksi yang ada saat ini. Saat itu, galaksi masih merupakan kabut gas hydrogen yang sangat besar. Kabut gas hydrogen tersebut bergerak perlahan dan berputar pada porosnya sehingga seolah-olah berbentuk bulat karena gaya beratnya. Kabut tersebut kemudian berkontraksi sehingga bagian luarnya banyak yang tertinggal.
Gumpalan tersebut hydrogen yang sudah menjadi bintang tersebut juga melakukan kontraksi secara perlahan, kemudian setelah berjuta-juta tahun bintang tersebut mempunyai bentuk seperti benua langit sekarang ini.

B. Terjadinya Bumi dan Tata Surya
Ptolomeus berpendapat bahwa semua benda di angkasa bergerak mengelilingi bumi, sehingga teorinya disebut sebagai geosentris. Begitu juga Copernicos, Astronom Polandia dengan teorinya heliosentris, dan didukung oleh Galileo Galeili. Tahun 1686, Issac Newton dengan teori gravitasinya menjelaskan bahwa kunci dan planet-planet lainnya mengorbit karena prinsip gravitasi.
Sehubungan dengan hipotesis terjadinya sistem tata surya terdapat bebrapa hipotesis, yang secara kategorikal dikelompokkan sebagai berikut:

1. Hipoteisi Nebular (kabut)
Terdapat, paling tidak dua tokoh yang dapat diidentifikasi sebagai pencetus hipotesis nebular, yakni Immanuel kant dan Piere Simon Marquis de Laplace.
Immanuel kant (1724-1804) berdasarkan hukum Newton tentang gravitasi, Kant mengatakan bahwa, asal segalanya ini adalah dari gas yang bermacam-macam, yang tarik menarik membentuk kabut besar. Terjadinya benturan masing-masing gas, menimbulkan panas pijarlah. Dan itulah asal dari pada matahari. Matahari berputar kencang dan di khatulistiwanya mempunyai kecepatan linier paling besar, sehingga terlepaslah fragmen-fragmen. Fragmen-fragmen inilah yang tadinya pijar melepaskan banyak panas dan mengembun kemudian cair dan bagian luarnya makin padat, demikianlah terjadi planet-planet termasuk bumi kita ini.
Dibagian khatulistiwa terjadilah pemisahan fragmen dari kabut tersebut. Fragmen yang dilemparkan kabut keluar mendingin, mengembun, mencari dan akhirnya menjadi planet dan membentuk planet-planet.
Hampir semua dengan teori kant adalah hipotesis piere simon marquis de Laplace (1729-1827), seorang mata cendikiawan perancis yang menyatakan: diagnosa terdapat kabut asal yang telah berputar, berpijar dan panas. Putaran kabut yang berpijar secara mendingin semakin cepat berutar, gas tersebut semakin mendingin dan menyusut sehingga bentuknya menyerupai lingkaran. Semakin cepat putarannya, semakin mendekati equator karena gaya gravitasi, bentuk gumpalan gas di bagian tengah tidak begitu besar sehingga terjadi pemisahan fragmen-fragmen tersebut berbentuk seperti cincin atau gelang yang bergerak mengelilingi kabut induknya. Setelah gelangan fragmen pertama terlepas dari induknya, terlepas pula cincin fragmen yang kedua, ketiga dan seterusnya sampai yang kesembilan. Cincin itu semakin mendingin, menyusut lalu membentuk planet, semuanya mengorbit induknya, satelit atau bulan yang mengelilingi planet-planet tersebut terjadi dengan cara yang semua.

2. Hipotesis tidak (Hipotesis Pasang Surut Gas)
Diungkapkan oleh Jeans dab Haroid Jeffreys tahun 1919. Menurut hipotesis ini planet merupakan percikan dari matahari yang sampai dini masih ada percikan itu disebut tidak. Tidak yang besar yang kemudian akan menjadi planet itu disebabkan karena adanya dua buah matahari yang bergerak saling mendekat. Peristiwa ini tentu jarang sekali terjadi namun jika ada dua buah bintang yang bergerak mendekat satu sama lain, maka akan terbentuklah planet-planet bara seperti teori di atas.
Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan di atas, dapat ditegaskan bahwa teori-teori tersebut hanyalah sekedar menguji hipotesis. Setelah teruji teori-teori tersebut masih sangat mungkin diperbaiki dengan teori-teori yang lebih akurat. Namun demikian, teori-teori tersebut masih banyak diyakini orang sampai sekrang.
Adapun perspektif al-Qur'an tentang terjadinya alam semesta dapat disajikan sebagai berikut:
1. Al-Qur'an menegaskan bahwa pada awalnya alam semesta merupakan sesuatu yang padu atau meninggal yang kemudian Tuhan pisahkan. Dalam surat al-Anbiya' ayat 30 dinyatakan awalan
Artinya : Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
Dari ayat di atas, dapat duga bahwa perspektif al-Quran nampaknya sesuai dengan teori pengetahuan modern, misalnya hipotesis Big Bag, yakni bahwa alam semesta pada awalnya merupakan massa yang sangat besar dan panas lalu meledak karena adanya reaksi inti dan kemudian membantu sehingga terbentuk planet-planet termasuk planet bumi. Dengan kata lain, sebagaimana dinyatakan oleh Jeans alam semesta ini pada awalnya adalah gas yang berserekan secara teratur di angkasa luas, sedangkan kabut-kabut atau kumpulkan kosmos itu tercipta dari gas-gas tersebut yang telah mendingin untuk kemudian memadat.
C. Asal Mula Kehidupan Di Bumi
Terdapat dua mazhab teori yang mengungkapkan asal-usul kehidupan di bumi yaitu:
1. Teori abiogenist (Generation Spontanin).
Teori ini beranggapan bahwa mahluk hidup terjadi dengan sendirinya dari mahluk pana ahli sebelumnya, abad ke 17. pendapat teori ini sedemikian extreme misalnya diyatakan kecobong berasal dari lumpur, ulat berasal dari bangkai, bahkan dari gandum dapat berubah menjadi tikus hanya dalam satu malam.
2. Teori biogenesis
Teori biogenesis menyatakan bahwa mahluk hidup berasal dari mahluk hidup yang lain. Teori ini memiliki bebrapa sub madhab yaitu:
a. Semua kehidupan berasal dari telur (omne vivum ex ovo). Tokohnya adalah Francisco Redi. Redi membuktikan bahwa ulat dari bangkai berasal dari telur yang meletakkan telurnya dengan sengaja.
b. Semua kehidupan berasal dari jasad hidup sebelumnya. Dengan kata lain, adanya jasad hidup (omne ovoum ex vivum) pelopornya adalah Lazzaro Spalllazani dengan ekspirementasi terhadap kaldu dapat membusuhkan kaldu itu, bila kaldu ditutup rapat setelah memilih maka tidak terjadi pembusukan. Sedemikian jauh sehingga hampir semua ahli biologi sepakat bahwa pemula kehidupan terjadi di bumi ini, tidak diluar bumi. Mereka menemukan makhluk hidup bersel satu sebagai pemula kehidupan, yang kemudian terjadi evolusi organik menjadi evolusi organik menjadi bersel banyak. Lebih lanjut opharin, seorang sarjana rusia mengemukakan hipotesis bahwa terdapat makhluk peralihan dari mahkluk tidak hidup ke mahkluk hidup. Opahrin menegaskan hipotesisnya berdasarkan penelitian ilmu kimia, yakni bahwa tubuh orgnisme 99% terdiri dari senyawa karbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen. Pendapat Opharin ini dikuatkan JBS haldane, sehingga teori keduanya dikenal dengan opharine haldane theory. Dengan asal-mula kehidupan termasuk asal-usul manusia di bumi berdasarkan perspektif Al-Qur'an , akan diuraikan terutama pada pembatasan tentang teori evolusi dan rekayasa reproduksi menurut Al-Qur'an akan diuraikan terutama pada pembatasan tentang reproduksi menurut al-Qur'an. Pada bab berikutnya.

B.    MENURUT ILMU PENGETAHUAN AL-QUR’AN
Bumi adalah tempat kita tinggal, hidup, makan, minum, beraktivitas hingga matipun semuanya dialakukan di bumi. Manusia, hewan, tanah merupakan penghuni bumi yang satu sama lain memberikan keuntungan. Bumi ini telah berusia lebih dari 200.000.000 tahun. Artinya bumi ini telah ada setelah berabad-abad yang lalu.
Namun adakah dari anda yang tahu mengenai asal-muasal bumi?. Mungkin beberapa dari anda sudah mengetahuinya lebih dahulu ketika anda memelajari ilmu tata surya. Mungkin di dalamnya terdapat proses terciptanya bumi. Beberapa teori dalam ilmu pengetahuan telah membahas mengenai penciptaan bumi dan alam semesta.
Namun apakah anda tahu dari mana sumber ilmu pengetahuan itu?. Siapakah yang mengatur proses penciptaan bumi tersebut?. Bagaimanakah bumi tersebut dapat tercipta?. ALLAH SWT telah mengatur itu semua. ALLAH telah mengatur semua proses penciptaan bumi. Dan Allah telah memberitahukan kepada umatnya mengenai penciptaan bumi dan alam semesta melalui Al-quran. Ya, kitab suci umat islam inilah sumber dari segala macam ilmu pengetahuan.
Di dalamnya semua ilmu pengetahuan tertulis untuk membantu kita mencari pengetahuan dan terus mengimani isi-isinya. Dalam hal ini saya berupaya untuk sedikit menkaji mengenai ayat dalam al-quran yang membahas megenai penciptaan bumi. Sekadar referensi sebelum baca thread ini pembaca bisa mengambil al-quran untuk melihat isi dan kandungannya. Mudah-mudahan ilmu ini berguna bagi kita semua.
Dalam surat An Naaziat (79) ayat 27 – 33 menerangkan proses penciptaan bumi dan alam semesta. Dalam ayat tersebut tertulis bumi dan alam semesta tercipta dalam enam masa. Masih dalam perdebatan mengenai enam masa yang dimaksud. Entah itu enam tahun, enam hari, enam periode, ataupun enam tahapan. Dalam hal ini saya mencoba mengkaji enam masa yang dimaksud. Tulisan ini saya ambil dari berbagai sumber. jika ada kemiripan isi mohon dimaklumi.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM….
Annaziat ayat 27 :
”Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya,(27)”
Dalam ayat tersebut dimulailah mengenai masa I penciptaan bumi. Pasa masa I ini dijelaskan mengenai penciptaaan langit. Dalam ilmu tata surya dikenal dengan istilah ”Teori Big Bang”. Teori Big Bang adalah salah satu teori ilmu pengetahuan yang menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari kondisi super padat dan panas, yang kemudian mengembang sekitar 13.700 juta tahun lalu. alam semesta pertama kali terbentuk dari ledakan besar. Bukti dari teori ini ialah gelombang mikrokosmik di angkasa dan juga dari meteorit.
Awan debu (dukhan) yang terbentuk dari ledakan tersebut, terdiri dari hidrogen. Hidrogen adalah unsur pertama yang terbentuk ketika dukhan berkondensasi sambil berputar dan memadat. Bisa diaktakan awan dan langit yang kita lihat selama ini adalah bentuk pertama dari penciptaan bumi dan alam semesta.
Selanjutnya, angin bintang menyembur dari kedua kutub dukhan, menyebar dan menghilangkan debu yang mengelilinginya. Sehingga, dukhan yang tersisa berupa piringan, yang kemudian membentuk galaksi. Bintang-bintang dan gas terbentuk dan mengisi bagian dalam galaksi, menghasilkan struktur filamen (lembaran) dan void (rongga). Jadi, alam semesta yang kita kenal sekarang bagaikan kapas, terdapat bagian yang kosong dan bagian yang terisi.
Annaziat ayat 28 :
:”Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,(28)”
Ayat ini menerangkan masa II dari penciptaan bumi. Dua kata kunci dalam ayat ini adalah “meninggikan dan menyempurnakan”. Mengembang yang dimaksud adalah proses berkembangnya seluruh galaksi yang saling menjauh antar satu sama lain. Dan langit-langit menjadi semakin meninggi. Mengembangnya alam semesta sebenarnya adalah kelanjutan big bang.
Sedangkan kata ”menyempurnakan”, menunjukkan bahwa alam ini tidak serta merta terbentuk, melainkan dalam proses yang terus berlangsung. Misalnya kelahiran dan kematian bintang yang terus terjadi. Alam semesta ini dapat terus mengembang, atau kemungkinan lainnya akan mengerut.
Annaziat ayat 29 :
”Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang (29)”
Memasuki masa III, di sini yang dapat kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Allah SWT telah membuat siang-malam secara bergantian. Allah menjadikan malam yang gelap gulita dan menjadikan siang yang terang benderang. Dapat diartikan dalam ayat ini Matahari sebagai sumber cahaya dan bumi berputar mengelilinya. Karena perputaran bumi tersebut terjadilah siang dan malam.
Annaziat ayat 30 :
”Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya (30)”
Di masa IV inilah mulai bumi terbentuk. dimulai dengan pembentukan superkontinen Pangaea di permukaan Bumi.
Annaziat ayat 31 :
“Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya (31)”
Pada ayat ini, dijelaskan mengenai masa V penciptaan bumi yaitu evolusi air. Ketika bumi terbentuk air belum ada. Air diperkirakan berasal dari komet yang menumbuk Bumi ketika atmosfer Bumi masih sangat tipis. Unsur hidrogen yang dibawa komet kemudian bereaksi dengan unsur-unsur di Bumi dan membentuk uap air. Uap air ini kemudian turun sebagai hujan yang pertama. setelah air terbentuk, kehidupan pertama berupa tumbuhan bersel satu pun mulai muncul di dalam air.
Annaziat ayat 32 :
“Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (32)”
Memasuki masa VI, atau masa terakhir, bumi mulai diisi dengan gunung-gunung yang terbentuk setelah penciptaan daratan, pembentukan air dan munculnya tumbuhan pertama. Gunung-gunung terbentuk dari interaksi antar lempeng ketika superkontinen Pangaea mulai terpecah.
Setelah terbentuk gunung, maka diciptakanlah hewan-hewan, dan manusia hingga sekarang ini. Dijelaskan dalam Annaziat ayat 33 :
”(semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu”.
Begitulah kira-kira proses penciptaan bumi. Banyak dari ayat-ayat dan surat lain yang menjelaskan mengenai penciptaan bumi. Namun saya hanya memfokuskan kepada surat Annaziat, ayat27-33. untuk lebih jelasnya bisa kaji bersama-sama kedepannya nanti.
Hikmah apa yang bisa petik?

1. Dalam surat Al baqarah ayat 2 dijelaskan:
”Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”
Sangat jelas di dalam al quran tidak keraguan seluruh isi di dalamnya. Semuanya isinya telah terbukti berdasarkan alam yang telah ada, dan juga melalui ilmu pengetahuan. jika kita terus berpegang teguh pada Al Quran insya Allah kita termasuk orang yang bertaqwa.
2. Al quran tidak hanya untuk sekadar di baca, namun diperlukan pengkajian lebih dalam mengenai segala macam isi-isinya. Di dalamnya terdapat segala macam ilmu pengetahuan yang bisa terus kita gali.
3. Segala sesuatu mengenai kehidupan di bumi ini, telah diatur oleh Allah SWT. Kita tinggal bertaqwa kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk kebenaran dalam hidup ini.
Sekian pengkajian penciptaan bumi dan langut berdasarkan Al quran ini kita bahas. Mohon maaf atas segala kekurangannya. Segala yang benar datangnya dari ALLAH SWT dan segala yang salah datang dari saya pribadi.

DAFTAR PUSTAKA

http://hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/terbentuknya-alam-semesta.html
http://harunyahya.com/indo/buku/semesta001.htm
http://hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/terbentuknya-alam-semesta-dan.html
http://www.harunyahya.com/indo/buku/semesta001.htm
http://hadirukiyah2.blogspot.com/2010/01/terbentuknya-alam-semesta-dan.html



PERKEMBANGAN ILMU BIOLOGI FISIKA, DAN KIMIA MENURUT ILMU PENGETAHUAN BARAT DAN AL- QUR'AN

 1. Biologi Ditinjau Dari  Ilmu Pengetahuan Barat
Penemuan dan catatan tentang fosil tidak dapat memberikan petunjuk tentang asal mula kehidupan karma fosil-fosil tertua yang di temukan adalah organisme yang rumit kemudian para ahli menyusun pemikiran mengenai asalmula kehidupan.
Anggapan kuno di kemukakan oleh Aristoteles dengan teorinya Abiogenesis atau Generation Spontanca yang menerangkan bahwa mahluk hidup terjadi dari benda mati.Pada pertengahan abad XVII  Leeuwenhoek dengan mikroskopnya,berhasil mengamati air, hal ini menimbulkan anggapan bahwa mahluk hidup dapat muncul begitu saja dari benda-benda mati. Lazzaro Spallanza dan Fransesco Redidari italic dan Lousis itu dan bahkan mereka berhasil membuktikan kekeliruan teori tersebut.[1]
Kemudian muncul teori baru yang berdasarkan anggapan modern, yaitu teori Omne vivum Exovo dan Omne Ovum Exvivo, yang artinya bahwa mahluk hidup berasal dari telur dan semua telur berasal dari mahluk hidup.
Pada tahun 1893 Haworld Uray, Ahli kimia dari University Of Chicango dengan teori Uray berpendapat bahwa bumi kaya akan molekul-molekul CH4( Mentana ), NH3( Amoniak ) serta H2 dalam bentuk gas karma pengaruh aliran listrik halilintar dari radiasi sinar Kosmos. Unsur tersebut membentuk asam Amino yang merupakan komponen penting dari Protoplasma yang merupakan substansi dasar sel mahluk hidup teori ini di pandang, sebagai dasar konsep tentang terjadinya mahluk hidup menurut Biologi modern.[2]
Pada tahun 1965 Di temukan Fosil pada batuan di Ontorio selatan yang berumur 1,9 milyar tahun, di Afrika selatan di temukan Fosil berumur 3,1milyar tahun,Organisme ini di beri nama Eobaceerion isolation.Dengan demikian perkiraan mahluk hidup berasal dari gabungan Asam Amino yangterbentuk dari gas-gas Mentana( CH4), Hiorogen( H2) , Amoniah( NH3) ,karna uap air yang terdapat pada Atmosfer.
2.Biologi Ditinjau dari Segi Agama Islam
Ada bayak cara yang untuk mengamati dunia biologi misalnya,memanfaatkan wacana untuk paradikma Genetika dan membahas Palseotologi secara panjang lebar,meskipun demikian kajian intelektual terbesar dalam sejarah Biologi dapat di temukan dalam Sosiobiologi,Sekalipun demikian bahaya yang sesungguhnya akan tiba jika di siplin, Biologi mendorong pencarian karakter moral tidak melalui medium Idiologis. Melainkan mengambil paradikma-paradikma naturalistik, kekuasaan Biologis atas amoralitas adalah surga bagi para kaum Determis.
Tanpa adanya moralitas seksual abiologis, apa jadinya dengan pandangan muslim? Islam tidak mengatakan Virgo Intacta dalam bentuknya yang dangkal. Islam menolak paradigma biologis sebagai Raison Di Entre bagi perilaku moral manusia,di dalam Al-qur'an[3] dijelaskan yang intinya Al-Qur'an menganjurkan terhadap pria dan wanita saling percaya yang diwujudkan dalam kesucian dan kerendahan hati.[4]
Dalam bidang biologi Abu Said Al-Asmai dan Abu Khair adalah ilmuwan muslim yang mempelajari kehidupan tumbuhan yang kemudian dikenal dengan ilmu Botani.[5]
3.Fisika Ditinjau dari Ilmu Pengetahuan Barat
Aristoteles Berpendapat bahwa setiap gerakan selalu memerlukan gaya yang bekerja terus menerus untuk mempertahankan gerakannya tetapi pendapat ini ternyata salah.
Menurut Newton, benda bermasa M mendapat gaya F akan memperoleh kecepatan sebesar a=F/m. Bila gaya F bekerja terus pada benda tersebut, benda yang bergerak akan semakin besar.
Hukum Newton hanya berlaku pada mekanika klasik, yaitu mekanika yang bergerak dengan kecepatan rendah.Mekanika Relativistik yang diperolehdari Albert Einstein yang membahas benda atau materi yang bergerak dengan kecepatan cahaya.
Pada tahun 1923 Ah Compton mempelajari gejala tumbuhan antara Foton dan Elektron, dari percobaan ini diperoleh kesimpulan bahwa paket energi gelombang elektromagnetik dapat berfungsi sebagai partikel.
4.Fisika Ditinjau dari segi agama islam.
Kaum muslimin mempunyai perhatian khusus dalam mempelajari Optic dan Fenomena cahaya.Kegiatn ini terjadi pada abad ke-4 di kairo oleh Ibnu Al-Manadzir (the saurus optical),yang menerapkan metode eksperimental untuk mempelajari Fenomena Cahaya. Dua abad kemudian di Persia, Quthib Al-din Asy-Syurazi dan muridnya Kamal Al-din Al-Faririmanulis kitab al-manadzir, mereka menjelaskan tentang pembentukan pelangi yang disebabkan oleh Fraksi dan Refleksi.
Bidang fisika kedua yang dipelajari kaum muslim adalah gerak.Masalah fundamental ini dipersiapkan oleh Galileo untuk menjadi dasar revolusi keilmuan, Ibnu Sina mengemukakan gagasan dibeberapa tulisan filosof Kristen sebelumnya yaitu John Filophonas, dalam kritiknya, Ibnu Sina menemukan perkembangan doktrin baru tentang inklinasi (al mayl) dan juga gagasan tentang momentum.
Bidang fisika yang dipelajari kaum muslimin adalah masalah tentang berat ukuran serta tradisi Archimedes yang menyangkut penentuan berat spesifik pengukuran berat dan volume.
Gagasan ini berkembang dan muncullah karangan besar mengenai hal ini, yang paling terkenal adalah karangan Al-Biruni dan Al-Khazini.
Ar-Razi dialah seorang ilmuwan muslim yang meletakan ilmu dasar kimia. Dia jugalah yang menemukan rumusan klasifikasi binatang,tetumbuhan numerial.[6]
Teori evolusi Darwin (1804-1872) yang dianggap sebagai penemuan terbesar dan mengagumkan, padahal „Abdu al-Rahman Ibn Khaldun (1532-1406), lima abad sebelum Darwin, telah menulis dalam bukunya tentang hal yang sama.[7]
Kaum muslimin meyakini bahwa semua ilmu pengetahuan berasal dari Allah. dan Al-Qur'an merupakan Kalamullah.Pengetahuan tentang zat, energi, ruang waktu dan interaksi benda-benda di alam ini sering disebut dengan fisika.
Untuk ilusterasi ada 3 contoh disini :
1. Teori bahwa bumilah yang pusat tata surya (geosentris), bahkan alam semesta , karena di Al Qur'an tidak pernah menyebutkan ada ayat menyatakan bumi beredar, tetapi matahari, bulan, dan bintanglah yg beredar.[8]Teori ini bahkan didukung seorang syeikh terkemuka dari Arab Saudi, yg memfatwakan bahwa percaya kepada teori heliosentris bisa menjerumuskan pada kemusrikan.
2. Teori bahwa besi magnet dapat digunakan sebagai pembangkit energi yg tak ada habisnya, dengan dalil [9]yang menyatakan bahwa Allah menciptakan besi yg di dalamnya terdapat kekuatan yang hebat, yang ia tafsirkan sebagai energi.
3. Teori 7 lapis atmosfir,karena dikatakan hujan turun dari langit[10] sedangkan Allah menciptakan tujuh langit[11], sehingga hujan itu terjadi pada lapis langit pertama.
Al-Hazen menulis kitab Al-Manazhir (Thesaurus Optical) pada abad ke 17 suatu karya yang terkenal di bidang optik yang menerapkan metode aksperimental yang mempelajari beberapa fenomena cahaya dan melakukan riset secara rinci tentang refraksi, refleksi dan beberapa jenis cermin termasuk juga cermin hiperbolik. Hal ini menuntun pada pemecahan masalah yang saat ini disebut Al-Hazen sebagai masalah untuk menghormati pencapainnya.
Dua abad kemudian di Persia, oleh Quthib Al-Din Asy-Syurazi dan muridnya Kamal Al-Din Al-Farri yang menulis penafsiran terhadap kitab Al-Manzhir. Untuk pertama kalinya dalam sejarah ilmu pengetahuan mereka menjelaskan alasan yang tepat tentang pembentukan pelangi yang disebabkan oleh fraksi dan refleksi




5.Kimia Ditinjau dari Ilmu Pengetahuan Barat
Masyarakat primitif tak dapat mengatasi kekuatan alam yang membawa bencana, seperti wabah penyakit, gempa, banjir dan sebagainya. Akibatnya, sesuatu yang menurut perkiraan mereka merupakan penyebabnya harus dipuja agar bencana itu tidak terulang.
Pada abad pertengahan, sikap yang demikian itu beralih menjadi mistik. Para ahli kimia beranggapan bahwa dengan kekuatan gaib, tembaga misalnya dapat diubah menjadi emas. Suatu penemuan yang pada zaman itu umumnya dapat diterima pada generasi berikutnya sehingga pengetahuan yang mereka peroleh tidak memberikan sumbangan pada perkembangan ilmu Pada akhir abad ke-17, ilmu kimia berkembang sebagai ilmu pengetahuan setelah Antoine Lauzent Lavoisier melalui metode yang dikenal sebagai metode ilmiah, yakni metode dengan pengamatan-pengamatan menghubungkan kenyataan, mengemukakan perkiraan, menguji perkiraan dengan percobaan selanjutnya, dan akhirnya menarik kesimpulan. Dengan hal ini, Lavoisier menyelidiki secara kuantitatif pembakaran zat-zat seperti besi, timah, dan sebagainya. Ternyata pembakaran mempunyai massa lebih besar daripada zat semula, sedangkan tekanan udara dalam tabung tempat pembakaran itu dilaksanakan  menjadi berkurang. Ini berarti ada sesuatu dari udara yang bersenyawa dengan zat yang dibakar.[12]Lavoiser menarik kesimpulan bahwa pada pembakaran ada sesuatu zat diambil dari udara.
Yoseph Pristly, dalam eksperimennya, dengan memusatkan cahaya matahari pada serbuk berwarna merah mendapatkan zat cair abu-abu mengkilat (air raksa) dan gas tak berwarna.
Berdasarkan penemuan ini, air raksa yang dibakar dengan udara dalam volume tertentu  menghasilkan serbuk merah, sedangkan volume udara berkurang sebanyak apa yang didapat kembali bila serbuk merah itu dipanaskan. Zat yang bersenyawa tersebut di sebut Oksigen oleh Lavoiser
6.Kimia ditinjau dari Segi Agama Islam
Dalam era industrialisasi, diperlukan kemampuan manusia yang lebih unggul. Keunggulan manusia ini diperoleh dari hasil penggunaan akalnya yaitu melalui pengetahuan IPA dan Tekhnologi., IPA dan teknlogi juga memegang peranan penting dalam persaingan ini, peranan teknologi menjadi factor yang menentukan, sehingga wajarlah bila pengembangan tekhnologi harus dilakukan secara sistematis, terarah dan bertahap.[13]
Selain berjasa mengembangkan fisika dan astronomi, al-Khazimi juga turut membesarkan ilmu kimia dan biologi. Secara khusus, dia menulis tentang evolusi dalam kimia dan biologi. Dia membandingkan transmutasi unsur dengan transmutasi spesies.
Secara khusus, al-Khazini juga meneliti dan menjelaskan definisi ”berat”. Menurut dia, berat merupakan gaya yang inheren dalam tubuh benda-benda padat yang mnenyebabkan mereka bergerak, dengan sendirinya, dalam suatu garis lurus terhadap pusat bumi dan terhadap pusat benda itu sendiri. Gaya ini pada gilirannya akan tergantung dari kerapatan benda yang bersangkutan.
Al-Khazini juga mempunyai gagasan mengenai pengaruh temperatur terhadap kerapatan, dan tabel-tabel berat spesifiknya umumnya tersusun dengan cermat. Sebelum Roger Bacon menemukan dan membuktikan suatu hipotesis tentang kerapatan air saat ia berada dekat pusat bumi, al-Khazini lebih dahulu telah mendalaminya.
Ibrahim Ibnu Yahya An-Naqqosh seorang tokoh muslim yang dikenal sebagai penemu pembuatan kaca dari batu.[14]
[1] Abdullah aly, Drs., Eny Rahma, Ir.,MKDU – Ilmu alamiah Dasar ,PT.BumiAksara,Jakarta, 1991
[2] Isrin Nurdin,Perkembangan Sains dan Teknologi l, Universitas Terbuka,Dekdikbuk, Jakarta, 1985
[3] Baca QS. A-Nur: 30-31
[4] Abdullah aly, Drs., Eny Rahma, Ir.,MKDU – Ilmu alamiah Dasar ,PT.BumiAksara,Jakarta, 1991
[5] TIM Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel,,IAD-ISD-IBD,SAP,2011
[6] Dedi Supriadi,Sejarah Peradaban Islam,Bandung:121
[7] Isrin Nurdin,Perkembangan Sains dan Teknologi l, Universitas Terbuka,Dekdikbuk, Jakarta, 1985
[8] Lihat QS Ar-Rad:2, Ibrahim:33
[9]Lihat  QS Al-Hadid:25
[10] QS Al-Fatir:27
[11] QS.Fushilat:12
[13] Djokowoerjo, Sastradipradja,IPA Teknologi dan Masalah Kehidupan Manusia,USN, 1985
[14] Dedi Supriadi,Sejarah Peradaban Islam,Bandung:121
TEORI EVOLUSI DAN REKAYASA REPRODUKSI MENURUT IPA BARAT DAN AL-QURAN
A.    Teori Evolusi
Evolusi adalah  suatu proses perubahan  makhluk hidup secara bertahap dan membutuhkan waktu yang lama dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk yang lebih kompleks. Terdapat dua macam evolusi yaitu Evolusi Progresif  adalah  Evolusi yang menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup, dan Evolusi Regresif (retrogresif)adalah Evolusi yang menuju pada kemungkinan menjadi punah. Diperlukan waktu jutaan tahun agar perubahan tersebut nampak lebih jelas.
B.     Teori Evolusi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat
Teori evolusi telah memberikan arti bahwa dunia ini tidak statis tetapi akan selalu berubah. Demikian pula dengan spesies kita yang merupakan produk dari proses evolusi, akhirnya menjadi sesuatu yang diyakini. [1] Teori evolusi itu sendiri adalah perpaduan antara ide (gagasan) dan fakta. Berikut teori dari para ilmuan mengenai Evolusi makhluk hidup :
a)      Lamarck
Idenya mengenai evolusi, di tuangkan di dalam buku berjudul "Philosophic zoologique". Dalam buku tersebut, Lamarck mengungkapkan :
1.      Alam sekitar/lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri atau sifat yang diwariskan
2.      Ciri-ciri/sifat tersebut akan diwariskan kepada keturunannya
3.      Organ yang sering digunakan akan berkembang, sedangkan apabila tidak digunakan akan mengalami kemunduran bahkan hilang
Contoh : Lamacrk berpendapat bahwa dahulu, jerapah memiliki leher yang pendek. Bagi keturunan jerapah yang dapat beradaptasi baik dengan lingkungan (dapat mengambil makanan di pohon yang tinggi),  leher jerapah akan berkembang menjadi lebih panjang. Jerapah yang telah beradaptasi menjadi leher panjang tersebut, akan mewariskan sifat-sifat kepada keturunannya. Namun sebaliknya, bagi keturunan jerapah yang tidak dapat beradaptasi baik dengan lingkungan, maka ia akan mengalami kemunduran.
b)      Alfred Wallace
Memiliki pendapat yang sama dengan Charles Darwin, bahwa spesies yang ada sekarang, berasal dari spesies masa silam yang mampu bertahan hidup.
c)      Count De Buffen 
Menyatakan bahwa variasi-variasi kecil yang terjadi karena pengaruh alam sekitar yang diwariskan. Dengan demikian, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan akan menyebabkan terjadinya variasi yang mengarah pada terbentuknya spesies baru. 
d)      Wasmann
Menyatakan bahwa evolusi merupakan masalah genetika. Evolusi adalah gejala seleksi alam.
e)      De Vries
Menyatakan bahwa evolusi disebabkan oleh adanya mutasi gen.
f)       Aristoteles
Seorang filosof yang berasal dari yunani, yang mencetuskan teori evolusi. Ia meyatakan bahwa evolusi yang terjadi berdasarkan metafisika alam, maksudnya metafisika alam dapat mengubah organisme dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
g)      Charles Darwin
Charles Darwin berpendapat bahwa tidak ada mahluk yang sungguh-sugguh sama mahluk yang tidak sama harus berkompetisi untuk mencari makan dan hidup. Ia juga menyangka bahwa variasi paruh pada burung burung fin akibat adaptasi dari habitat. Ia menduga bahwa asal–usul kehidupan dan species berdasarkan pada adaptasi terhadap lingkungan. Ia menyatakan bahwa species mahluk hidup berasal dari nenek moyang yang sama dan menjadi berbeda satu sama lain akibat kondisi alam. Darwin menamakan proses ini sebagai evolusi berdasarkan seleksi alam dan mempublikasikan tulisannya dalam buku The Origin Of Species, By Means Of Natural Selection . Garis besar dari buku darwin ini meliputi :
1. Semua mahluk hidup yang ada merupakan hasil keturunan dari mahluk hidup yang mengalami modifikasi;
 2. Menyajikan sejumlah fakta yang dianggap oleh darwin hanya dapat dijelaskan dengan teori evolusi, dan tidak  cukup dengan teori penciptaan khusus [kimball, 1992:h. 760].[2]
Darwin menyatakan bahwa manusia berevolusi dari mahluk hidup yang mirip kera melalui bukunya The Descent of Man. Diantaranya yang dikemukakan Darwin adalah ciri-ciri fisik seperti jumlah jari kaki dan tangan kera yang memiliki jumlah yang sama dengan manusia, yakni lima. Kemudian pola bentuk tubuh, cara melahirkan, dan bulu-bulu rambut yang tumbuh pada kera dianggap menyerupai manusia. Darwin mulai mencari fosil fosil pendukung argumentasinya.[3]
Pada hakikatnya semua temuan dan penelitian ilmiah telah mengungkapkan bahwa catatan fosil tidak mengisyaratkan proses evolusi. Fosil-fosil yang mereka katakan sebagai nenek moyang manusia, ternyata milik suatu ras manusia atau spesies kera.[4]
C.    Teori Evolusi Menurut Islam
Menurut Al Quran, Allah SWT menciptakan manusia dengan empat cara yaitu :
a.       Nabi Adam AS telah diciptakan dari tanah liat (Q.S. Al-Ma’idah 5:26)
b.      Siti Hawa telah diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam AS (Q.S An-Nisa 4:1)
c.       Nabi Isa AS diciptakan tanpa Ayah (Q.S Maryam 19:34)
d.      Manusia biasa diciptakan melalui proses biasa yang memerlukan pencantuman sperma dalam rahim manusia (Q.S Al-Qiyamah 75:37-40)
Konsep kejadian manusia jelas perbedaannya dengan konsep kejadian mahluk selain manusia. Manusia memiliki kelebihan yang sempurna dan sekaligus menunjukkan bahwa manusia memang istimewa dan berbeda. Pencipatan manusia bukanlah proses yang terbentuk dari sesuatu yang bukan berasal dari manusia, seperti halnya teori Darwin.
Manusia, menurut pandangan islam adalah mahluk yang mulia dan terhormat disisi Allah SWT. Manusia di ciptakan Allah dalam bentuk yang paling baik.
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .....” (Q.S. AT-Tin 95:4).
Kecuali itu, Manusia memiliki insting (Naluri) dan melakukan penginderaan sebagai hewan, ia juga memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh hewan dan tumbuhan yaitu akal. Akal merupakan anugrah Tuhan yang tiada ternilai harganya, yang membedakan dari kehidupan mahluk Allah yang lain. 
“Dan sesungguhnya Kami memuliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan,Kami beri mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan mahluk yang Kami ciptakan”. (Q.S. Al-Isra’ 17:70)[5]

Proses penciptaan manusia menurut islam secara jelas di terangkan dalam al-Qur’an . Al Qur’an secara gamblang menerangkan bagaimana penciptaan asal usul manusia. Manusia pertama menurut Alquran diciptakan dari tanah, kadang-kadang dengan istilahturab  (tanah gemuk atau soil), atau thin (lempung) atau sari pati lempung (min sulatin min thin). Firman Allah dalam AlQuran surat As-Sajdah 32 ayat 7-8 :
“ Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari pati air yang hina (air mani).” (Q.S. As-Sajdah (32): 7-8)
Selanjutnya dalam surah Al Furqan ayat 54, Allah SWT berfirman :
“Dan Dia menciptakan manusia dari air, lalu dia jadikan manusia itu keturunan (pertalian darah) dan hubungan pernikahan (Musaharah). Dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.” (Q.S. surah Al Furqan (25): 54 )
Dalam hal ini sabda Rasulullah SAW menyebutkan :
“Kamu semua adalah dari anak-anak Adam dan Adam dari tanah.”
Dalam hadist lain Rasulullah juga bersabda :
“Manusia itu dari anak-anak Adam dan Allah menciptakan Adam dari tanah....” (HR Abu Daud)
Berdasarkan hadist tersebut jelaslah, bahwa semua suku bangsa di dunia ini mempunyai nenek moyang yang sama, yaitu Nabi Adam.Dengan demikian teori yang di kemukakan darwin , menurut pandangan islam perlu dikaji ulang, jika tidak maka  teori tersebut dikatakan sebagai teori yang mengada-ada.[6]


D.    Rekayasa Reproduksi
            Rekayasa reproduksi merupakan usaha manusia mengembang biakkan mahluk hidup baru dengan cara tanpa meninggalkan proses reproduksi atau tahap-tahap yang berlangsung secara alami. Namun dalam rekayasa reproduksi juga menyangkut rekayasa genetika. Rekayasa reproduksi tidak hanya dilakukan  pada hewan ataupun tumbuhan, pada manusia pun juga bisa.
E.     Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat
Rekayasa reproduksi antara lain :
a.       Kloning
           Kloning dari bahasa inggris adalah cloning, yang artinya usaha manusia untuk menciptakan suatu organisme dengan cara menduplikasi yang dilakukan secara aseksual, dengan kata lain seperti halnya menggandakan organisme mahluk hidup melalui cara nonseksual.[7]
Menurut ilmu Barat yang dapat kita ambil contoh, yaitu teknik cloning yang sudah pernah dilakukan di Scotlandia, Dr. Ian Willmut, yang menjadikan sel telur domba yang telah direkayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Domba tersebut dinamakan Domba Dolly.
b.      Kultur jaringan
           Kultur jaringan merupakan suatu metode pemeliharaan bagian tumbuhan yang sudah di isolasi dari tanaman induknya pada medium buatan dalam kondisi steril secara in vitro.[8]  In vitro merupakan teknik pemeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara buatan yang dilakukan di luarindividu yang bersangkutan. Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif.
           Salah satu contoh yang pernah dilakukan ilmuwan Barat, F.C. Steward, yang menggunakan Eksplan wortel yang dikultur dalam media setelah beberapa waktu berubah menjadi kalus, kemudian kalus tersebut dipindahkan ke medium lain, lalu membentuk tanaman kecil yang lengkap, disebutkan dengan planlet. Tekhnik ini juga di populerkan oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker.
c.       Bayi Tabung
           Rekayasa Bayi Tabung adalah tekhnik rekayasa bayi yang dilakukan dengan metode pembuahan yang berlangsung di dalam tabung. Tekhnik ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari tekhnik inseminasi buatan [3], hanya saja proses pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar, sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh. Keduanya sama-sama merupakan pengembangbiakan generatif.
Kita sering mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera mendapatkan keturunan. Di sisi lain, tekhnik Bayi Tabung berpeluang kecil untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
d.      Hibridasi
           Hibridasi merupakan tehnik pencarian bibit unggul dengan cara menyilangkan  2 varietas yang memiliki sifat unggul [4]. Cara ini sering digunakan karena menguntungkan dan ini alasan kenapa banyak orang memilih menggunakan tehnik ini. Hasil dari hibridasi merupakan perpaduan sifat unggul dari kedua induknya, tehnik ini dapat dilakukan pada hewan dan tumbuhan. Contoh hibrid tumbuhan yang telah dibudidayakan adalah jagung, kelapa, padi, tebu, dan anggrek.
e.       Inseminasi Buatan
           Inseminasi buatan atau sering disebut kawin suntik ini merupakan tehnik yang hanya membutuhkan sperma dari induk jantan yang kemudian disuntikkan ke induk betina, biasanya ini mempermudahkan pengiriman dari suatu Negara ke Negara lain karena yang dibutuhkan hanya spermanya saja tanpa memerlukan individu tersebut. Teknologi ini menggunakan metode penyimpanan sperma pada suhu rendah (-80° sampai -20°).


F.     Rekayasa Reproduksi Menurut Islam
Islam tidak melarang manusia untuk mengadakan penelitian atau penyelidikan, bahkan mendorong manusia untuk melakukannya dalam rangka mengenal lebih dekat dengan sang khalik, mengetahui kebesaran-Nya. Akan tetapi di dalam pandangan Al-Quran, pertimbangan moral dalam penelitian sangatlah penting.[9]
Jika proses rekayasa membawa proses kemaslahatan bagi umat manusia, maka tiada larangan untuk itu. misal, rekayasa reproduksi untuk memperbanyak keturunan dan mendapatkan hasil banyak dari suatu jenis tanaman atau binatang. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an :
“ Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya sebagai rahmatdari pada nya . sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir” (Q.S. Al Jatsiyah 45:13)[10]
Tekhnik rekayasa reproduksi juga tidak terlepas dari bantahan al-Qur’an. Seperti tekhnik kloning yang dianggap menyimpang dari ajaran al-Qur’an, karena prosesnya tidak secara alamiah. Dalam surat al-Hajj ayat 5 Allah berfirman, “Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada Kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan.”
Dalam Islam kloning dapat menimbulkan akibat yang fatal apabila hal ini masih dilakukan. Pelarangan  mutlak terhadap penelitian Kloning pada manusia baik secara agamis dari segi ilmu pengetahuan adalah kurang etis. Dengan kata lain perlu memilih dan memilah, kloning yang bagaimana yang dilarang. Kloning dalam tujuan medis terhadap organ jika untuk kemaslahatan  adalah boleh , sedangkan jika kloning terhadap duplikasi individu manusia itulah yang dilarang.[11] Oleh karenanya, penggunaan tekhnik kloning dalam dunia Islam harus lebih diperhatikan.
Tidak hanya kloning, semua tekhnik rekayasa reproduksi yang pernah diterapkan di dunia Barat memang banyak menyimpang dari ajaran al-Qur’an. Tidak hanya itu, kesemuanya dianggap membahayakan kesehatan. Tentunya hal ini sangat dihindari dalam Islam. Islam mengajarkan kepada pengikutnya untuk tidak mengorbankan diri sendiri demi mengejar hasrat pribadi, tetapi Islam mengajarkan untuk hidup nyaman sesuai syariat tanpa mengorbankan kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

2.      Tasmuji. Cholil. Sutikno dan Vidiaga. 2012. Ilmu Alamiah Dasar Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar. Surabaya:IAIN Sunan Ampel Press.
4.      Trianto. 2007. Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat.Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher.
5.      Yunus, Rosman. 2006. Teori Evolusi Darwin dalam Pandangan Sains dan Islam. Depok: Prestasi.
6.      Musthafa, Aziz. 2001. Kloning Manusia Abad XXI antara Harapan, antangan dan Pertentangan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
7.      Santoso, Begot. 2006. Biologi. Jakarta:Erlangga.



[1] Drs. Tasmuji, M. Ag. ,Drs. H. Cholil, M.Pd.I. ,Drs. Sutikno, M.Pd.I dan Vidiagati, SE. , Ilmu Alamiah Dasar Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar (Surabaya:IAIN Sunan Ampel Press,2012). Hal. 31
[2] Trianto, M. Pd.,Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat (Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher,2007), Hal 245
[3] Rosman Yunus, Teori Evolusi Darwin dalam Pandangan Sains dan Islam. (Depok: Prestasi, 2006), Hal 20

[4] Trianto, M. Pd.,Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat (Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher,2007), Hal 254
[5] Trianto, M. Pd.,Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat(Jakarta:Prestasi Pustaka  Publisher,2007). Hal 255
[6] Trianto, M. Pd., Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat (Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher,2007), Hal. 257
[7] Aziz Musthafa dan Imam Musbikin, Kloning Manusia Abad XXI Antara Harapan, Tantangan dan Pertentangan, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2001), Hal.16
[8] Begot Santoso, Biologi, (Jakarta:Erlangga,2006), Hal.192
[9] Trianto, M. Pd.,Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat(Jakarta:Prestasi Pustaka  Publisher,2007). Hal 270

[10] Trianto, M. Pd.,Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat(Jakarta:Prestasi Pustaka  Publisher,2007). Hal 271
[11] Trianto, M. Pd.,Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat(Jakarta:Prestasi Pustaka  Publisher,2007). Hal 280

Teknologi Barat Dan Masalah Lingkungan Hidup Serta Upaya Penanggulangannya

A. Sejarah Teknologi
Perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif. Sejak zaman Romawi Kuno pemikiran dan hasil kebudayaan telah nampak berorientasi ke bidang teknologi. Secara etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni. Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudulTeknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin (Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical).[2]
Sesungguhnya tak ada seorang pun manusia yang dapat melepaskan diri dari pengaruh teknologi. Setiap saat kita semua bermesraan dengan teknologi. Pakaian yang kita kenakan adalah hasil iptek yang mencengangkan: makanan dan air yang kita konsumsi semua melalui proses iptek yang luar biasa runtut; kendaraan yang kita naiki, tanpa kecuali adalah sosok iptek; tak ketinggalan kertas, buku dan pulpen yang kita pakai adalah juga buah iptek. lptek ada di mana-mana. Ada di tiap kurun waktu dan hadir di semua lokasi dan ruang.
Teknologi telah dimiliki manusia sejak 1,7 juta tahun yang Ialu untuk membantu mereka dalam berburu dan mengumpulkan makanan. Teknologi telah dikembangkan oleh manusia CroMagnon puluhan ribu tahun Ialu ketika mereka mulai memanfaatkan api dan berbagai peralatan tersebut dari batu. Teknologi juga telah dikembangkan oleh manusia di lembah Tigris, Euphrat dan Nil dalam bentuk pemanfaatan logam sekitar 6.000 tahun yang Ialu. Dengan kata lain, iptek telah ada sejak dulu dan bisa ditemui di desa maupun di kota. Ada di negara kontinental dan ada pula di negara kepulauan.[3]
Anehnya, sungguhpun teknologi dengan ramahnya bergaul dengan kita, ia sering dinilai asing. Mengapa demikian? Salah satu sebabnya, tampaknya, adalah karena ia sering melulu dipandang sebagai "benda" yang "statis". Padahal selain bermakna benda, teknologi juga berarti "metode" dan "cara" melakukan sesuatu. Oleh karena itu teknologi selain bisa dinilai sebagai kata benda, ia juga perlu dilihat sebagai kata kerja.

B. Iptek Islam dan Barat
Islam tidak pernah mengasingkan sains. Sains menurut Encarta Encyclopedia ialah, “Systematized knowledge in any field, but applied usually to the organization of objectively verifiable sense experience.” Maksudnya, “Sains dalam skop yang luas bermaksud ilmu-ilmu yang diperoleh secara sistematik berdasarkan pengalaman deria yang dapat dibuktikan secara objektif.”[4] Salah satu tokoh Islam dalam sains kedokteron adalah Al-Razi dan Ibnu Sina, yang teori-teorinya banyak digunakan para ilmuan barat abad 19 hingga sekarang. Silsilah sains menunjukan asal-asul yang rumit, mulai sejak bangsa Mesir dan Babilon yang ada sejak tiga ribu tahun sebelum masehi yang merupakan perintis penelitian Yunani atau Helenis. Sebagai umat muslim kita wajib hukumnya un tuk mencari ilmu pengetahuan baik itu agama maupun umum.
Islam memberi kebebasan kepada para saintis untuk mengkaji, namun ia menyadari keterbatasan intelek yang dimiliki manusia. Justeru, sains Islam menjadikan wahyu sebagai sumber rujukan yang tertinggi. Dalam hal ini Allah berfirman dalam surah al-Jathiyah ayat 20, “Al-Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.” Sains dalam Islam ialah sains yang berkonsepkan tauhid. Sains dalam Islam tunduk kepada prinsip-prinsip yang ditetapkan Allah melalui rasulnya. Sains dalam Islam tunduk kepada al-Quran.
Dalam Islam, sains mempunyai tujuan. Tujuan jangka pendek ialah mengenali hakikat kejadian alam serta manusia dan memanfaatkan ilmu itu untuk kebaikan semua. Sebagai contoh, melalui sains kita mengetahui bahwa seks kromosom lelaki menentukan kelamin seseorang bayi, kejadian bayi bermula dengan bertemunya sperma lelaki dan ovum wanita. Namun akhirnya yang menjadi keutamaan ialah tujuan jangka panjang yaitu mengagungkan dan membesarkan Allah. Hal ini tergambar dalam surah al-Mukminun ayat 14 yang bermaksud, “Kemudian Kami menjadikan benih nuthfah itu alaqah. Kemudian daripada alaqah Kami jadikan mudghah. Kemudian daripada mudghah Kami jadikan tulang dan Kami tutup tulang itu dengan daging. Kemudian Kami jadikannya makhluk berbentuk lain. Maha suci Allah, sebaik-baik Pencipta.” Perhatikanlah ayat ini dengan baik. Setelah Allah menceritakan fase-fase kejadian bayi (yang dapat disahkan oleh sains), Allah mengakhiri ayat itu dengan ungkapan, “Maha suci Allah, sebaik-baik Pencipta.”
Inilah Sains berkonsepkan tauhid melahirkan metodologi atau pendekatan yang mengambil dasar syariat yang tidak menghalang kreativitas dan inovasi kerana kebebasan untuk mengkaji telah pun diberikan Islam berdasarkan sabda nabi yang bermaksud, “Kamu lebih tahu tentang urusan duniamu.” Yang dituntut ialah kepatuhan kepada prinsip-prinsip syariat yang akan mengindahkan sains. Sebagai contoh syariat mengutamakan nyawa manusia. Justeru kajian sains dan teknologi yang terhasil daripadanya tidak boleh digunakan untuk memusnahkan nyawa. Syariat juga melarang kemudaratan dilakukan berdasarkan sabda nabi yang bermaksud, “Tidak boleh melakukan kemudaratan dan tidak boleh membalas dengan kemudaratan.” Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Malik, Al-Hakim, Baihaqi dan Ibn Majah.
Di barat konsep yang merujukkan sains kepada Tuhan, wahyu dan kuasa ghaib dikenali sebagai creationism. Kadang kala ia dikenali juga sebagai intelligent design. Konsep-konsep ini ditolak oleh ramai saintis di barat. Sebagai contoh, para saintis daripada Akademi Sains Kebangsaan di Amerika (The U.S. National Academy of Sciences) menegaskan bahawa “kenyataan yang menetapkan bahwa asal usul kehidupan ini ada perkaitan dengan kuasa ghaib (supernatural intervention) tidak boleh dikatakan sebagai sains.” Hal ini dinyatakan dalam Science and Creationism: A View from the National Academy of Sciences, Second Edition, terbitan National Academy of Sciences tahun 1999. Dalam kasus Kitzmiller lawan Dover Area School District pada tahun 2005, sebuah mahkamah persekutuan di Amerika memutuskan mana-mana sekolah yang mengajar sains dan mengaitkan kejadian kehidupan dengan kuasa ghaib dan mengetepikan teori evolusi, ia dianggap telah melanggar perlembagaan Amerika.[5]

C. Pengaruh Iptek dalam Kehidupan dan Penanggulangannya
Apa pengaruh iptek dalam kehidupan kita? Jawabannya banyak sekali. Perubahan satu paradigma iptek dapat menyebabkan "revolusi" dalam semua bidang kehidupan: literatur, ekonomi, seni, politik, arsitektur, sosial, dan religi. Iptek telah menyebabkan kita tidak tergantung pada alam. Iptek telah membebaskan kita dari takhayul dan memerdekakan kita dari berbagai hukum alam. Fenomena gerhana bulan bagi yang mengetahui iptek tidak lagi menyeramkan. Bagi yang menguasai iptek, hukum alam itu dapat dikontrolnya. Air yang hukumnya selalu mencari tempat yang lebih rendah dapat dibuat mampu memanjat ke gedung bertingkat seratus. Benda berat seperti besi yang hukumnya harus jatuh ke bumi dapat dibuat mampu terbang dan membawa ratusan manusia. Barang yang memiliki berat jenis lebih besar dari air yang kodratnya akan tenggelam, kini dapat diapungkan. Dengan teknologi, hujan dapat dibuat, gempa dapat diprediksi, cuaca dapat diprakirakan. Teknologi telah memerdekakan manusia dari alam, dan ia punya potensi untuk memerdekakan manusia dari sesamanya.
Perubahan mendasar dalam iptek akan membawa perubahan mendasar dalam semua bidang kehidupan. Selama 2000 tahun kosmologi Aristotelian telah mewarnai sistem politik, sosial, ekonomi dan bidang kehidupan lainnya. Sistem Aristotelian yang menggambarkan jagad ini bak sebuah bola kristal yang luar biasa besamya, dengan bumi di tengah-tengah dan planet-planet mengitarinya, di mana manusia dan makhluk lainnya telah dilahirkan dalam hirarki yang tak dapat ditolak, membawa implikasi munculnya sistem sosial yang sangat kurang demokratis menurut ukuran kini; ada kasta misalnya, dan itu diterima dengan ikhlas. Tapi, munculnya Galileo telah meruntuhkan "kebenaran" yang dipercayai selama dua millenium itu. Bersamaan itu ia juga meruntuhkan sistem sosial yang selama ini dianut oleh masyarakat, terutama yang hidup di Amerika dan Eropa. Sejak era Galileo, pandangan hidup (world view) kita berubah. Jagad tidak lagi dipandang statis tapi dinamis, bumi bukanlah pusat jagad tetapi sebagian kecil daripadanya. Pandangan ini tak ayal lagi merombak sistem berpikir manusia, memperluas wawasan dan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Sistem sosial-politik berubah menjadi lebih terbuka. Banyak nilai-nilai lama yang runtuh dan tergantikan.
Namun kemajuan sains barat tidak diiringi dengan moral dan etika yang bersahabat dengan kehidupan sekitar. Sehingga terjadinya kebobrokan moral dari para ilmuan yang mengembangkan sains dan teknologinya. Sedang bahaya dari sains dan teknologi barat adalah banyaknya eksplorasi yang melampaui batas sehingga membawa dampak buruk bagi keterlangsungan kehidupan. Kesemuanya itu membawa kemanusiaan kepada kondisi yang memprihatinkan. Bahkan para ilmuan barat telah menjadikan sains dan teknologi melebihi dari agama, moral, dan etika hukum yang beraku. Pada prakteknya sains modern zaman sekarang ini telah banyak menyimpang dari ajaran dan nilai-nilai agama. Karena jika seseorang mempelajari suatu ilmu pengetahuan tanpa didasari dengan nilai dan etika ajaran agama, maka bisa jadi dalam prakteknya terjadi penyimpangan-penyimpangan yang mengkhawatirkan.
Pada abad 21 ini juga, penderitaan umat manusia bertambah parah, baik di negara-negara maju maupun di negara yang sedang membangun dan terbelakang. Peperangan demi peperangan yang meletus di beberapa bagian dunia telah menambah penderitaan masyarakatnya. Peperangan yang dipaksakan di Bosnia adalah sebuah contoh nyata. Pasukan Serbia dengan kekuatan militer canggih yang diwarisinya dari bekas negara Yugoslavia telah berlaku sewenang-wenang menghapuskan etnis Muslim Bosnia yang tidak memiliki kelengkapan militer. Mereka telah membunuh Muslim Bosnia, tanpa memperdulikan lelaki, wanita, orang tua ataupun anak-anak. Mereka telah memperkosa beramai-ramai wanita-wanita Bosnia sebagai salah satu strategi peperangan. Di Bosnia, kelihatan dengan jelas kekejaman manusia di abad moden yang dilakukan oleh mereka yang mengaku dirinya memiliki peradaban. Namun anehnya, negara-negara maju hanya memperhatikan saja pembantaian Muslim Bosnia. Mereka tidak melakukan pembelaan sebagaimana mereka membela Kuwait ketika perang Teluk.[6]
Walau bagaimanapun, perlombaan dalam menciptakan sains-teknologi moden yang canggih telah mewarnai kehidupan dunia masa kini. Para saintis dan teknologi berlumba menghasilkan penemuan-penemuan yang memudahkan kehidupan manusia. Namun di antara itu telah muncul pula teknologi yang mengerikan manusia, terutama teknologi persenjataan. Negara-negara maju telah berlumba dengan penuh kegilaan untuk menghasilkan secanggih-canggihnya senjata pemusnah kehidupan manusia dan lingkungan hidup. Kemudian mereka memasarkannya kepada negara-negara lain, yang akhirnya akan memusnahkan kehidupan manusia. Laporan-laporan terkini yang menginformasikan tentang kecanggihan senjata pemusnah ini mendirikan bulu roma setiap orang. Bagaimana tidak, hanya dengan beberapa gram nuklear, dunia dapat hancur berkeping-kepingan. Demikian pula telah banyak muncul ilmu yang bertentangan dengan moral manusia.
Hasilnya, keadaan dunia pada abad 21 ini telah melahirkan kebimbangan, kecemasan dan ketakutan setiap orang yang memiliki hati nurani dan mencintai keadilan. Tanda-tanda kehancuran dunia semakin nyata baik di laut, darat dan udara, misalnya dengan terkikisnya lapisan ozon, meningkatnya suhu bumi, semakin tingginya air laut, semakin tercemarnya udara dan air, semakin turunnya kualitas lingkungan, semakin liarnya perilaku manusia, semakin seringnya terjadi bencana alam dan peristiwa-peristiwa menakutkan lainnya. Jika keadaan seperti ini dibiarkan terus berlaku, maka tidak diragukan lagi bahwa dunia sedang menuju jurang kehancuran global yang akan memusnahkan semua kehidupan di alam raya ini.
Ada beberapa cara untuk menanggulangi pengaruh iptek terhadap lingkungan hidup diantaranya yaitu:
Pelestarian lingkungan hidup adalah usaha untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan / atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
a. Usaha Pelestarian Tanah dan Hutan Usaha yang dilakukan dalam pelestarian tanah, antara lain melalui tata guna lahan, penggunaan pupuk, dan pembuatan terasering. Usaha pelestarian hutan, antara lain melalui peraturan Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI), reboisasi, dan penghijauan.
b. Usaha Pelestarian Sumber Daya Air Pelestarian sumber daya air dilakukan dengan cara pencegahan pengamatan pintu-pintu air, pengurangan perusakan air, penyediaan peresapan air, dan usaha penghematan air. Upaya untuk mengurangi pencemaran sungai dilakukan melalui Program Kali Bersih (Prokasih), seperti terhadap Sungai Ciliwung, Bengawan Solo, Citarum, dan sebagainya.
c. Usaha Pelestarian Sumber Daya Udara Pencegahan pencemaran udara dilakukan terhadap pabrik-pabrik dengan melakukan penyaringan terhadap pembuangan gas. Juga digalakkan penanaman di jalur hijau jalan raya dan hutan kota sebagai paru-paru kota, wilayah yang padat kendaraan bermotor, diadakan uji emisi buangan gas berkala terhadap setiap kendaraan bermotor.
d. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati Selain mengupayakan pelestarian hutan, usaha pelestarian keanekaragaman hayati berarti juga melestarikan beberapa varietas asli tanaman.[7]

DAFTAR PUSTAKA
 A. Khabibi Aziz, Ichsan Nurakbar, Taufik Hidayat, Makalah “Rahasia Kemajuan Barat Dalam Bidang Sains dan Teknologi“, STAIN Cirebon, 2009
Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas
Danial Zainal Abidin, Sains Islam dan Teknologi Barat
Mohd. Hishyamuddin Bin Kassim, Makalah Kegagalan Sains dan Teknologi Barat dalam Peradaban Dunia, STAIN, 2009


[1] A. Khabibi Aziz, Ichsan Nurakbar, Taufik Hidayat, Makalah Rahasia Kemajuan Barat Dalam Bidang Sains dan Teknologi, STAIN Cirebon, 2009
[2] Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas
[3] A. Khabibi Aziz, Ichsan Nurakbar, Taufik Hidayat, Loc.Cit.
[4] Danial Zainal Abidin, Sains Islam dan Teknologi Barat
[5] Danial Zainal Abidin, Loc.Cit
[6] Mohd. Hishyamuddin Bin Kassim, Makalah Kegagalan Sains dan Teknologi Barat dalam Peradaban Dunia, STAIN, 2009
Diposkan oleh Aromatica Jayawinata Heryanto di 00.30 

RAHASIA KEMAJUAN BARAT, SAINS DAN TEKNOLOGI


A.    Pengertian Sains dan Tekhnologi
Penggunaan istilah 'tekhnologi' (bahasa Inggris: technology) telah berubah secara signifikan lebih dari 200 tahun terakhir. Sebelum abad ke-20. Istilah ini tidaklah lazim dalam bahasa Inggris, dan biasanya merujuk pada penggambaran atau pengkajian seni berguna. Istilah ini seringkali dihubungkan dengan pendidikan teknik, seperti di Institut Teknologi Massachusetts (didirikan pada tahun 1861).Istilah technology mulai menonjol pada abad ke-20 seiring dengan bergulirnya Revolusi Industri Kedua. Pengertian technology berubah pada permulaan abad ke-20 ketika para ilmuwan sosial Amerika, dimulai oleh Thorstein Veblen, menerjemahkan gagasan-gagasan dari konsep Jerman, Technik, menjaditechnology. Dalam bahasa Jerman dan bahasa-bahasa Eropa lainnya, perbedaan hadir di antara Technik dan Technologie yang saat itu justru nihil dalam bahasa Inggris, karena kedua-dua istilah itu biasa diterjemahkan sebagai technology. Pada dasawarsa 1930-an, technology tidak hanya merujuk pada 'pengkajian' seni-seni industri, tetapi juga pada seni-seni industri itu sendiri.
Pada tahun 1937, seorang sosiolog Amerika, Read Bain, menulis bahwatechnology includes all tools, machines, utensils, weapons, instruments, housing, clothing, communicating and transporting devices and the skills by which we produce and use them ("Teknologi meliputi semua alat, mesin, aparat, perkakas, senjata, perumahan, pakaian, peranti pengangkut/pemindah dan pengomunikasi, dan keterampilan yang memungkinkan kita menghasilkan semua itu").
Definisi yang diajukan Bain masih lazim dipakai oleh kaum terpelajar hingga saat ini, terkhusus ilmuwan sosial. Tetapi ada juga definisi yang sama menonjolnya, yakni definisi teknologi sebagai sains terapan, khususnya di kalangan para ilmuwan dan insinyur, meskipun sebagian besar ilmuwan sosial yang mempelajari teknologi menolak definisi ini.Yang lebih baru, para kaum terpelajar telah meminjam dari para filsuf Eropa, technique, untuk memperluas makna technology ke berbagai macam bentuk nalar instrumental, seperti dalam karya Foucault tentang techniques de soi, yang diterjemahkan sebagai technologies of the self atau teknologi diri.
Kamus-kamus dan para sarjana pun telah memberikan berbagai macam definisi. Kamus Merriam-Webster memberikan definisi "technology" sebagai the practical application of knowledge especially in a particular area (terapan praktis pengetahuan, khususnya dalam ruang lingkup tertentu) dan a capability given by the practical application of knowledge (kemampuan yang diberikan oleh terapan praktis pengetahuan).
Ursula Franklin, dalam karyanya dari tahun 1989, kuliah "Real World of Technology", memberikan definisi lain konsep ini; yakni practice, the way we do things around here (praktis, cara kita memperbuat ini semua di sekitaran sini). Istilah ini seringkali digunakan untuk mengimplikasikan suatu lapangan teknologi tertentu, atau untuk merujuk tekhnologi tinggi atau sekadar elektronik konsumen, bukannya tekhnologi secara keseluruhan.
Bernard Stiegler, dalam Technics and Time, 1, mendefinisikan technologydalam dua cara: sebagai the pursuit of life by means other than life (pencarian kehidupan, dalam artian lebih dari sekadar hidup), dan sebagai organized inorganic matter (zat-zat anorganik yang tersusun rapi).
Secara umum, tekhnologi dapat didefinisikan sebagai entitas benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu melalui perbuatan dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Dalam penggunaan ini, tekhnologi merujuk pada alat dan mesin yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah yang mencakupi banyak hal, dapat juga meliputi alat-alat sederhana, seperti linggis atau sendok kayu, atau mesin-mesin yang rumit, sepertistasiun luar angkasa atau pemercepat partikel. Alat dan mesin tidak mesti berwujud benda; teknologi virtual, seperti perangkat lunak dan metode bisnis, juga termasuk ke dalam definisi tekhnologi ini.
Kata "Tekhnologi" juga digunakan untuk merujuk sekumpulan teknik-teknik. Dalam konteks ini, ia adalah keadaan pengetahuan manusia saat ini tentang bagaimana cara untuk memadukan sumber-sumber, guna menghasilkan produk-produk yang dikehendaki, menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan keinginan; ia meliputi metode teknis, keterampilan, proses, teknik, perangkat, dan bahan mentah. Ketika dipadukan dengan istilah lain, seperti "tekhnologi medis" atau "tekhnologi luar angkasa", ia merujuk pada keadaan pengetahuan dan perangkat disiplin pengetahuan masing-masing. "Tekhnologi state-of-the-art" (teknologi termutakhir, sekaligus tercanggih) merujuk pada tekhnologi tinggi yang tersedia bagi kemanusiaan di ranah manapun.
Tekhnologi dapat dipandang sebagai kegiatan yang membentuk atau mengubah kebudayaan.Selain itu, teknologi adalah terapan matematika, sains, dan berbagai seni untuk manfaat kehidupan seperti yang dikenal saat ini. Sebuah contoh modern adalah bangkitnya teknologi komunikasi, yang memperkecil hambatan bagi interaksi sesama manusia, dan sebagai hasilnya, telah membantu melahirkan sub-sub kebudayaan baru, bangkitnya budayadunia maya yang berbasis pada perkembangan Internet dan komputer.Tidak semua tekhnologi memperbaiki budaya dalam cara yang kreatif; tekhnologi dapat juga membantu mempermudahpenindasan politik dan peperangan melalui alat seperti rudal dan roket. Sebagai suatu kegiatan budaya, tekhnologi memangsa ilmu dan rekayasa, yang masing-masing memformalkan beberapa aspek kerja keras teknologis.
Sedangkan sains (ilmu) dapat di pandang sebagai produk, proses dan paradigma etika sikap atau nilai. Sebagai produk, sains adalah semua pengetahuan yang telah diketahui dan disepakati oleh sebagian besar masyarakat ilmiah.Sebagai proses, sains adalah kegiatan sosial untuk memahami alam dengan paradigma etika.
Menurut Marton sains (ilmu) berpegang pada 4 kaidah ilmiah, yaitu :
1.      Universalisme                   : ilmu tidak tergantung pada perbedaan ras,
                                                warnakulit dan keyakinan.
2.      Komunisme                      : ilmu merupakan milik umum.
3.      Disinterestedness             : tidak memihak, melainkan apa adanya.
4.      Skeptisisme                      : tidak begitu saja menerima kebenaran
                                                sebelum bukti Empiris.


B.     Hubungan Antara Sains dan Tekhnologi
Hubungan antara sains dan teknologi semakin lama semakin mengalami perkembangan dan keterkaitan yang sangat. Teknologi dapat dilaksanakan dengan kaidah-kaidah empirik dan keterampilan yang dikumpulkan dari pengalaman. Teknologi dapat berdiri sendiri lepas dari sains, ini berlangsung menjelang zaman revolusi industri (1760-1830). Misalnya, pembuatan jalan raya, pembuatan kapal, cara bercocok tanam, pembuatan tapai, atau anggur dan sebagainya, yang dilakukan dengan proses yang baik, tanpa mengetahui dasar teorinya. Perkembangan dalam tahapan ini telah menghasilkan revolusi dalam bidang pertanian, industri, kedokteran, dsb.
Namun perkembangan selanjutnya dizaman yang mulai modern, sains mendahului perkembangan teknologi. Misalnya, penggambaran sifat mesin secara termodinamika telah dilakukan Slanius dan Kelvin, yang kurang lebih sekitar 75 tahun setelah penemuan mesin uap oleh James Watt. Juga pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam teknologi komunikasi. Hal ini disebabkan oleh kemajuan teknologi yang menghasilkan permasalahan yang pemecahannya memerlukan pendekatan ilmiah atau metode ilmiah yang merupakan salah satu ciri dari sains. Dengan kata lain sains mendorong berkembangnya teknologi.
Konsep sains yang bersifat klasik mempelajari materi dengan ukuran besar (makro), seprti konsep mekanik, termodinamika, listrik, dsb. Sehingga berlaku mekanika Newton atau mekanikaklasik. Sedangakan sains modern mempelajari materi menggunakan teori kuantum dengan ukuran mikro, seperti teori atom, molekul zat, ikatan kimia, pengetahuan material dsb. Maka dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan memungkinkan manusia mengembangkan teknologi. Tanpasainsteknologi tidak akan mungkin berkembang, sebab teknologi merupakan penerapan dari ilmu (sains). Tanpa mengetahui berbagai teori yang telah dinyatakan, maka tidak akan terjadi penciptaan sesuatu oleh manusia.



C.    Faktor Sejarah yang paling Monumental Dalam Perkembangan Tekhnologi Barat
a.      Perang Salib dan Akulturasi Budaya Timur-Barat
Sesungguhnya perang Salib telah mempengaruhi perjalanan sejarah Eropa dan peradabannya, sehingga melemahkan sistem perekonomian mereka sendiri yang merupakan dasar kehidupan sosial dan ekonomi Eropa. Namun demikian, kehadiran mereka di negeri Arab (Islam) telah menjadikan sistem perekonomian mereka semakin maju, hubungan negeri Timur dan Barat semakin meningkat, dan sarana transportasi darat serta laut semakin semarak. Perang Salib, di samping merupakan pertempuran militer, juga merupakan pertemuan peradaban antara dunia Islam dengan dunia Eropa yang Kristen, sehingga peradaban Islam tersebar ke berbagai penjuru negeri Eropa.

Orang-orang Eropa banyak belajar dari kaum Muslimin tentang cara bercocok tanam, berdagang, dan berindustri, sebagaimana juga mereka telah terpengaruh oleh ilmu pengetahuan dan moral kaum Muslimin. Dalam hal ini, Horinzo (Sejarawan terkemuka) mengatakan, “Pasukan Salib keluar dari negerinya adalah untuk memerangi kaum Muslimin, namun ketika sampai ditujuan, mereka mendapatkan berbagai macam ilmu pengetahuan dari kaum Muslimin. Para tentara Salib tercengang ketika melihat kaum Muslimin menolak aspek teologi mereka yang bersandar pada keduniaan. Kaum Muslimin tidak mendapatkan keuntungan sama sekali dari kehadiran pasukan Salib, tetapi sebaliknya, pasukan Saliblah yang banyak mengambil manfaat dari kaum Muslimin. Mereka menimba ilmu dari sumur-sumur peradaban Islam yang tak pernah kering.”
Dalam kitab Hadharatul Arab, Gustav Le Bonn mengatakan, “Orang-orang Timur (Islam) telah dapat menikmati peradaban yang sangat agung, sedangkan orang-orang Barat tenggelam dalam kebodohan dan kenistaan.” Dari kenyataan seperti itu, kaum Muslimin tidak mendapatkan keuntungan apa-apa. Bagi orang-orang Timur (Islam), perang Salib tidak memberikan manfaat sama sekali, melainkan hanya menanamkan rasa benci terhadap orang-orang Barat sampai anak keturunannya.
Sebelum terjadi Perang Salib, hubungan antara Timur dengan Barat sangat terbatas. Hanya sebatas hubungan para pedagang dan orang-orang Kristen yang pergi berziarah ke Palestina dan negeri Syam (Syiria). Akhirnya perang salib ini menjadi pertemuan peradaban Islam, serta bertambahnya ilmu pengetahuan orang-orang Eropa yang diperoleh dari negeri-negeri Islam.
Orang-orang Barat dan Eropa melihat umat Islam telah berhasil melangkah jauh di berbagai bidang peradaban, dan mereka menyaksikan umat Islam telah terbebas dari cengkraman para rahib penguasa agama, sebagai kebalikan yang dialami bangsa Eropa dan Barat. Akhirnya pasukan Salib banyak mempelajari  peradaban Islam , khususnya bentuk dan sistem pemerintahan, sistem perpajakan dan perekonomian, serta membangun sekolah-sekolah dan universitas-universitas.

b.      Sejarah Singkat Revolusi Industri, Dampaknya dan Pengaruhnya Terhadap Kemajuan Tekhnologi Barat
Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri dimulai diBritania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara,Jepang, dan akhirnya ke seluruh dunia.
Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri, khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya. Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-rata pendapatan perkapita negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat.
 Seperti yang dinyatakan oleh pemenang Hadiah Nobel, Robert Emerson Lucas, bahwa: "Untuk pertama kalinya dalam sejarah, standar hidup rakyat biasa mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan. Perilaku ekonomi yang seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya".
Inggris memberikan landasan hukum dan budaya yang memungkinkan para pengusaha untuk merintis terjadinya Revolusi Industri. Faktor kunci yang turut mendukung terjadinya Revolusi Industri antara lain: (1) Masa perdamaian dan stabilitas yang diikuti dengan penyatuan Inggris dan Skotlandia, (2) tidak ada hambatan dalam perdagangan antara Inggris dan Skotlandia, (3) aturan hukum (menghormati kesucian kontrak), (4) sistem hukum yang sederhana yang memungkinkan pembentukan saham gabungan perusahaan (korporasi), dan (4) adanya pasar bebas (kapitalisme).
Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, dimana terjadinya peralihan dalam penggunaan tenaga kerja di Inggris yang sebelumnya menggunakan tenaga hewan dan manusia digantikan oleh penggunaan mesin yang berbasis menufaktur.Periode awal dimulai dengan dilakukannya mekanisasi terhadap industri tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi dan peningkatan penggunaan batubara. Ekspansi perdagangan turut dikembangkan dengan dibangunnya terusan, perbaikan jalan raya dan rel kereta api. Adanya peralihan dari perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian yang berbasis manufaktur menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk besar-besaran dari desa ke kota, dan pada akhirnya menyebabkan membengkaknya populasi di kota-kota besar di Inggris.
Awal mula Revolusi Industri tidak jelas tetapi T.S. Ashton menulisnya kira-kira 1760-1830. Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi Industri II pada sekitar tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan kapal tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut perkembangan mesin bakar dalam dan perkembangan pembangkit tenaga listrik
Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri adalah terjadinya revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon, Rene Decartes, Galileo Galilei serta adanya pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian lembaga riset seperti The Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The French Academy of Science. Adapula faktor dari dalam seperti ketahanan politik dalam negeri, perkembangan kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang luas dan kaya akan sumber daya alam.
Istilah "Revolusi Industri" sendiri diperkenalkan oleh Friedrich Engels danLouis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19. Beberapa sejarawan abad ke-20 seperti John Clapham dan Nicholas Crafts berpendapat bahwa proses perubahan ekonomi dan sosial yang terjadi secara bertahap dan revolusi jangka panjang adalah sebuah ironi.Pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita negara-negara di dunia meningkat setelah Revolusi Industri dan memunculkan sistem ekonomi kapitalismodern.Revolusi Industri menandai dimulainya era pertumbuhan pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi kapitalis. Revolusi Industri dianggap sebagai peristiwa paling penting yang pernah terjadi dalam sejarah kemanusiaan sejak domestikasi hewan dan tumbuhan pada masa Neolitikum.
Revolusi Industri mengubah Inggris menjadi negara industri yang maju dan modern. Di Inggris muncul pusat-pusat industri, seperti Lancashire, Manchester,Liverpool, dan Birmingham. Seperti halnya revolusi yang lain, Revolusi Industri juga membawa dampak yang lebih luas dalam bidang ekonomi, sosial dan politik, baik di negeri Inggris sendiri maupun di negara-negara lain.
A.    Dampak di bidang ekonomi
1.      Barang melimpah dan harga murah
Revolusi Industri telah menimbulkan usaha industri dan pabrik secara besar-besaran dengan proses mekanisasi. Dengan demikian, dalam waktu singkat dapat menghasilkan barang-barang yang melimpah. Produk barang menjadi berlipat ganda sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih luas. Akibat pembuatan barang menjadi cepat, mudah, serta dalam jumlah yang banyak sehingga harga menjadi lebih murah.


2.      Perusahaan Kecil Gulung Tikar
Dengan penggunaan mesin-mesin maka biaya produksi menjadi relatif kecil sehingga harga barang-barang pun relatif lebih murah. Hal ini membawa akibat perusahaan tradisional terancam dan gulung tikar karena tidak mampu bersaing.
3.      Perdagangan makin Berkembang
Berkat peralatan perhubungan yang modern, cepat dan murah, produksi lokal berubah menjadi produksi internasional. Pelayaran dan perdagangan internasional makin berkembang pesat.
4.      Transportasi makin Lancar
Adanya penemuan di berbagai sarana dan prasarana transportasi makin sempurna dan lancar. Dengan demikian, dinamika kehidupan masyarakat makin meningkat.
B.     Dampak di bidang sosial
1.      Berkembangnya urbanisasi
Berkembangnya industrialisasi telah menimbulkan kota-kota dan pusat-pusat keramaian yang baru. Oleh karena kota dengan kegiatan industrinya tampaknya menjanjikan kehidupan yang lebih layak maka banyak petani desa pergi ke kota untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini mengakibatkan terabaikannya usaha kegiatan pertanian.
2.      Upah buruh rendah
Akibat makin meningkatnya arus urbanisasi ke kota-kota industri maka jumlah tenaga makin melimpah. Sementara itu, pabrik-pabrik banyak yang menggunakan tenaga mesin. Dengan demikian, upah tenaga kerja menjadi murah. Selain itu, jaminan sosial pun kurang sehingga kehidupan mereka menjadi susah. Bahkan, para pengusaha banyak memilih tenaga buruh wanita dan anak-anak yang upahnya lebih murah.


3.      Munculnya golongan pengusaha dan golongan buruh
Di dalam kegiatan industrialisasi dikenal adanya kelompok pekerja (buruh) dan kelompok pengusaha (majikan) yang memiliki industri atau pabrik. Dengan demikian, dalam masyarakat timbul golongan baru, yakni golongan pengusaha (kaum kapitalis) yang hidup penuh kemewahan dan golongan buruh yang hidup dalam kemiskinan.
4.      Adanya kesenjangan antara majikan dan buruh
Dengan munculnya golongan pengusaha yang hidup mewah dan satu pihak, sedangkan di pihak lain adanya golongan buruh yang hidup menderita, menimbulkan kesenjangan antara majikan dan buruh. Kondisi seperti ini, sering menimbulkan ketegangan-ketegangan yang diikuti dengan pemogokan kerja untuk menuntut perbaikan nasib. Hal ini menimbulkan kebencian terhadap sistem ekonomi kapitalis, sehingga kaum buruh condong kepada paham sosialis.
5.      Munculnya revolusi sosial                                    
Pada tahun 1820-an terjadi huru hara yang ditimbulkan oleh penduduk kota yang miskin dengan didukung oleh kaum buruh. Gerakan sosial ini menuntut adanya perbaikan nasib rakyat dan buruh. Akibatnya, pemerintah mengeluarkan undang-undang yang menjamin perbaikan nasib kaum buruh dan orang miskin. Undang-undang tersebut, antara lain sebagai berikut:
  Tahun 1832 dikeluarkan Reform Bill atau Undang-Undang Pembaharuan Pemilihan. Menurut undang-undang ini, kaum buruh mendapatkan hak-hak perwakilan dalam parlemen.
  Tahun 1833 dikeluarkan Factory Act atau Undang-Undang Pabrik. Menurut undang-undang ini, kaum buruh mendapatkan jaminan sosial. Di samping itu, undang-undang juga berisi larangan pengunaan tenaga kerja kanak-kanak dan wanita di daerah tambang di bawah tanah.
  Tahun 1834 dikeluarkan Poor Law Act atau Undang-Undang Fakir Miskin. Oleh karena itu, didirikan pusat-pusat penampungan dan perawatan para fakir miskin sehingga tidak berkeliaran.
  Makin kuatnya sifat individualisme dan menipisnya rasa solidaritas. Dengan adanya Revolusi Industri sifat individualitas makin kuat karena terpengaruh oleh sistem ekonomi industri yang serba uang. Sebaliknya, makin menipisnya rasa solidaritas dan kekeluargaan.
C.    Dampak di bidang politik
1.      Munculnya gerakan sosialis
Kaum buruh yang diperlakukan tidak adil oleh kaum pengusaha mulai bergerak menyusun kekuatan untuk memperbaiki nasib mereka. Mereka kemudian membentuk organisasi yang lazim disebut gerakan sosialis. Gerakan sosialis dimotivasi oleh pemikiran Thomas Marus yang menulis buku Otopia. Tokoh yang paling populer di dalam pemikiran dan penggerak paham sosialis adalah Karl Marx dengan bukunya Das Kapital.
2.      Munculnya partai politik
Dalam upaya memperjuangkan nasibnya maka kaum buruh terus menggalang persatuan. Apalagi dengan makin kuatnya kedudukan kaum buruh di parlemen mendorong dibentuknya suatu wadah perjuangan politik, yakni Labour Party (Partai Buruh). Partai ini berhaluan sosialis. Di pihak pengusaha mengabungkan diri ke dalam Partai Liberal.
3.      Munculnya imperialisme modern
Kaum pengusaha/kapitalis umumnya mempunyai pengaruh yang kuat dalam pemerintahan untuk melakukan imperialisme demi kelangsungan industrialisasinya. Dengan demikian, lahirlah imperialisme modern, yaitu perluasan daerah-daerah sebagai tempat pemasaran hasil industri, mencari bahan mentah, penanaman modal yang surplus, dan tempat mendapatkan tenaga buruh yang murah. Dalam hal ini Inggris-lah yang menjadi pelopornya.




5.      Dampak Kemajuan Tekhnologi Barat
Iptek telah membebaskan kita dari takhayul dan memerdekakan kita dari berbagai hukum alam. Fenomena gerhana bulan bagi yang mengetahui iptek tidak lagi menyeramkan. Bagi yang menguasai iptek, hukum alam itu dapat dikontrolnya. Air yang hukumnya selalu mencari tempat yang lebih rendah dapat dibuat mampu memanjat ke gedung bertingkat seratus. Benda berat seperti besi yang hukumnya harus jatuh ke bumi dapat dibuat mampu terbang dan membawa ratusan manusia. Barang yang memiliki berat jenis lebih besar dari air yang kodratnya akan tenggelam, kini dapat diapungkan. Dengan teknologi, hujan dapat dibuat, gempa dapat diprediksi, cuaca dapat diprakirakan. Teknologi telah memerdekakan manusia dari alam, dan ia punya potensi untuk memerdekakan manusia dari sesamanya.
Perubahan mendasar dalam iptek akan membawa perubahan mendasar dalam semua bidang kehidupan. Selama 2000 tahun kosmologi Aristotelian telah mewarnai sistem politik, sosial, ekonomi dan bidang kehidupan lainnya. Sistem Aristotelian yang menggambarkan jagad ini bak sebuah bola kristal yang luar biasa besamya, dengan bumi di tengah-tengah dan planet-planet mengitarinya, di mana manusia dan makhluk lainnya telah dilahirkan dalam hirarki yang tak dapat ditolak, membawa implikasi munculnya sistem sosial yang sangat kurang demokratis menurut ukuran kini; ada kasta misalnya, dan itu diterima dengan ikhlas.
Tapi, munculnya Galileo telah meruntuhkan "kebenaran" yang dipercayai selama dua millenium itu. Bersamaan itu ia juga meruntuhkan sistem sosial yang selama ini dianut oleh masyarakat, terutama yang hidup di Amerika dan Eropa. Sejak era Galileo, pandangan hidup (world view) kita berubah. Jagad tidak lagi dipandang statis tapi dinamis, bumi bukanlah pusat jagad tetapi sebagian kecil daripadanya. Pandangan ini tak ayal lagi merombak sistem berpikir manusia, memperluas wawasan dan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Sistem sosial-politik berubah menjadi lebih terbuka. Banyak nilai-nilai lama yang runtuh dan tergantikan.
Teknologi-teknologi yang telah membawa perubahan monumental dalam kehidupan manusia adalah jam (membantu manusia masuk dalam konteks waktu); kompas (menolong manusia memasuki medan ruang); teleskop (mendorong manusia untuk melebarkan cakrawala ke ujung kosmis); dan mikroskop (yang telah membawa manusia ke era sub-atomik), dsb.
DAFTAR PUSTAKA
dikutip pada tanggal 5 November 2012.
http://aliakbar212.blogspot.com artikel dikutip pada tanggal 6 November 2012.
dikutip pada tanggal 6 November 2012.
Shafiyah, “Manusia Sains dan Teknologi”, Dari http://shafiyyah.blog.uns.ac.id/feed/MANUSIA, SAINS, DAN TEKNOLOGI _ Tea Shafiyyah.htm artikel dikutip pada tanggal 6 November 2012
http://sains4kidz.wordpress.com/2009/07/19/definisi-sains/artikel dikutip pada tanggal 7 November 2012
http://www.mail-archive.com/permias@listserv.syr.edu/msg11020.htmlartikel dikutip pada tanggal 7 November 2012

id.wikipedia.org artikel dikutip pada tanggal 7 November 2012


PERANAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

A.   Pendahulan
Tentunya kita semua menyadari  pada kehidupan kita ini kita sama sekali tidak terlepas dari Ilmu Pengetahun dan Ilmu terapannya yaitu Teknologi dari berbagai aspek.
Ilmu pengetahuan terus berkembang sedemikian pesatnya , demikian pula ilmu teknologi.
Pada zaman modern ini, ilmu pengetahuan(Science) dan teknologi saling memerlukan tidak mungkin lagi berdiri, sehingga dapat maju dengan pesat. Keinginan hidup yang lebih  sejahtera,  mendorong manusia untuk   menggunakan teknologi .[1]
Tentunya ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berperan untuk keberlangsungan hidup manusia.Misalnya Ilmu kedokteran dan ilmu farmasi[2] merupakan cabang dari ilmu biologi sebagai ilmu terapan. Pakaian, jam tangan, pencil, atau computer sebagai hasil dari teknologi.
Kami akan berusaha sedikit mengulas mengenai peranan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan manusia.[3]
B.     Peranan ilmu pengetahuan alam dan teknologi dalam memenuhi kebutuhan manusia
Seperti yang telah kita ketahui sasaran ilmu pengetahuan itu adalah alam semesta dan segala isinya, baik berupa makhluk hidup maupun makhluk tak hidup, alam semesta dan segala isinya itu dapat kita bagi menjadi dua,yaitu : Materi dan Energi.
 Yang dimaksud dengan materi adalah apa saja yang mempunyai massa[4] dan menempati suatu ruang.Contoh: meja, kursi, gunung, awan, udara dan lain lain.
Adapun energi adalah sesuatu yang dapat memindahkan materi dari suatu tempat ketempat lain. Energi mempunyai berbagai bentuk. Ia biasa berupa panas, gerak, cahaya dan sebagainya. Disamping itu energ dapat pula berubah bentuk. Energi dalam bentuk panas, misalnya menjadi energi mekanik, listrik dan lain-lain. Perubahan ini terjadi dengan jalan mengubah air menjadi uap.
Seperti yang telah kita ketahuai bahwa manusia sabagai makhluk hidup yang lebih unggul dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain. Hal itu terjadi karena manusia mampu mencipta dan menggunakan alat-alat. Salah satu alat yang menakjubkan dan sangat membantu kehidupan manusia adalah mesin-mesin.[5] Miasalnya; lemari es, computer, dan berbagai alat yang bermanfaat lainnya
C.     Dampak ilmu pengetahuan dan teknologi
Dampak yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan alam dan teknologi diantaranya terhadap kebutuhan pokok manusia, yaitu; pangan dan sandang,ada yang positip dan ada juga yang negatif.
1.      Pangan(makanan)
. Dampak yang postif antara lain:
a.       Ditemukan bibit unggul yang dalam waktu singkat dapat diproduksi berlipat ganda.
b.      Digunakan mekanisasi pertanian untuk memungut hasil produksi sehingga hasilnya lebih besar bila dubandingkan dengan menggunakan tenaga manusia.
c.       Diterapkannya cara memupukan yang tepat serta digunakannya bakteri yang sanggup memperkuat akar tanaman dengan mengambl zat hara dengan lebh baik sehingga hasilnya bertambah banyak.
d.      Digunakan bioteknologi(misalnya hormone tumbuhan), untuk merangsang tumbuhnya daun, bunga, atau buah sehingga tumbuh lebih banyak .
Dampak negatifnya antara lain: pemakaian pestisida, ternyata tidak saja dapat memberantas hama tumbuhan, tetapi juga dapat membunuh hewan tenak, dapat meracuni hasil panen, dan bahkan meracuni manusia sendiri. Setap penggunaan teknologi maju selalu disisertai adanya dampak negative. Oleh karna itu, kesadaran dan tanggung jawab kita dituntut lebh tnggi agar efek negative dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat ditekan sekecil mungkin.
2.      Sandang (pakaian)
Dampak positif antara lain:
a.       Menolong manusaia dalam pengadaan sandang dengan adanya mesin tekstil sehngga mempercepat proses pembuatan pakaian.
b.      Telah ditemukanya serat sentises, baik yang membuat dari pokok-pokok kayu yang diproses secara kimia menjadi benang(rayon) maupun dari bah menjadi  galian seperti hasil sulingan batubara dan minyak bumi yang dapat diperoses menjadi serat sintesis sepert poliester.
c.       Dengan kemajuan teknologi kata tidak perlu menunggu terlalu lama hasil serat tanaman kapas karena dengan serat sintesis, pembuatan tekstil dapat dlakukan secara besar besaran dalam waktu yang singkat.
Dampak negatifnya, antara lain:
a.       Bahan yang berupa sintesis yang dalam bahasa sehari-hari disebut pelastik, kalau menjadi sampah tidak dapat dihancurkan oleh bakteri-bakteri pembusuk.
b.      Sampah pelastik kalau dibakar akan menyebabkan menipisnya lapisan ozon. Namun, jka tidak dibakar dapat mencemarkan tanah sehingga mengurangi kesuburan tanah.[6]
Kemudian ilmu pengetahuan dan teknologi juga berdampak terhadap sumber dayamanusia, ada yang positif dan ada yang negatitif.
Dampak positif antaralain:
a.       Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membuka banyak lapangan pekerjaan baru, dimana sumber daya manusia dapat berperan baik tenaga maupun pikiran.
b.      Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi menaikan kualitas sumber daya manusia(keterampilan dan kecerdasan manusia).
Dampak negatifnya antara lain:
Pemanfaatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak / kurang tepat bagi kondisi masyarakat tidak menambahkan lapangan pekerjaan, tetapi justru sebaliknya, dapat mempersempit lapangan pekerjaan. Hal ini karena efektifitas dan efesien system dalam teknologi baru. Misalnya banyak pekerjaan yang mula-mula menjadi tugas manusia dapat diganti oleh mesin.[7]
D.    Penerapan hasil penemuan ilmu pengetahuan dalam konsep teknologi
Ilmu pengetahuan mempunyai peranan penting dalam perkembangan teknologi. Tetapi dalam berbagai masalah teknologi terdapat unsur yang tidak di jumpai dalam ilmu pengetahuan, yaitu masalah pengembalian keputusan. Masalah serupa ini di jumpai dalam perencanaan-perencanaan atau pembuatan suatu disain. Dalam pengambilan suatu keputusan, disertakan berbagai persyaratan pengambilan keputusan ini mengandung empat unsur, yaitu:
1.      Model
2.      Persyaratan (kreteria)
3.      Kendala (coustranit)
4.      Optimasi

Model adalah suatu penggambaran permasalahan secara kuantitatif. Model dapat digunakan sebagai petunjuk bagi usaha-usaha penelitian atau penyelesaian masalah.
Kreteria adalah persayaratan yang menggambarkan tujuan atau sasaran dalam pengambilan keputusan. Dalam suatu disain, terdapat sasaran-sasaran yang merupakan tujuan pokok dari disain tersebut. Misalnya untuk membuat disain pesawat, dipilih daya angkut yang besar, kecepatan yang tinggi.
Kendala atau pembatasan adalah faktor-faktor yang harus diperhitungkan dalam disain atau pengambilan keputusan. Misalnya dalam disain kenderaan angkut, syarat pencemaran harus sekecil mungkin.
Otimasi adalah mencapai solusi yang terbaik, bila masalah tersebut dirumuskan dalam bentuk model dengan memperhatikan sarana dan perhitungan kendala.
Contoh permaslahan di mna pendekatan ini digunakan adalah dalam maslah transfortasi, industry, perencanaan dalam disain dan sebagainya.[8]

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi , Abu, Ilmu Alamiah Dasar , Jakarta,  PT Rineka Cipta, 1991.
Jasin,  Maskoeri,  Ilmu Alamiah Dasar,  Jakarta , PT  RajaGrafindi Persada,2010.
Mawardi  &  Nur Hidayati, IAD- ISD-IBD, Bandung, CV pustaka setia, 2000.
Pandoyo,  Sumbawi Ranu,  Ilmu Alamiah Dasar, Surabaya,  Usaha Nasional, 1987.



[1] Sumbawi Ranu Pandoyo, Ilmu Alamiah Dasar,( Surabaya: Usaha Nasional,1987), h. 52.
[2]Farmasi : obat-obatan
[3] Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, ( Jakarta : PT  RajaGrafindi Persada,2010), h.195-196.  
[5]  Sumbawi Ranu Pandoyo, Ilmu Alamiah Dasar,  h. 53-54.
[6]Mawardi – Nur Hidayati, IAD- ISD-IBD, (bandung: CV pustaka setia, 2000), h. 155
[7] Mawardi- Nur Hidayati, IAD-ISD-IBD, h. 94-95.

[8] Abu Ahmadi , Ilmu Alamiah Dasar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991) h. 109-110
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Mahasiswa STAI Muttaqien BPAI 2016 | Powered by Blogger Distributed By Protemplateslab & Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com