Kelas B PAI STAI Muttaqien Purwakarta 2016 |
Nalar adalah pertimbangan tentang baik buruk; akal
budi; atau aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir logis; jangkauan
pikir; kekuatan pikir. Sedangkan penalaran adalah hal mengembangkan atau
mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman.[1]
Tuhan
menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat anorganis (benda mati) dan yang
lain bersifat organis (makhluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi tunduk
pada hukum alam (deterministis) dan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan
(biologis), tetapi yang jelas ciri-ciri kehidupan manusia sebagai makhluk yang
tertinggi, lebih sempurna dari hewan maupun tumbuhan.
Ada dua macam perkembangan alam pikiran manusia, yakni
perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan
perkembangan alam pikiran manusia, sejak zaman purba hingga dewasa ini.[2]
A. Sejarah Pengetahuan yang diperoleh Manusia
1. Rasa Ingin Tahu
Ilmu Pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu
(curiousity). Perasaan ini merupakan salah satu ciri khas manusia. Rasa ingin
tahu berkembang, baik tentang dirinya sendiri maupun benda-benda di
sekelilingnya dan rasa yang seperti itu tidak dimiliki oleh makhluk hidup
lainnya.
Manusia selalu merasa ingin tahu maka sesuatu yang
belum terjawab dikatakan wallahualam, artinya Allah yang lebih
mengetahui atau wallahualam bissawab yang artinya Allah
mengetahui sebenarnya. Perkembangan lebih lanjut dari rasa ingin tahu manusia
ialah untuk memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam pikirannya, untuk
itu manusia mereka-reka sendiri jawabannya.[3]
2. Mitos
Menurut Auguste Comte (1798-1857) bahwa
dalam sejarah perkembangan manusia itu ada tiga tahap, yaitu tahap teologi
(tahap metafiika), tahap filsafat, dan tahap positif (tahap ilmu).
Mitos termasuk tahap teologi atau tahap metafisika.
Mitologi ialah pengetahuan tentang mitos yang merupakan kumpulan cerita-cerita
mitos. Cerita mitos sendiri ditularkan lewat tari-tarian, nyanyian, wayang dan
lain-lain.
Secara garis besar, mitos dibedakan atas tiga macam,
yaitu mitos sebenarnya, cerita rakyat dan legenda. Mitos timbul akibat
keterbatasan pengetahuan, penalaran dan panca indera manusia serta
keingintahuan manusia yang telah dipenuhi walaupun hanya sementara.
Puncak hasil pemikiran mitos terjadi pada zaman
Babylonia (700-600 SM) yaitu horoskop (ramalan bintang), ekliptika (bidang edar
Matahari) dan bentuk alam semesta yang menyerupai ruangan setengah bola dengan
bumi datar sebagai lantainya sedangkan langit-langit dan bintangnya merupakan
atap.[4]
B. Perkembangan Fisik Tubuh Manusia
Tubuh manusia berubah mulai sejak berupa sel sederhana
yang selanjutnya secara bertahap menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana
berasal dari sel kromosom sperma yang identik dengan kromosom sel telur, pada
prosesnya akan terjadi kromosom yang tidak homolog yang akan menjadi laki-laki.
Lima minggu setelah terjadi konsepsi, bakal jantung
mulai berdenyut yang selanjutnya akan membagi menjadi serambi kiri dan kanan
pada minggu ke-9. Sedangkan pada minggu ke-13, janin sudah mulai berbentuk yang
ditandai dengan berfungsinya berbagai organ, yang selanjutnya pada usia 18
minggu mulai terasa gerakan dari janin.
Pada usia 32 minggu, janin mulai mempersiapkan diri
untuk dilahirkan dengan kepala di bawah makin mendekati lubang kelahiran. Pada
saat ini gerakan semakin berkurang. Perkembangan tercepat terjadi pada saat
setelah kelahiran sampai remaja.
Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat
pubertas, yang ditandai di antaranya dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya
rambut pada daerah-daerah tertentu dan fungsi organ-organ reproduksi (organ
genitalia).
Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat
dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan
yang baik oleh orang tua dan lingkungan yang terus akan terbawa sampai dewasa.
Sampai usia 2 tahun, perkembangan
kecerdasan sangat cepat, dari belajar, makan, berbicara dan berjalan. Pada usia
2 – 7 tahun rasa ingin tahu akan makin besar. Masa remaja merupakan masa pertentangan
dengan dirinya maupun dengan orang dewasa, karena selalu berusaha untuk
memposisikan diri sebagai orang dewasa walaupun secara emosional belum memadai.
Selanjutnya, setelah usia 30 tahun, mulai dapat mengendalikan diri dan mampu
menempatkan diri sebagai individu yang bertanggung jawab.
C. Metode Ilmiah dan Implementasinya
Pengetahuan
tentang mitos, ramalan nasib berdasarkan perbintangan bahkan percaya adanya
dewa diperoleh dengan cara berprasangka, berintuisi dan coba-coba (trial and
error).
Suatu pengetahuan
dapat dikatakan pengetahuan yang ilmiah apabila memenuhi syarat-syarat antara
lain: objektif, metodik, sistematik dan berlaku umum. Salah satu syarat ilmu
pengetahuan tersebut harus diperoleh melalui metode ilmiah. Kriteria metode
ilmiah yang digunakan dalam penelitian antara lain harus berdasarkan fakta,
bebas prasangka, menggunakan prinsip-prinsip analisis, hipotesis, berukuran
objektif serta menggunakan teknik kuantitatif atau kualitatif.
Alur berpikir yang mencakup metode
ilmiah dapat dijabarkan dalam langkah-langkah yang mencerminkan tahapan
kegiatan ilmiah. Kerangka berpikir ilmiah pada dasarnya terdiri dari
langkah-langkah operasional metode ilmiah, yaitu perumusan masalah, penyusun
kerangka berpikir, pengajuan hipotesis, perumusan hipotesis, pengujian
hipotesis, dan penarikan simpulan.
Metode ilmiah mempunyai keterbatasan
maupun keunggulan. Keterbatasan metode ilmiah adalah ketidaksanggupannya
menjangkau untuk menguji adanya Tuhan, membuat kesimpulan yang berkenan dengan
baik dan buruk atau sistem nilai dan juga tidak dapat menjangkau tentang seni
dan keindahan. Sedangkan keunggulannya, antara lain: mencintai
kebenaran yang objektif dan bersikap adil; kebenaran ilmu
tidak absolut sehingga dapat dicari terus-menerus; mengurangi
kepercayaan pada tahayul, astrologi maupun peruntungan, dan lain-lain.
a. Manusia dapat berpikir, sehingga manusia merupakan
makhluk yang cerdas ( homo sapiens ). Dengan daya pikirnya manusia dapat mempertimbangkan
apa yang akan dilakukan masa sekarang, atau masa depan dengan pengalaman yang
dialaminya.
b. Manusia dapat membuat alat-alat dan
mempergunakannya, sehingga disebut sebagai manusia kerja ( homo faber ). Salah
satu tindakan dan wujud budaya adalah barang buatan manusia ( artefact ).
Alat-alat diciptakan manusia karena sadar kemampuan inderanya terbatas,
sehingga alat-alat dibuat untuk mencapai tujuan, misal mikroskop, roda untuk
kereta.
c. Manusia dapat berbicara ( homo longuens ), sehingga
apa yang menjadi pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan melalui bahasa
kepada manusia lain.
d. Manusia dapat hidup bermasyarakat ( homo socius )
tidak seperti binatang yang bergerombol yang hanya mengenal hukum rimba.
Manusia bermasyarakat yang diatur dengan tata tertib demi kepentingan bersama.
e. Manusia dapat mengadakan usaha atas dasar
perhitungan ekonomi ( homo aeconomicus ). Dalam hukum ekonomi, semua kegiatan
harus atas dasar untung rugi. Pada awalnya manusia mencukupi kebutuhannya
sendiri, kemudian atas dasar jasa maka dikembangkan sistem pasar (produksi
dijual di pasaran) dan keuntungan semakin besar, sehingga meningkatkan
produktivitas kerja.
f. Manusia menyadari adanya kekuatan gaib yang
memiliki kemampuan lebih hebat dari manusia, sehingga manusia memiliki
kepercayaan atau beragama ( homo religius ). Di samping keenam hal di atas,
manusia disebut juga manusia berbudaya ( homo humanus ) dan manusia yang tahu
akan keindahan ( homo aesteticus ).[5]
Manusia Berperasaan dan Rasional Manusia mempunyai
akal budi. Akal yang menjadi sumber sifat rasional, sedangkan budi bersumber
pada perasaan. Perasaan adalah fungsi jiwa untuk mempertimbangkan dan mengukur
sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang. Sedangkan rasional adalah
menerima sesuatu atas dasar kebenaran pikiran atau rasio. Paham tersebut
bersumber pada akal manusia yang diolah dalam otak. Dengan berpikir yang
rasional manusia dapat meletakkan hubungan-hubungan dari apa yang telah
diketahui dan yang sedang dihadapi. Kemampuan manusia memperguna kan daya
akalnya disebutkan intelegensi.
Cara manusia memperoleh pengetahuan :
a. Cara lama dengan masih mengandalkan perasaan
daripada kebenaran pikiran, yaitu dengan prasangka, intuisi dan coba-ralat.
b. Cara baru yaitu dengan mempergunakan logika, yaitu
pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus, tepat dan sehat. Logika yang
bersifat kodratiah dan ilmiah.
Tahapan perkembangan pola pikir manusia :
1. Antroposentris
Antroposentris ( anthropus = manusia, centrum = pusat
) adalah anggapan bahwa manusialah yang menjadi pusat segala-galanya. Pandangan
ini masih dalam tahap awal perkembangan pikiran manusia.
Antroposentrisme (Shallow
Environtmental Ethics)
Antroposentrisme
adalah teori etika lingkungan hidup yang memandang manusia sebagai pusat dari
sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan
dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan
alam, baik secara langsung atau tidak langsung. Nilai tertinggi adalah manusia
dan kepentingannya. Hanya manusia yang mempunyai nilai dan mendapat perhatian.
Segala sesuatu yang lain di alam semesta ini hanya akan mendapat nilai dan
perhatian sejauh menunjang dan demi kepentingan manusia. Oleh karena itu, alam
pun dilihat hanya sebagai obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan
kepentingan manusia. Alam hanya alat bagi pencapaian tujuan manusia. Alam tidak
mempunyai nilai pada dirinya sendiri.
Teori semacam ini juga
bersifat egoistis, karena hanya mengutamakan kepentingan manusia. Kepentingan
makhluk hidup lain, dan juga alam semesta seluruhnya, tidak menjadi
pertimbangan moral manusia. Kalaupun mendapat pertimbangan moral, sekali lagi,
pertimbangan itu bersifat egoistis: demi kepentingan manusia.
Sejauh ini, teori tersebut dituduh sebagai salah satu
penyebab, bahkan penyebab utama, dari krisis lingkungan hidup yang kita alami
sekarang. Krisis lingkungan hidup yang kita alami sekarang. Krisis lingkungan
hidup dianggap terjadi karena perilaku manusia yang dipengaruhi oleh cara
pandang antroposentris. Cara pandang antroposentris ini menyebabkan manusia
mengeksploitasi dan menguras alam semesta demi memenuhi kepentingan dan
kebutuhan hidupnya, tanpa cukup memberi perhatian kepada kelestarian alam.
Argumen antroposentrisme yang lain kita temukan pada
tradisi Aristotelian sebagaimana dikembangkan oleh Thomas Aquinas dengan fokus
utama pada rantai Kehidupan (the Great Chain of Being). Menurut argumen ini, semua
kehidupan di bumi membentuk dan berada dalam sebuah rantai kesempurnaan
kehidupan, mulai dari yang paling sederhana sampai kepada yang Maha Sempurna,
yaitu Allah sendiri. Dalam rantai kesempurnaan kehidupan tadi, manusia
menempati posisi sebagai yang paling mendekati Maha Sempurna. Itu berarti,
manusia menempati urutan teratas dari rantai ciptaan, sehingga dianggap lebih
superior dari semua ciptaan lainnya, termasuk di antara semua makhluk hidup
lainnya. Argumen ini sesungguhnya menggarisbawahi apa yang telah dikemukakan
oleh Aristoteles dalam bukunya The Politics. Dalam buku ini, pemikiran
antroposentrisme Aristoteles jelas terlihat dari kutipan ini : “tumbuhan
disiapkan untuk kepentingan binatang, dan binatang disediakan untuk kepentingan
manusia.” Jadi, ada semacam teleologi-rangkaian urutan menuju kesempurnaan,
dimana ujung dari kesempurnaan itu adalah Yang Maha Sempurna, Allah.
Berdasarkan argumen ini,
setiap ciptaan yang lebih rendah dimaksudkan untuk kepentingan ciptaan yang
lebih tinggi. Karena manusia adalah ciptaan yang lebih tinggi dari semua
ciptaan yang lain, ia berhak menggunakan semua ciptaan, termasuk semua makhluk
hidup lainnya, demi memenuhi kebutuhan dan kepentingannya sebagai makhluk
ciptaan yang lebih tinggi kedudukannya. Manusia boleh memperlakukan ciptaan
yang lebih rendah sesuai dengan kehendaknya dan menggunakan sesuai dengan
keinginannya. Dan itu sah, karena demikianlah kodrat kehidupan dan tujuan
penciptaan. Pada gilirannya, manusia adalah alat dan siap untuk digunakan
sesuai dengan kehendak Allah.
Manusia lebih tinggi dan
terhormat dibanding dengan makhluk ciptaan lain karena manusia adalah
satu-satunya makhluk bebas dan rasional (the free and rational being)
sebagaimana dipahami oleh Thomas Aquinas, Rene Descartes dan Immanuel Kant.
Termasuk dalam argumen ini adalah manusia merupakan satu-satunya makhluk hidup
yang mampu menggunakan dan memahami bahasa, khususnya bahasa simbol, untuk
berkomunikasi.
2. Geosentris
Geosentris ( geo = bumi ) adalah anggapan bahwa bumi
pusat alam semesta. Semua benda langit mengelilingi bumi merupakan anggapan
yang berkembang sejak abad ke-6 SM. Tokohnya:
a. Thales (624-548 SM) yang dianggap
orang pertama yang mempertanyakan dasar alam dan isinya. Thales percaya
bintang-bintang bisa memancarkan cahaya sendiri, sedangkan bulan hanya
memantulkan sinar matahari ke bumi. Dikatakan bahwa bumi merupakan cakram yang
mengapung di atas air.
b. Anaximender (610 – 546 SM) ialah
orang pertama yang menyatakan bahwa langit berputar dengan poros bintang kutub
Kubah langit yang nampak adalah setengah bola dengan bumi sebagai pusatnya.
c. Pythagoras (580-500 SM) yang
terkenal dengan dalil segitiga siku-siku.Di samping pelopor matematika, ia juga
berkeyakinan bahwa bumi bulat dan berputar, sehingga menampakkan gerakan
perputaran semu dari langit. Ia juga mengajarkan bahwa di bumi terdapat 4 unsur
yaitu : tanah, air, udara dan api.
d. Erasthothenes (276-195 SM) ialah
orang yang pertama menghitung ukuran bumi sebagai benda bulat.
e. Ptolomeus (127-151 SM)
mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah pusat jagad raya, berbentuk bulat,
diam setimbang tanpa tiang penyangga
f. Avicenna (Ibn-Shina abad
11), seorang ahli Ilmu Pengethuan, terutama dalam bidang Ilmu Kedokteran,
Fiolosof.[6]
3. Heliosentris
Heliosentris (Helios = matahari) adalah anggapan bahwa
pusat alam semesta adalah matahari. Hal ini merupakan pendapat baru karena
makin sempurnanya alat pengamat bintang berupa teleskop dan semakin
meningkatnya kemampuan berfikir manusia yang terjadi pada tahun 1500 – 1600.
Sebagai tonggak sejarah Nicolous Copernicus (1473-1543)
dengan pokok ajaran :
a. Matahari adalah pusat sistem solar sedangkan bumi
adalah salah satu planet di antara planet-planet lain yang beredar mengelilingi
matahari.
b. Bulan beredar mengelilingi bumi dan bersama bumi
mengelilingi matahari.
c. Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur
yang mengakibatkan adanya siang dan malam dan pandangan gerakan bintang-bintang.
Pengikut Copernicus adalah Bruno (1548-1600).
Ia memberikan kesimpulan lebih jauh lagi:
a. Jagat raya tidak ada lagi.
b. Bintang-bintang tersebar di seluruh jagat
raya.
Tokoh lain adalah Johannes Kepler (1571-1630),
pendapatnya :
a. Planet-planet beredar mengelilingi matahari pada
suatu garis edar yang berbentuk elips dengan suatu fokus.
b. Bila ditarik garis imajinasi dari planet ke
matahari dan ia bergerak menurut garis edarnya, luas bidang yang ditempuh pada
jangka waktu yang sama adalah sama.
c. Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan sebuah
planet utk mengelilingi matahari secara penuh sebanding dengan pangkat tiga
dari jarak rata-rata palnet itu terhadap matahari.
Tokoh lain adalah Galileo (1564-1642)
dengan penemuannya yaitu teleskop yang mutakhir. Ia menemukan bahwa ada empat
buah bulan yang mengelilingi Yupiter, adanya gunung-gunung di bulan dan satu
bintik hitam di matahari yang sangat penting untuk menghitung kecepatan rotasi
matahari, adanya Mikly Way atau Bima Sakti. Dan yang sangat menakjubkan adalah
ditemukannya cincin Saturnus.
4. Galaktosentris
Galaktosentris (Galaxy : kumpulan jutaan bintang)
merupakan anggapan bahwa pusat alam semesta adalah galaksi. Paham tersebut
berkembang sejak tahun 1920 setelah Amerika Serikat membuat teleskop raksasa,
sehingga informasi tentang galaksi makin jelas diketahui orang.
Di California terdapat 2 buah observatoria : Mount
Wilson dengan pemantul 1,5 meter dan Mount Palomar dengan pemantul 2,5 meter
dan tahun 1976 berdiri observatorium Zelenchukskaya di Rusia.
Pengetahuan tentang galaksi Bima Sakti makin intensif,
sementara itu perhatian ke galaksi yang lain mulai dikembangkan.
5. Asentris
Asentris (a
= tidak) merupakan anggapan bahwa tidak perlu lagi adanya pusat-pusatan dalam
alam semesta ini, semuanya beredar dalam konstelasi ilmiah.
Dengan paham
ini manusia semakin kecil jika dihadapkan pada alam semesta yang tidak terbatas
ukurannya, sehingga secara agama semuanya dikembalikan pada Tuhan sebagai Sang
Pencipta.[7]
Heliosentris atau Geosentris
Bismillah was shalatu
was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Kajian mengenai
Heliosentris atau Geosentris termasuk mengulang sejarah polemik. Meskipun
kelihatannya sederhana, tapi polemik ini telah menelan korban. Beberapa tokoh
yang menolak pendapat gereja roma waktu itu, harus di-guilatine (pancung).
Ada beberapa catatan
yang bisa kita berikan terkait perselisihan ini,
Pertama, perlu kita bedakan
pendekatan yang dilakukan para ulama dengan pendekatan yang dilakuan para ahli
fisika. Para ulama membahas ini, melalui pendekatan tafsir al-Quran dan sunah.
yang bisa jadi berbeda dengan teori yang disampaikan fisikawan.
Sebaliknya, para fisikawan
menggunakan pendekatan empiris untuk menemukan teori tentang tata surya. Yang
bisa jadi juga berbeda dengan hasil kesimpulan para ulama dalam menafsirkan
al-Quran dan hadis.
Intinya, kita dudukkan
pendekatan sesuai porsinya.
Kedua, para ulama kontemporer
berbeda pendapat dalam menetapkan antara heliosentris dan geosentris.
Baik pendapat pertama
maupun kedua, semuanya ijtihad terhadap dalil dari al-Quran.
Sebagian mengatakan,
geosentris lebih benar. karena ini yag lebih sesuai sharih al-Qur’an (makna tekstual
al-Quran). Diantara ayat yang menunjukkan hal itu adalah firman Allah,
وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا
Matahari beredar di
garis orbitnya. (QS. Yasin: 38)
Dan beberapa ayat
lainnya.
Ini merupakan pendapat
Lajnah Daimah, sebagaimana dinyatakan dalam fatwa no. 18647, 9247, dan 15255.
Lajnah Daimah bahkan mewajibkan siapapun untuk meninggalkan teori heliosetris.
Karena itu hanya teori dan tidak sesuai dengan makna teks al-Quran.
Demikian pula ini
pendapat Syaikh Ibnu Utsaimin. (Kutub wa Rasail Ibnu Utsaimin, VI/102/21).
Sementara itu, Syaikh
al-Albani berpendapat yang lebih tepat heliosentris. Ini lebih mendekati hasil
penelitian empiris. Kemudian beliau menjawab mengenai tafsir surat yasin ayat
38 di atas, yang itu menjadi salah satu dalil utama geosentris. Syaikh
al-Albani menyatakan,
Bahwa di surat Yasin,
Alah menyebutkan beberapa tanda kekuasaan-Nya,
Di ayat 33 – 36, Allah
berbicara tentang bumi.
Di ayat 37 dan 38, Allah
berfirman tentang matahari.
Di ayat 39 dan bagian
awal ayat 40, Allah berbicara tentang bulan.
Kemudin di akhir ayat
40, Allah berfirman,
وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
Dan semuanya beredar di
alam semesta. (QS. Yasin: 40).
Kemudian Syaikh
al-Albani menyimpulkan, bahwa kata ‘semua’ lebih dekat jika kita berlakukan
untuk bumi, matahari, dan bulan. Sehingga semuanya berputar. (Silsilah al-Huda
wa an-Nur, volume 1/497).
Mengenai perbedaan
pendapat ini, anda bisa simak di: http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=319853
Ketiga, bahwa al-Quran
dan sunah tidak akan pernah bertentangan dengan realita. Meskipun tidak semua
realita disebutkan dalam al-Quran dan sunah. Terutama realita yang ada di alam.
Karena al-Quran dan sunah bukan kitab biologi atau referensi ilmu pengetahuan
alam.
Salah satu contoh
kejadiannya, hadis dari Thalhah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam melarang
para sahabat untuk mengawinkan kurma. Akibatnya gagal panen. Ketika berita ini
sampai kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
beliau bersabda,
إِنَّمَا هُوَ ظَنٌّ ظَنَنْتُهُ، إِنْ كَانَ يُغْنِي شَيْئًا
فَاصْنَعُوا، فَإِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ، وَالظَّنُّ يُخْطِئُ وَيُصِيبُ،
وَلَكِنْ مَا قُلْتُ لَكُمْ قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ فَلَنِ أكْذِبَ عَلَى اللهِ
عَزَّ وَجَلَّ
Ini hanya dugaan saya.
Jika itu bermanfaat, silahkan lakukan. Saya manusia biasa seperti kalian,
dugaannya bisa benar bisa salah. Namun apa yang aku sampaikan jika itu dari
Allah, sama sekali saya tidak akan berdusta atas nama Allah. (HR. Ahmad 1399 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).
Masalah mengawinkan kurma,
bukan ranah syariat. sehingga kembali kepada bukti empiris yang dimiliki
manusia. sekalipun tidak dibimbing wahyu, mereka bisa memahaminya.
Keempat, tujuan besar Allah
menyebutkan alam semesta dalam al-Quran adalah untuk mengajak manusia agar
semakin mengagungkan Allah. karena itu, sebelum Allah menyebutkan kejadian alam
semesta, Allah berfirman,
وَآَيَةٌ لَهُمُ
Ayat (tanda kekuasaan
Allah) untuk mereka…
Allah juga berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ
وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ . الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ
الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً
Hai manusia, sembahlah
Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu
bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit
sebagai atap (QS. al-Baqarah: 21-22)
Tentu saja, tujuan utama
ayat kauniyah disebutkan dalam al-Quran, bukan untuk referensi ilmu pengetahuan
alam, apalagi untuk membuat polemik atau perbedaan pendapat diantara para
hamba.
Karena itu, sikap yang
lebih kita kedepankan ketika membaca ayat-ayat semacam ini adalah pengagungan
kepada Allah, Penciptanya. Sekalipun bisa jadi, detail dari ayat kauniyah itu
tidak kita ketahui, dan tidak selayaknya kita gali.
Kelima, Allah mengajarkan
dalam al-Quran, agar perselisihan yang belum jelas kebenarannya, tidak terlalu
disikapi serius. Terutama untuk masalah yang tidak menambah keimanan seseorang.
Perselisihan memang
tidak bisa dihindari. Tapi posisikan hanya perselisihan lahir saja, tidak
sampai menjadi sumber perdebatan.
Allah contohkan
perselisihan manusia tentang jumlah ashabul kahfi. Ada yang mengatakan, 3
orang, 4 bersama anjingnya. Ada yang mengatakan 5 orang, 6 bersama anjingnya,
dan ada yang mengatakan 7 orang, 8 bersama anjingnya. Angka berapapun yang dipilih,
tidak ada kaitannya dengan ketaqwaan. Seseorang tidak lebih bertaqwa, ketika
dia meyakiin jumlahnya 3, atau 5, atau 7.
Dilanjutan ayat Allah
mengajarkan,
قُلْ رَبِّي أَعْلَمُ بِعِدَّتِهِمْ مَا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا
قَلِيلٌ فَلَا تُمَارِ فِيهِمْ إِلَّا مِرَاءً ظَاهِرًا
Katakanlah: “Rabku lebih
mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka
kecuali sedikit.” Karena itu janganlah kamu (Muhammad) berdebat tentang hal
mereka, kecuali perdebatan lahir saja. (QS. al-Kahfi: 22)
Dalam ayat ini, Allah
mengajarkan, bahwa perbedaan pendapat untuk masalah yang belum terlalu jelas,
dan permasalahan itu tidak menambah keimanan seseorang, ada 2 hal yang bisa
dilakukan,
[1] Kembalikan ilmunya
kepada Allah. katakan, “Allah yang paling tahu kebenarannya.”
[2] Posisikan perselihan
ini hanya bersifat lahir saja. Jangan sampai terlalu diseriusi.
(Tafsir al-Kahfi, Ibnu
Utsaimin)
Terlepas dari perbedaan
ulama dalam masalah Heliosentris atau Geosentris, keduanya tidak memiliki
hubungan dengan ketaqwaan. Seseorang tidak menjadi semakin bertaqwa hanya
karena dia memihak geosentris dan sebaliknya.
Keenam, dalam teori fisika,
baik matahari maupun bumi, keduanya bukan pusat alam semesta (universe). Sehingga, baik
bumi maupun matahari, beserta seluruh benda langit lainnya, bergerak mengitari
pusat alam semesta.
Sehingga teori
heliosentris, yang menyatakan, pusat alam semesta adalah matahari. Dan teori
geosentris, yang menyatakan, pusat alam semesta adalah bumi, keduanya tidak
seutuhnya benar. Karena keduanya bukan pusat alam semesta.
Dalam teori relativitas,
tidak salah ketika kita menyatakan,
“Menurut saya yang ada
di bumi, matahari bergerak mengelilingi bumi.”
Sebagaimana ketika anda
di dalam mobil menyatakan, bahwa pohon yang ada di luar bergerak ke belakang.
Hanya saja, untuk kasus
mobil dan pohon, manusia bisa langsung bisa menyimpulkan mana yang sebenarnya
bergerak dan mana yang gerakannya semu.
Sementara untuk kasus
matahari dan bumi, perlu perjuangan sangat panjang untuk membuktikan secara
empiris, mana yang sebenarnya bergerak dan mana yang gerakannya semu.
Jika kita
mengesampingkan hubungan dengan tata surya lain dan bintang-bintang lain, kita
menyimpulkan bahwa baik matahari maupun bumi, keduanya berputar mengelilingi
pusat keduanya. Mengingat massa matahari benar-benar jauh lebih besar
dibandingkan bumi, maka fisikawan menyimpulkan, bumi tampak mengelilingi
matahari. Karena benda akan mengelilingi pusat massanya.
Kita kembalikan semua
ilmunya kepada Allah, Dzat yang menciptakan alam semesta besarta isinya. Dan
dengan membaca ayat-ayat ini, semoga membuat kita lebih bisa mengagungkan
Allah.
Allahu a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi
Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
POLAPIKIR MANUSIA GALAKSI SENTRIS
DAN ASENTRIS
A. Pola Pikir Manusia
Manuasia sebagai mahluk yang
berfikir dibekali rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu inilah yang mendorong untuk
memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam serta berusaha untuk memecahkan
masalah yang dihadapi.
Pengetahuan yang diperoleh yang
semula terbatas dari hasil pengamatan gejala alam yang ada, kemudian semakin
bertambah dengan getahuan dari hasil pemikirannya. Kemudian manusia melalui
hasil penelitiannya mampu melakukan eksperimen untuk membuktikan dan mencari
kebenaran dari suau pengetahuan. Setelah manusia mampu memadukan kemampuan
penalaran dengan eksperimentasinya maka lahirlah ilmu pengetahuan yang baru dan
mantap.
Manusia sebagai mahluk berpikir
dibekali hasrat ingin tahu tentang benda dan pristiwa yang terjadi disekitarnya
termasuk juga ingin tahu tentang dirinya sendirinya. Rasa ingin tahu inilah
mendorong manusia memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam, baik alam besar
(Makrokosmos) maupun alam kecil (Mikrokosmos), serta derusaha
memecahkan masalah yang dihadapi, dan ini menyebabkan manusia dapat
mengumpulkan pengetahuan yang banyak yang disebabkan oleh rasa ingin tahunya
dan pola pikirnya. Pengetahuan yang diperoleh ini tidak hanya tersbatas pada
objek yang diamati oleh pancaindera saja, tetapi juga masalah-masalah lain, misalnya
yang berhubungan dengan baik atau buruk, indah atau tidak indah dengan dapat
dipecahkan masalah yang satu maka akan timbullah masalah lain yang menuggu
pemecahan dari pola pikir tersebut.
Berlangsunya perkembangan
pengetahuan tersebut dipermudah atau diperlancar dengan adanya kemampuan ini
maka dapat dilakukan tukar menukar informasi mengenai pengalaman dan
pengetahuan yang mereka miliki masing-masing. Perkembangan pengetahuan manusia
juga didukung oleh adanya sifat manusia yang ingin maju, sifat manusia yang
selalu tidak puas dan sifat yang lebih baik. Mereka selalu berusaha mengerti
atau memperoleh pengetahuan yang lebih banyak. Dengan demikian, akumulasi
pengetahuan akan berlangsung lebih cepat.
Sejalan dengan perkembangan
pengetahuan tersebut, rasa keindahan manusia juga berkembang, maka pengetahuan
yang telah dimiliki bukan hanya diterapkan dan digunakan untuk kebutuhan
sehari-hari dalam hidupnya yang meliputi kebutuhan praktis saja tetapi juga
menyangkut hal-hal yang bertalian dengan keindahan. Maka dengan pola pikirnya
manusia dapat di bedakan dengan hewan.
B. Galaksi Sentris
Dengan perkembangan ilmu
pengetahuan tentang fenomina ilmiah. pada akhirnya diketahui bahwa
matahri hanya merupakan salah satu dari beribu-ribu bintang yang beredar mengelilingi
pusatnya. Pusat bintang-bintang itu berupa kabut pijar yang sangat besar
dikelilingi oleh kelompok bintang yang dan lainnya sangat dekat (cluster) dan
juga dikelilingi oleh kumpalan kabut gas pijar yang lebih kecil dari pusatnya
(neoble) dan observatorium asrtronomi di Los Angeles
County, California, Amerika Serikat. The MWO terletak di Gunung Wilson,
yang 5.715 kaki (1.742 m) di puncak Pegegunungan San Gabriel dekat Pasadena,
timur laut dari Los Angeles observatorium asrtronomi di Los Angeles County,
California, Amerika Serikat. The MWO terletak di Gunung Wilson, yang 5.715 kaki
(1.742 m) di puncak Pegegunungan San Gabriel dekat Pasadena, timur laut dari
Los Angelesobservatorium asrtronomi di Los Angeles County, California, Amerika
Serikat. The MWO terletak di Gunung Wilson, yang 5.715 kaki (1.742 m) di puncak
Pegegunungan San Gabriel dekat Pasadena, timur laut dari Los Angelestebaran
ribuan bintang. Semua bintang-bintang termasuk matahari disebbut galaksi.Hal
ilmiyah yang mendasari muncullah paham galaksi sentris.[1]
Galaksi adalah calon bintang atau
kelompok bintang yang jumlahnya ribuan, jutaan yang terdapat di alam
semesta.Sehubungan dengan galaksi terdapat suatu hipotesis.[2]tentang dari mana asal galaksi tersebut. Hipoteasis
tersebut diajukan oleh Fowler(1957). Menurut Fowler, 12 ribu juta tahun yang
lalu galaksi kita ini tidaklah seperti dalam keadaan ini. Ia masih berupa kabut
gas hidrogen yang sangat besar sekali yang berada diluar angkasa. Ia bergerak
perlahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat.
Karena gaya beratnya maka ia mengadakan kontraksi. Massa bagian
luar banyak yang tertinggal, pada bagian yang berkisar lambat dan mempunyai
berat jenis yang besar terbentuklah bintang bintang.Gumpalan kabut yang menjadi
bintang itupun secara perlahan mengadakan kontraksi.Energi potensialnya mereka
keluarkan dalam bentuk sinar dan panas radiasi dan bintang-bintang itupun makin
turun temperaturnya. Setelah beribu puluh juta tahun ia mempunyai bentuknya
yang boleh dikatakan tetap sepertihalnya matahari. Hipotesis itu diyakinkan
oleh suatu observasi yang ditujukan kepada pusat galaksi dimana selalu
dilahirkan bintang baru baik secara perlahan maupun secara eksplosif.
C. Terbentuknya Galaksi
Sejak lama manusia telah berusaha
memahami alam semesta ini. Pada zaman kejayaan Yunani orang percaya bahwa bumi
merupakan pusat dari alam semesta ini (geosentrisme). Namun, pandangan itu
berubah sejak abad pertengahan, yang dipelopori oleh Copernicus, menjadi
heliosentrik, yaitu mataharilah yang menjadi pusat beredarnya bumi bersama
planet-planet lain. Saat itu dianggap sebagai awal dari perkembangan ilmu
pengetahuan alam. Pengamatan selanjutnya mengungkapkan bahwa matahari
merupakan salah satu dari beribu-ribu bintang yang beredar mengikuti pusatnya.
Pusat bintang-bintang itu berupa kabut gas pijar yang lebih kecil dari pusatnya
(nebule) dan tebaran ribuan bintang. Kesemuanya itu termasuk matahari disebut
galaksi. Ternyata galaksi itu tidak hanya satu, tetapi beribu-ribu jumlahnya.
Galaksi tempat matahari berinduk diberi nama Milky Way atau bima
sakti. Apakah semua galaksi itu berpusat dari suatu induk galaksi? Beberapa
teori mengungkapkan sebagai berikut:
1.
Teori Ledakan.
Teori ledakan ini bertolak dari
asumsi adanya suatu masa sangat besar dan mempunyai berat jenis yang sangat
besar, meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti. Masa itu kemudian
berserakan dan mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.
Setelah berjuta-juta tahun, masa yang berserakan itu berbentuk kelompok dengan
berat jenis yang relatif lebih kecil, yang disebut galaksi yang sekarang. Mereka
terus bergerak menjauhi titik pusat yang sama.
2.
Teori Ekspansi dan kontraksi.
Teori ini berlandaskan pemikiran
bahwa ada suatu siklus dari alam semesta, yaitu masa ekspansi dan masa
kontraksi. Diduga bahwa siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun.
Dalam masa ekspansi, terbentuklah
galaksi serta bintang-bintang yang bersumber dari reaksi inti hydrogen yang
pada akhirnya membentuk berbagai unsur lain yang kompleks. Pada masa kontraksi,
galaksi dan bintang-buntang yang terbentuk menyusut mengeluarkan tenaga berupa
panas yang sangat tinggi.
Kedua teori ini(teori ledakan maupun
teori ekspansi-kontraksi) mendukung suatu kebenaran bahwa partikel yang ada
pada zaman dahulu. Berdasarkan teori ekspansi dan kontraksi, senenarnya alam
semesta ini tidak berawaldan tidak berakhir (asentris).
3.
Teori Terbentuknya Galaksi
Hipotesis Fowler (1957)
Menurut Flower, dua belas ribu juta
tahun yang lalu galaksi kita tidaklah seperti sekarang ini. Bentuknya berupa
kabut gas hydrogen yang sangat besar yang berada di ruang angkasa. Ia bergerak
perlahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhan berbentuk bulat.
Karena gaya beratnya, ia mengadakan kontraksi. Massa bagian
luar banyak yang tertinggal. Pada bagian yang berkisar lambat dan mempunyai
berat jenis yang besar terbentuklah bintang-bintang. Gumpalan kabut yang telah
menjadi kabut itu pun secara perlahan mengadakan kontraksi. Energi
potensialnya mereka keluarkan dalam bentuk sinar dan poanas radiasi dan
bintang-bintang itu pun semakin turun temperaturnya setelah berpuluh-puluh ribu
tahun, ia mempunyai bentuk yang boleh dikatakan tetap, seperti halnya matahari
hipotesis itu diyakinkan oleh suatu observasi yang ditujukan pada pusat
galaksi, tempat dilahirkannya bintang baru, baik secara perlahan-lahan maupun
secara eksplosif.
D. Galaksi
Galaksi adalah sebuah sistem
yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang(dengan segala bentuk manifestasinya, antara
lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi
hipotetis yang dikenal dengan materi gelap. Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias,
yang berarti "susu," yang merujuk pada galaksi Bima Sakti (bahasa Inggris:Milky Way). Tipe-tipe galaksi berkisar
dari galaksi kerdil dengan
sepuluh juta bintang hingga galaksi raksasa dengan satu
triliun bintang, semuanya mengorbit pada pusat galaksi. Matahari adalah salah satu bintang di galaksi Bima Sakti; tata surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit
Matahari.
Kemungkinan terdapat lebih dari 100
miliar galaksi pada alam semesta teramati. Sebagian besar galaksi berdiameter
1000 hingga 100.000 parsec dan biasanya dipisahkan oleh
jarak yang dihitung dalam jutaan parsec (atau megaparsec). Ruang antar galaksi
terisi dengan gas yang memiliki kerapatan massa kurang dari
satu atom per meter kubik. Sebagian
besar galaksi diorganisasikan ke dalam sebuah himpunan yang disebut klaster,
untuk kemudian membentuk himpunan yang lebih besar yang disebut superklaster.
Struktur yang lebih besar ini dikelilingi oleh ruang hampa di dalam alam semesta.
Meskipun belum dipahami secara
menyeluruh, materi gelap terlihat menyusun sekitar 90%
dari massa sebagian besar galaksi. Data pengamatan
menunjukkan lubang hitam supermasif kemungkinan ada pada pusat
dari banyak (kalau tidak semua) galaksi.
Berdasarkan apa yang tampak dari hasil pengamatan,
dapat kita bedakan adanya tiga macam galaksi, yaitu:
A Galaksi Spiral
Galaksi spiral adalah galaksi yang
berbentuk seperti spiral dengan tangannya seperti belalai yang keluar dari
gas . Bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang galaksi (lengan
spiral), dan bulge (bagian pusat galaksi yang menonjol). Lengan
lengan galaksi berspiral berisi, bintang tua, bintang muda, gas dan debu
yang berputar mengelilingi bumi. Bintang-bintang tua terdapat pada
gugus-gugus bola yangtersebar menyelimuti galaksi. Gugus bola adalah
kumpulan bintang-bintang yang berjumlah puluhansampai ratusan ribu bintang yang lahir
bersama-sama, mengumpul berbentuk bola. Gugus-gugus bola inilah yang membentuk
halo bersama sama dengan bintang-bintang yang tidak terdapat di bidang
galaksi. Bintang bintang muda terdapat di lengan spiral galaksi yang
berada di bidang galaksi. Bintang-bintang muda ini masih banyak diselimuti
materi antar bintang, yaitu bahan yang membentuk bintang itu. Bulge pada
galaksi spiral adalah bagian yang paling padat. Pada Bima Sakti, pusat galaksi
terletak diarah Rasi Sagittarius, tetapi kita tidak dapat mengamatinya dengan
mudah, karena materi antar bintangbanyak menyerap cahaya yang berasal
dari pusat galaksi itu. Galaksi spiral berotasi dengan kecepatanyang jauh
lebih besar dari galaksi elips. Kecepatan rotasinya yang besar itulah
yang menyebabkan galaksiini memipih dan membentuk bidang galaksi. Besar
kecilnya kecepatan rotasi pada galaksi spiral inibergantung
pada massa galaksi tersebut. Kecepatan rotasi tiap bagian
galaksi spiral sendiri tidaklahsama. Semakin ke arahpusat galaksi, kecepatan
rotasinya semakin besar dan tampak seperti pusaran apiraksasa dan mempunyai
bentuk yang teratur.Galaksi spiral dibagi menjadi 2 :-
Galaksi spiral normal,
memiliki lengkungan spiral yang keluar dari inti yang terang.-
Galaksi spiral berpalang
memiliki lengkungan spiral terluar dari tepi - tepi paling ujung
darisebuah palang pada intinya.Ciri-ciri galaksi spiral : Mempunyai inti
(pusat) yang berbentuk roda atau batang. Mempunyai selubung bulat yang
membungkus pusat yang terdiri dari bintang dan gugus bintang. Mempunyai lengan
spiral yang mengelilingi pusat di daerah Katulistiwa.Ciri-ciri Galaksi Spiral:
Mempunyai inti (pusat) yang berbentuk roda atau batang. Mempunyai selubung
bulat yang membungkus pusat yang terdiri dari bintang dan gugus bintang.
Mempunyai lengan spiral yang mengelilingi pusat di daerah Katulistiwa.
B Galaksi Berbentuk Elips
Jenis galaksi Elip adalah jenis galaksi yang diperkirakan mempunyai
bentuk ellipsoidal dan terlihat lembut karena terang nya cahaya antar bintang,
hampir keseluruhan bentuk fisik nya rata dan terang. Morfologi dari galaksi
eliptikal ternyata sangat bermacam-macam mulai dari yang berbentuk hampir bulat
seperti eplisoidal hingga hampir berbentuk datar. Dengan beraneka macam nya
bentuk yang ada, hal ini ternyata sangat mempengaruhi jumlah dari banyak nya
bintang yang ada didalam sebuah galaksi. Mulai dari ratusan juta bintang hingga
lebih dari satu trilyun bintang. Klasifikasi morfologi eliptikal ini telah
diklasifikasikan oleh Edwin Hubble dalam skema klasifikasi Hubble. Contoh dari
jenis Eliptikal galaksi adalah M32, M49 dan M59.[3]
C Galaksi Berbentuk Tak Beraturan
Jenis galaksi tak
beraturan yang dimaksud adalah jenis galaksi yang bentuk nya bukan eliptikal
maupun spiral. Pada jenis galaksi ini bentuk dari galaksi sangat bermacam-macam
ada yang disebut “Dwarf” Galaksi atau galaksi cebol yang dikarenakan besar
galaksi ini lebih kecil dari galaksi pada umumnya, Ring Galaksi yaitu galaksi
yang bentuk nya seperti cincin yang mana ditengahnya ada pusat dari galaksi dan
Lentikular galaksi dimana Bentuk dari galaksi ini merupakan perpaduan antara
jenis Eliptikal dan Spiral. Contoh dari jenis Dwarf Galaksi adalah M110, Ring
Galaksi adalah Objek Hoag dan Lentikular galaksi adalah NGC 5866.HG
E. Ciri-ciri Galaksi
Antaralain cirinya sebagai berikut:
• Galaksi
mempunyai cahaya sendiri bukan cahaya pantulan
• Galaksi-galaksi
lainnya dapat terlihat berada diluar galaksi bimasakti
• Jarak
antara galaksi yang satu dengan yang lainnya jutaan tahun cahaya
• Galaksi
mempunyai bentuk-bentuk tertentu
Menurutpara ahli astronomi, ruang antara galaksi yang
satu dengan galaksi yang lainnya tidak kosong tetapi mengandung materi yang
disebut zat inter galaksi. Zat inter galaksi ini seperti zat interstellair yang
terdiri dari proton,elektron, ion linnya yang bergerak simpang siur dalam jagat
raya ini.[4]
Ada beberapa
macam galaksi yang sudah diketahui oleh manusia, antara lain :
• Galaksi
bima sakti. Galaksi bima sakti merupkan galaksi dimana bumi berada. Galaksi ini
memiliki bentuk spiral dengan diameter kira-kira 100000 tahun cahaya.
• Galaksi
magellan. Galaksi magelan merupakan galaksi yang paling dekat dengan galaksi
bima sakti. Jaraknya kurang lebih 150000 tahun cahaya dan berada dibelahan
langit selatan.
• Galaksi
ursa mayor. Galaksi ini berjarak 10000000 tahun cahaya dari galaksi bimasakti.
Bentuk galaksi ini adalah elips dan rapat.
• Galaksi
jauh. Galaksi-galaksi yang terletak lebih dari 10000000 tahun cahaya dari
galaksi bimasakti termasuk galaksi jauh. Contohnya: galaksi silvery,
triangulum, dan whirlpool.
Surya Galaksi sentris dimulai tahun 1920 yang ditandai
dengan pembangunan teleskop raksasa di Amerika Serikat sehingga dapat
memberikan informasi yang lebih banyakmengenai galaksi. Di California terdapat
dua buah observatoria:
• Mount Wilson dengan
pemantulan1,5 meter
The Mount
Wilson Observatory (MWO) adalah observatorium asrtronomi di Los Angeles
County, California, Amerika Serikat. The MWO terletak di Gunung Wilson,
yang 5.715 kaki (1.742 m) di puncak Pegegunungan San Gabriel dekat Pasadena,
timur laut dari Los Angeles. Observatorium berisi dua teleskop historis
penting: 60 inci (1,5 m) Hale teleskop yang dibangun pada tahun 1908, dan 100
inci (2,5 m) Hooker teleskop, yang merupakan teleskop terbesar di dunia dari
selesai pada tahun 1917 sampai tahun 1948.Gunung Wilson merupakan evolusi
observatorium modern, dan salah satu tempat paling penting di sejarah ilmiah .
George Ellery Hale 60-inci, yang tidak lagi digunakan untuk penelitian, ini
akan digunakan untuk studi klasifikasi spektral bintang, yang merupakan dasar dari
astronomi modern. 60-inci Teleskop Hale merupakan yang terbesar di dunia 100
tahun yang lalu, tetapi dalam waktu 10 tahun, digantikan oleh lingkup 100-inci
berikutnya. Edwin Hubble menemukan bahwa noda-noda dari nebula, bahwa alam
semesta berkembang, dan bahwa kecepatan sepadan dengan perluasan Big Bang atau
penciptaan. Observatorium Mount Wilson menjadi observatory primer selama 40
tahun.
• Mount
Palomar dengan pemantulan 2,5 meter
Teleskop Palomar 200-inci membantu
merevolusi astronomi modern – dan baking modern.Para pembuat cermin
menghabiskan hampir $ 1 juta – dolar pada tahun 1934 – dan masih tidak dapat
membuat cermin kuarsa cukup besar. George Ellery Hale, yang memimpin Palomar
sebagai ciptaan-nya Mt. Wilson meminta cermin 200-inci terbuat dari campuran
baru yang disebut kaca Pyrex. Perubahan suhu membuat Pyrex memperluas dan
kontrak lebih kecil dari kaca biasa, kaca Pyrex, jadi kurang rentan terhadap
masalah distorsi
F. Bima Sakti
Induk dari matahari adalah galaksi
bima sakti atau milky way. Bima sakti berbentuk seperti spiral. Tetangga
terdekat dari bima sakti adalah galaksi. Andromeda yang juga berbentuk spiral
dan jauhnya 780.000 tahun cahaya (cahaya bergerak dengan kecepatan300.000
km/detik. Jadi, 1 tahun cahaya berjarak:300.000 x 365 ¼ x 24 x 60 x 60 km= 1013
km)
Bima sakti berbentuk bulat pipih
seperti kue cucur. Model dari bima sakti tampak pada gambar berikut:
Letak matahari dan bumi kira-kira
sejauh 2/3 dari pusat galaksi sampai batas tepian luarnya. Bulatan-bulatan yang
terletak dibawah dan di atas pusat galaksi adalah kumpulan bintang (globular).
Dalam satu galaksi ada yang mencapai 1000 kumpulan bintang seperti itu. Galaksi
mengadakan rotasi engan arah yang berlawanan eengan jarum jam.
Bima sakti memiliki tidak kurang
dari 100 ribu juta bintang. Selain itu, masuh terdapat gumpalan kabut gas
maupun semacam galaksi kecil yang banyak jumlahnya.
G. Asentris
Terdapat beberapa eksperimen yang
menemukan bahwa terdapat banyak galaksi yang masing-masing berinduk pada suatu
induk galaksi dimana masimg-masing induk galaksi memiliki sistemnya sendiri dan
tidak tergantung pada suatu induk galaksi lainnya.Pemahaman demikian, pada
giliranya mewujudkan paham asentris.Yang menegaskan bahwa tidak terdapat pusat
inti dalam alam semesta ini.
Asentris (a=tidak) merupakan
anggapan bahwa tadak perlu lagi adanya pusat-pusatan dalam alam semesta ini.
Semuanya beredar dalam konstelasi ilmiah. Dengan paham ini manusia semakin
kecil jika dihadapkan pada alam semesta yang tidak terbatas ukurannya sehingga
secara agama semuanya dikembalikan pada Tuhan sebagai Sang Pencipta
alam. Paham asentris juga muncul berdasarkan teori ekspansi dan
kontraksi.Teori ini berlandaskan pemikiran bahwa ada suatu siklus dari alam
semesta, yaitu masa ekspansi dan masa kontraksi. Diduga bahwa siklus ini
berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun.Dalam masa ekspansi, terbentuklah
galaksi serta bintang-bintang yang bersumber dari reaksi inti hydrogen yang
pada akhirnya membentuk berbagai unsur lain yang kompleks. Pada masa kontraksi,
galaksi dan bintang-bintang yang terbentuk menyusut mengeluarkan tenaga berupa
panas yang sangat tinggi.Berdasarkan teori ekspansi dan kontraksi, senenarnya
alam semesta ini tidak berawaldan tidak berakhir (asentris).[5]
Pendahuluan
Artikel ini saya tulis sebagai tugas mandiri dengan materi pembahasan
penjelasan Al-Quran tentang penciptaan alam semesta. Ini merupakan pembahasan
yang panjang dan membutuhkan beragam cabang keilmuan, maka untuk membatasinya
penulis hanya akan membahas tentang teori penciptaan alam semesta yaitu Big
Bang atau Dentuman Besar dimana teori ini adalah titik terakhir yang dicapai
ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta dan sesuai dengan apa yang
disebutkan dalam Al-Quran.
Asal-Usul Penciptaan Alam Semesta Berdasarkan Perspektif Al-Qur’an
Penciptaan menurut kamus besar Bahasa Indonesia berarti proses, cara,
perbuatan menciptakan.Para ilmuwan diseluruh dunia saat ini telah sepakat
bahwa alam semesta ini terjadi dari tiada secara kebetulan dan menimbulkan
dentuman besar. Ke-tiada-an (berasal dari tidak ada) adalah menunjukan akan
adanya penciptaan (diciptakan).
Selama satu abad terakhir, serangkaian percobaan, pengamatan, dan
perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan teknologi mutakhir, telah
mengungkapkan tanpa ragu bahwa alam semesta memiliki permulaan. Para ilmuwan
telah memastikan bahwa alam semesta berada dalam keadaan yang terus mengembang.
Dan mereka telah menyimpulkan bahwa, karena alam semesta mengembang, jika alam
ini dapat bergerak mundur dalam waktu, alam semesta ini tentulah memulai
pengembangannya dari sebuah titik tunggal. Sungguh, kesimpulan yang telah
dicapai ilmu pengetahuan saat ini adalah alam semesta bermula dari ledakan
titik tunggal ini. Ledakan ini disebut “Dentuman Besar” atau Big Bang.
Adapun ayat-ayat yang menjelaskan bahwa Allah SWT-lah yang telah
menciptakan alam semesta adalah :
[1] Q.S. Al-Sajdah :4
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضَ وَمَابَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى
الْعَرْشِ مَا لَكُمْ مِنْدُونِهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَاشَفِيعٍ أَفَلَا
تَتَذَكَّرُونَ
Artinya: “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan
segala yang ada diantara keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia
bersemayam di atas Arsy. Kamu semua tidak memiliki seorang penolong dan pemberi
syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah kamu tidak memperhatikannya ?”(Q.S.
Al-Sajdah [32] :4 )
Ayat ini menerangkan bahwa Tuhan yang telah menurunkan Alquran kepada
Muhammad saw itu adalah Tuhan Pencipta langit dan bumi dan segala sesuatu yang
ada di antara keduanya dalam enam masa. Yang dimaksud dengan enam masa dalam
ayat ini bukanlah hari (masa) yang dikenal seperti sekarang ini, tetapi adalah
hari sebelum adanya langit dan bumi. Hari pada waktu sekarang ini adalah
setelah adanya langit dan bumi serta telah adanya peredaran bumi mengelilingi
matahari dan sebagainya.
Setelah Allah menciptakan langit dan bumi, maka Dia pun bersemayam di atas
Arasy, sesuai dengan kekuasaan dan kebesaran-Nya.Allah SWT menegaskan bahwa
tidak seorangpun yang dapat mengurus segala urusannya, menolak bahaya,
malapetaka dan siksa. Dan tidak seorangpun yang dapat memberi syafaat ketika
azab menimpanya, kecuali Allah semata, karena Dialah Yang Maha Kuasa menentukan
segala sesuatu.Kemudian Allah SWT memperingatkan: “Apakah kamu hai
manusia tidak dapat mengambil pelajaran dan memikirkan apa yang selalu kamu
lihat itu? Kenapa kamu masih juga menyembah selain Allah?(Sumber: Tafsir
Depag)
[2] Q.S. Al-Kahfi :51
مَا أَشْهَدْتُهُمْ خَلْقَ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ وَلَاخَلْقَ أَنْفُسِهِمْ وَمَاكُنْتُمُ متَّخِذَ الْمُضِلِّينَ
عَضُدًا
Artinya: “aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya)
untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri
mereka sendiri; dan tidaklah aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu
sebagai penolong.”(Q.S. Al-Kahfi [18] :51 )
Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan kekuasaan-Nya, dan bahwa setan itu
tidak berhak untuk menjadi pembimbing atau pelindung bagi manusia. Setan itu
tidak mempunyai hak sebagai pelindung, tidak hanya disebabkan kejadiannya dari
lidah api saja tetapi juga karena mereka tidak mempunyai saham dalam
menciptakan langit dan bumi ini. Allah SWT menegaskan bahwa iblis dan
setan-setan itu tidak dihadirkan untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi
ini, di kala Allah menciptakannya, bahkan tidak pula penciptaan dari mereka
sendiri, dan tidak pula sebagian mereka menyaksikan penciptaan sebagian yang
lain. Bilamana mereka tidak hadir dalam penciptaan itu, bagaimana mungkin
mereka memberikan pertolongan dalam penciptaan tersebut.
Patutkah setan-setan itu dengan keadaan demikian dijadikan sekutu Allah?
Allah SWT dalam menciptakan langit dan bumi ini tidak pernah sama sekali
menjadikan setan-setan, berhala-berhala, sembahan-sembahan lainnya sebagai
penolong, hanya Dia sendirilah yang menciptakan alam semesta ini, tanpa
pertolongan siapapun. Bilamana setan-setan itu dan berhala-berhala itu tidak
ikut serta dalam menciptakan itu tentulah mereka tidak patut dijadikan sekutu
Allah dalam peribadatan seseorang hamba Nya. Sebab orang yang ikut disembah
yang ikut pula dalam penciptaan bumi dan langit ini. Sekutu dalam penciptaan,
sekutu pula dalam menerima ibadah. Dan sebaliknya tidak bersekutu dalam penciptaan,
tidak bersekutu pula dalam menerima ibadah. (Sumber: Tafsir Depag)
[3] Q.S. Al-Baqarah: 29
هُوَالَّذِي خَلَقَلَكُمْ مَافِي الْأَرْضِ
جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ
وَهُوَبِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya :“ Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk
kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit.
dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.”(Q.S. Al-Baqarah [2] :29 )
(Dia-lah Allah, yang menjadikan
segala yang ada di bumi untuk kamu); sebagai kemuliaan dari-Nya dan nikmat bagi
manusia serta perbekalan hidup dan kemanfaatan untuk waktu tertentu. (dan Dia
berkehendak [menciptakan] langit); lafazh “Tsummas tawa: (artinya): ‘dan Dia
berkehendak (menciptakan)’ ”, mashdar/kata bendanya adalah istiwa’. Jadi,
al-Istiwa’ artinya meninggi dan naik keatas sesuatu sebagaimana makna firman
Allah Ta’ala (dalam ayat yang lain-red): “Apabila kamu dan orang-orang yang
bersamamu telah berada di atas bahtera itu…”. (QSAl-Mu’minun/23:28). (lalu
dijadikan-Nya); meluruskan (menyempurnakan) penciptaannya (langit) sehingga
tidak bengkok (tidak ada cacat didalamnya-red) [Zub]. (tujuh langit! Dan Dia
Maha Mengetahui segala sesuatu); meskipun demikian Ilmu-Nya mencakup segala
sesuatu, Maha Suci Dia Yang tiada ilah dan Rabb (Yang berhak disembah)
selain-Nya. (Sumber: Tafsir Depag).
Dari ketiga ayat di atas ini menunjukan bahwa Allah SWT lah dengan segala
ke maha kuasaan-Nya yang telah menciptakan alam semesta, tanpa ada campur
tangan dari siapapun. Ketiga ayat di atas pun sekaligus menentang pada
pernyataan para philosof materalis yang mengatakan bahwa “alam semesta ini
telah ada sejak dulu tanpa ada perubahan apapun dan akan tetap menjadi seperti
ini sampai akhir nanti.” (Harun Yahya).
Teori Big Bang
Big Bang merupakan model penciptaan alam semesta yang menerangkan bahwa
alam semesta telah “diciptakan dari ketiadaan.” Edwin Hubble (1929) memulai
penelitian di observatorium Mount Wilson California,
Amerika. Dia membuat salah satu penemuan terbesar di sepanjang
sejarah astronomi. Ketika mengamati bintang-bintang dengan teleskop raksasa, ia
menemukan bahwa mereka memancarkan cahaya merah sesuai dengan jaraknya. Hal ini
berarti bahwa bintang-bintang ini “bergerak menjauhi” kita. Sebab, menurut
hukum fisika yang diketahui, spektrum dari sumber cahaya yang sedang bergerak
mendekati pengamat cenderung ke warna ungu, sedangkan yang menjauhi pengamat
cenderung ke warna merah.
Sebelumnya, Hubble telah membuat penemuan penting lain. Bintang dan galaksi
bergerak tak hanya menjauhi kita, tapi juga menjauhi satu sama lain.Dari sini
dapat disimpulkan dari suatu alam semesta di mana segala sesuatunya bergerak
menjauhi satu sama lain adalah bahwa ia terus-menerus “mengembang”.
Adapun arti mengembang, maka ini menunjukan bahwa pada
awalnya ia berasal dari satu titik tunggal. Perhitungan menunjukkan bahwa
“titik tunggal” ini yang berisi semua materi alam semesta haruslah memiliki
“‘volume nol”, dan “kepadatan tak hingga”. Alam semesta telah terbentuk melalui
ledakan titik tunggal bervolume nol ini.dan ledakan inilah yang disebut dengan
Big Bang.
Teori Big Bang menunjukkan, semua benda di alam semesta pada awalnya adalah
satu wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Ini diartikan bahwa keseluruhan materi
diciptakan melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari satu titik tunggal, dan
membentuk alam semesta kini dengan cara pemisahan satu dari yang lain.
Fase-Fase Penciptaan Alam Semesta Menurut Al-Quran
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata ‘fase’ adalah tingkatan masa
(perubahan, perkembangan, dsb)[1]. Sehingga dapat disimpulkan perkembangan
ataupun perubahan tahap-tahap penciptaan alam semesta dalam hal ini ditinjau
dari al-Qur’an dan tidak lupa juga menyertakan penjelasan di dalam Hadits. Akan
tetapi, menyusun tahapan penciptaan alam semesta di dalam a-Qur’an bukan
perkara yang mudah – disamping minimnya referensi terutama asbabun nuzul
(sebab-sebab turunnya ayat) ataupun penjelasan dari hadits berkaitan dengan
fase-fase penciptaan diperparah dengan kemunculan cerita-cerita dari Israiliyat
dan hadits yang dlaif maupun maudlu (palsu).
Sebab, dari segi susunan ayat yang menerangkan tahapan penciptaan di dalam
al-Qur’an seolah mengalir seperti firman Allah di dalam surat Fushilat ayat
9-12. Tidak seperti puzzle yang memang harus disusun sehingga membentuk satuan
gambar yang utuh bisa dikenali. Namun, jika disusun seperti puzzle yang pernah
kita mainkan maka akan membentuk sebuah gambaran penciptaan alam semesta yang
saat ini dunia akui keabsahannya dari berbagai rangkaian eksperimen dan bukti
yang otentik.
Enam Masa Penciptaan Alam Semesta
Al-Qur’an menyebutkan dalam sittati ayyaamin yang berarti enam masa yang
panjang.
Sebagaimana dalam al-qur’an (Q.S. Al-Sajdah [32] :4 ):
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ
وَمَابَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ مَا لَكُمْ
مِنْدُونِهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا شَفِيعٍ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ
Artinya : “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan
segala yang ada diantara keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia
bersemayam di atas Arsy.Kamu semua tidak memiliki seorang penolong dan pemberi
syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah kamu tidak memperhatikannya ?”
Dari ayat di atas Allah SWT menyebutkan penciptaan langit dan bumi dalam
enam masa (sittati ayyaamin) selanjutnya para mufasir bersepakat dalam
menafsirkan ayat ini, bahwa yang disebut dengan (sittati ayyaamin) adalah
enam tahapan atau proses bukan enam hari sebagaimana mengartikan kata ayyaamin.
Adapun kronologis penciptaan dalam Al-Qur’an adalah :
Fase Pertama
َوَلَمْيَرَالَّذِينَ كَفَرُواأَنَّ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ
الْمَاءِ كلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُون
Artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya
langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami
pisahkan antara keduanya…”(Q.S. AlAnbiya [21] :30)
Ini dimulai dengan sebuah ldakan besar (bigbang) sekitar 12-20 miliar tahun
lalu.Inilah awal terciptanya materi, energy, dan waktu. “Ledakan” pada
hakikatnya adalah pengembangan ruang.Materi yang mula-mula terbentuk adalah
hydrogen yang menjadi bahan dasar bagi bintang-bintang generasi pertama.Hasi
fusi nuklir antara inti-inti hydrogen, meghasilkan unsure-unsur yang lebih berat,
seperti karbon, oksigen, sampai besi atau disebut juga Nukleosintesis Big
Bang.
Nukleosintesis Big Bang terjadi pada tiga menit pertama penciptaan alam semesta dan
bertanggung jawab atas banyak perbandingan kelimpahan 1H (protium), 2H (deuterium), 3He (helium-3), dan 4He (helium-4), di alam semesta.Meskipun 4He
terus saja dihasilkan oleh mekanisme lainnya (seperti fusi bintang dan
peluruhan alfa) dan jumlah jejak 1H terus saja dihasilkan
oleh spalasi dan jenis-jenis khusus peluruhan radioaktif (pelepasan
proton dan pelepasan
neutron), sebagian besar massa isotop-isotop ini di alam semesta, dan semua
kecuali jejak-jejak yang tidak signifikan dari 3He dan deuterium
di alam semesta yang dihasilkan oleh proses langka seperti peluruhan
kluster, dianggap dihasilkan di dalam proses Big Bang. Inti atom unsur-unsur ini,
bersama-sama 7Li, dan 7Be diyakini terbentuk
ketika alam semesta berumur 100 sampai 300 detik, setelah plasma kuark–gluon primordial membeku untuk
membentuk proton dan neutron. Karena periode nukleosintesis Big Bang
sangat singkat sebelum terhentikan oleh pengembangan dan pendinginan, tidak ada
unsur yang lebih berat daripada litium yang dapat dibentuk.(Unsur-unsur terbentuk pada waktu ini adalah
dalam keadaan plasma, dan tidak mendingin ke keadaan atom-atom netral hingga
waktu lama).
Fase Kedua
هُوَالَّذِي خَلَقَلَكُمْ مَافِي الْأَرْضِ
جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ
وَهُوَبِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya : “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi
untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh
langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu” (Q.S. Al-Baqarah [2] :
29)
Masa ini adalah pembentukan langit. Pengetahuan saat ini menunjukan bahwa
langit biru hanyalah disebabkan hamburan cahaya matahari oleh partikel-partikel
atmosfer. Di luar atmosfer langit biru tak ada lagi, yang ada hanyalah titik cahaya
bintang , galaxy, dan benda-benda langit lainnya. Jadi, langit bukanlah hanya
kubah biru yang ada di atas sana, melainkan keseluruhan yang ada di atas sana
(bintang-bintang, galaxy, dan benda-benda langit lainnya), maka itulah hakikat
langit yang sesungguhnya. Adapun dalam fase ini, pembentukan bintang-bintang di
dalam galaxy yang masih berlangsung hingga saat ini.
Fase Ketiga
Pada masa ini dalam penciptaan alam semesta adalah proses penciptaan tata
surya, termasuk bumi. Selain itu pada masa ini juga terjadi proses
pembentukan matahari sekitar 4,6 miliar tahun lalu dan mulai di pancarkannya
cahaya dan angin matahari. Proto-bumi (bayi bumi) yang telah terbentuk terus
berotasi menghasilkan fenomena siang dan malam di bumi sebagaimana yang Allah
SWT firmankan dengan indah :
وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَ أَخْرَجَ ضُحَاهَا
Artinya : “dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan
siangnya terang benderang.” Q.S An-Nazi’at [79] : 29
Fase Keempat
Bumi yang terbentuk dari debu-debu antarbintang yang dingin mulai
menghangat dengan pemanasan sinar matahari dan pemanasan dari dalam (endogenik)
dari peluruhan unsure-unsur radioaktif di bawah kulit bumi.
Akibat pemanasan endogenik itu materi di bawahkulit bumi menjadi
lebu,antara lain muncul sebagai lava dari gunung api. Batuan basalt yang
menjadi dasar lautan dan granit yang menjadi batuan utama di daratan
merupakan hasil pembekuan materi leburan tersebut. Pemadatan kulit bumiyang
menjadi dasar lautan dan daratan itulah yang tampaknya dimaksudkan “penghamparan
bumi” .sebagaimana Allah SWT berfirman :
وَالْأَرْضَ بَعْدَ ذَلِكَ دَحَاهَا
Artinya :“dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.”(Q.S. an-Naziat [79]
:30)
Fase Kelima
Hadirnya air dan atmosfer di bumi menjadi prasyarat terciptanya kehidupan
di bumi. Sebagaimana firmanAllah SWT :
…وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ
شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
Artinya :“…dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup… “ (Q.S.
al-anbiya [21] : 30
Selain itu, pemanasan matahari menimbulkan fenomena cuaca dibumi, yakni
awan dan halilintar. Melimpahnya air laut dan kondisi atmosfer purba yang kaya
akan gas metan (CH4)dan ammonia (NH3) serta sama sekali tidak mengandung
oksigenbebas dengan bantuan energy listrik dan halilintar diduga menjadi awal
kelahiran senyawa organic.Senyawa organic yang mengikuti aliran air
akhirnya tertumpuk di laut. Kehidupan diperkirakan bermula dari laut yang
hangat sekitar 3,5 miliar tahun lalu berdasarkan fosil tertua yang pernah
ditemukan. Sebagaimana dikembalikan pada surat Al Anbiya [21] ayat 30 yang
telah menyebutkan bahwasannya semua makhluk hidup berasal dari air.
Fase Keenam
Masa keenam dalam proses penciptaan ala mini adalah dengan lahirnya
kehidupan di bumi yang dimulai dari makhluk bersel tunggal dan
tumbuh-tumbuhan.Hadirnya tumbuhan dan proses fotosintesis sekitar 2 miliar
tahun lalu menyebabkan atmosfer mulai terisi dengan oksigen bebas. Pada masa
ini pula proses geologis yang menyebabkan pergeseran lempengan tektonik dan
lahirnya rantai pegunungan di bumi terus berlanjut.
Setelah mengkaji cara Al-Quran menjelaskan tentang penciptaan alam semesta.
Penulis menyadari bahwa ilmu pengetahuan dan Al-Qur’an adalah bagaikan dua sisi
mata uang yang tak bisa dipisahkan antara satu sama lainnya. Seperti yang
penulis kutip dari seorang ilmuan besar Albert Einsten: ”religion without
science is blind and science without religion is damage.” (Albert Einstein,
1960)
Ilmu yang tidak disertai dengan agama akan hancur dan tumbang karena tidak
adanya kekuatan iman. Sedangkan agama tanpa ilmu akan menjadi rusak karena akan
dapat salah mengartikannya. Sebagaimana orang-orang materalis yang selalu
menentang akan adanya penciptaan alam
semesta. Ini merupakan contoh yang sangat signifikan jika
ilmu pengetahuan tidak disertai dengan ajaran-ajaran agama.
Untuk itu penulis dapat menyimpulkan bahwa :
[1] Kebenaran Al-Qur’an akan selalu terbukti sampai kapanpun.
[2] Alam semesta berasal dari ketiadaan dan kemudian menjadi ada, ( terjadi
proses penciptaan) oleh Allah SWT
[3] Penciptaan alam semesta terjadi secara berproses
(berkembang) sebagaimana yang telah Al-Qur’an jelaskan dan tidak
statis (tetap).
[4] Al-Qur’an lebih dahulu menceritakan tentang proses penciptaan
alam semesta jauh sebelum ilmu pengetahuan mencapainya (sekitar abad 6) dan
kini kebenaran Al-qur’an itu sudah dapat dibuktikan kebenarannya dengan adanya
kecocokan dalam sains (abad-20).
[5] Ilmu dan agama akan selalu sejalan selaras bersamaan.
A.
MENURUT ILMU PENGETAHUAN BARAT
1. Teori Ledakan
Big Banor Theoras: berpikir tolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar, meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti. Massa itu kemudian bergerak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.
Menurut teori ini terdapat beberapa masa yang penting selama terjadinya alam semesta, yaitu:
a. Masa Quark yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-4 detik, pada masa ini partikel-partikel saling bertumpang tindih mdan tidak berstruktur serta diikuti dengan kecepatan 109 ton tiap senticuiter kubek
b. Masa batas dinding planet yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-43 detik berdasarkan hasil perhitungan planet
c. Masa Jiffy yatiu cuaca pada saat alam semeseta berumur 10-23 detik dengan jari-jari alam semesta 10-23 cm dengan kecepatan 1055 dari kecepatan air
d. Masa pembentukan Lipton yaitu cuaca pada saat alam semesta berumur setelah 10-4 detik.
e. Pada masa radiasi yaitu cuaca alam semesta berumur 1 detik sampai satu juta kemudian pada saat terbentuknya fusi hydrogen menjadi helium mempunyai suhu 109 derajat Kelvin. Pada saat usia alam semesta berumur 105 sampai 106 tahun mempunyai suhu 3000 derajat Kelvin.
f. Masa pembentukan Tata Surya yaitu pada usia 4,6 x 109 tahun.
2. Teori Ekspansi Dan Kontraksi
Teori ini berlandaskan pemikiran bahwa ada suatu siklus dari alam semesta, yaitu "Masa Ekspansi" dan "Masa Kontraksi" diduga bahwa siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun.
Dalam masa ekspansi kemudian terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi ini didukung oleh adanya tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur-unsur terbentuk menyusul dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Disamping itu, terdapat suatu hipotesis menarik yang diajukan oleh Fowler tentang terjadinya galaksi yakni :kira-kira 12.000 juta tahun yang lalu, galaksi di alam semesta yang jumlahnya ribuan tidaklah seperti galaksi yang ada saat ini. Saat itu, galaksi masih merupakan kabut gas hydrogen yang sangat besar. Kabut gas hydrogen tersebut bergerak perlahan dan berputar pada porosnya sehingga seolah-olah berbentuk bulat karena gaya beratnya. Kabut tersebut kemudian berkontraksi sehingga bagian luarnya banyak yang tertinggal.
Gumpalan tersebut hydrogen yang sudah menjadi bintang tersebut juga melakukan kontraksi secara perlahan, kemudian setelah berjuta-juta tahun bintang tersebut mempunyai bentuk seperti benua langit sekarang ini.
B. Terjadinya Bumi dan Tata Surya
Ptolomeus berpendapat bahwa semua benda di angkasa bergerak mengelilingi bumi, sehingga teorinya disebut sebagai geosentris. Begitu juga Copernicos, Astronom Polandia dengan teorinya heliosentris, dan didukung oleh Galileo Galeili. Tahun 1686, Issac Newton dengan teori gravitasinya menjelaskan bahwa kunci dan planet-planet lainnya mengorbit karena prinsip gravitasi.
Sehubungan dengan hipotesis terjadinya sistem tata surya terdapat bebrapa hipotesis, yang secara kategorikal dikelompokkan sebagai berikut:
1. Hipoteisi Nebular (kabut)
Terdapat, paling tidak dua tokoh yang dapat diidentifikasi sebagai pencetus hipotesis nebular, yakni Immanuel kant dan Piere Simon Marquis de Laplace.
Immanuel kant (1724-1804) berdasarkan hukum Newton tentang gravitasi, Kant mengatakan bahwa, asal segalanya ini adalah dari gas yang bermacam-macam, yang tarik menarik membentuk kabut besar. Terjadinya benturan masing-masing gas, menimbulkan panas pijarlah. Dan itulah asal dari pada matahari. Matahari berputar kencang dan di khatulistiwanya mempunyai kecepatan linier paling besar, sehingga terlepaslah fragmen-fragmen. Fragmen-fragmen inilah yang tadinya pijar melepaskan banyak panas dan mengembun kemudian cair dan bagian luarnya makin padat, demikianlah terjadi planet-planet termasuk bumi kita ini.
Dibagian khatulistiwa terjadilah pemisahan fragmen dari kabut tersebut. Fragmen yang dilemparkan kabut keluar mendingin, mengembun, mencari dan akhirnya menjadi planet dan membentuk planet-planet.
Hampir semua dengan teori kant adalah hipotesis piere simon marquis de Laplace (1729-1827), seorang mata cendikiawan perancis yang menyatakan: diagnosa terdapat kabut asal yang telah berputar, berpijar dan panas. Putaran kabut yang berpijar secara mendingin semakin cepat berutar, gas tersebut semakin mendingin dan menyusut sehingga bentuknya menyerupai lingkaran. Semakin cepat putarannya, semakin mendekati equator karena gaya gravitasi, bentuk gumpalan gas di bagian tengah tidak begitu besar sehingga terjadi pemisahan fragmen-fragmen tersebut berbentuk seperti cincin atau gelang yang bergerak mengelilingi kabut induknya. Setelah gelangan fragmen pertama terlepas dari induknya, terlepas pula cincin fragmen yang kedua, ketiga dan seterusnya sampai yang kesembilan. Cincin itu semakin mendingin, menyusut lalu membentuk planet, semuanya mengorbit induknya, satelit atau bulan yang mengelilingi planet-planet tersebut terjadi dengan cara yang semua.
2. Hipotesis tidak (Hipotesis Pasang Surut Gas)
Diungkapkan oleh Jeans dab Haroid Jeffreys tahun 1919. Menurut hipotesis ini planet merupakan percikan dari matahari yang sampai dini masih ada percikan itu disebut tidak. Tidak yang besar yang kemudian akan menjadi planet itu disebabkan karena adanya dua buah matahari yang bergerak saling mendekat. Peristiwa ini tentu jarang sekali terjadi namun jika ada dua buah bintang yang bergerak mendekat satu sama lain, maka akan terbentuklah planet-planet bara seperti teori di atas.
Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan di atas, dapat ditegaskan bahwa teori-teori tersebut hanyalah sekedar menguji hipotesis. Setelah teruji teori-teori tersebut masih sangat mungkin diperbaiki dengan teori-teori yang lebih akurat. Namun demikian, teori-teori tersebut masih banyak diyakini orang sampai sekrang.
Adapun perspektif al-Qur'an tentang terjadinya alam semesta dapat disajikan sebagai berikut:
1. Al-Qur'an menegaskan bahwa pada awalnya alam semesta merupakan sesuatu yang padu atau meninggal yang kemudian Tuhan pisahkan. Dalam surat al-Anbiya' ayat 30 dinyatakan awalan
Artinya : Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
Dari ayat di atas, dapat duga bahwa perspektif al-Quran nampaknya sesuai dengan teori pengetahuan modern, misalnya hipotesis Big Bag, yakni bahwa alam semesta pada awalnya merupakan massa yang sangat besar dan panas lalu meledak karena adanya reaksi inti dan kemudian membantu sehingga terbentuk planet-planet termasuk planet bumi. Dengan kata lain, sebagaimana dinyatakan oleh Jeans alam semesta ini pada awalnya adalah gas yang berserekan secara teratur di angkasa luas, sedangkan kabut-kabut atau kumpulkan kosmos itu tercipta dari gas-gas tersebut yang telah mendingin untuk kemudian memadat.
C. Asal Mula Kehidupan Di Bumi
Terdapat dua mazhab teori yang mengungkapkan asal-usul kehidupan di bumi yaitu:
1. Teori abiogenist (Generation Spontanin).
Teori ini beranggapan bahwa mahluk hidup terjadi dengan sendirinya dari mahluk pana ahli sebelumnya, abad ke 17. pendapat teori ini sedemikian extreme misalnya diyatakan kecobong berasal dari lumpur, ulat berasal dari bangkai, bahkan dari gandum dapat berubah menjadi tikus hanya dalam satu malam.
2. Teori biogenesis
Teori biogenesis menyatakan bahwa mahluk hidup berasal dari mahluk hidup yang lain. Teori ini memiliki bebrapa sub madhab yaitu:
a. Semua kehidupan berasal dari telur (omne vivum ex ovo). Tokohnya adalah Francisco Redi. Redi membuktikan bahwa ulat dari bangkai berasal dari telur yang meletakkan telurnya dengan sengaja.
b. Semua kehidupan berasal dari jasad hidup sebelumnya. Dengan kata lain, adanya jasad hidup (omne ovoum ex vivum) pelopornya adalah Lazzaro Spalllazani dengan ekspirementasi terhadap kaldu dapat membusuhkan kaldu itu, bila kaldu ditutup rapat setelah memilih maka tidak terjadi pembusukan. Sedemikian jauh sehingga hampir semua ahli biologi sepakat bahwa pemula kehidupan terjadi di bumi ini, tidak diluar bumi. Mereka menemukan makhluk hidup bersel satu sebagai pemula kehidupan, yang kemudian terjadi evolusi organik menjadi evolusi organik menjadi bersel banyak. Lebih lanjut opharin, seorang sarjana rusia mengemukakan hipotesis bahwa terdapat makhluk peralihan dari mahkluk tidak hidup ke mahkluk hidup. Opahrin menegaskan hipotesisnya berdasarkan penelitian ilmu kimia, yakni bahwa tubuh orgnisme 99% terdiri dari senyawa karbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen. Pendapat Opharin ini dikuatkan JBS haldane, sehingga teori keduanya dikenal dengan opharine haldane theory. Dengan asal-mula kehidupan termasuk asal-usul manusia di bumi berdasarkan perspektif Al-Qur'an , akan diuraikan terutama pada pembatasan tentang teori evolusi dan rekayasa reproduksi menurut Al-Qur'an akan diuraikan terutama pada pembatasan tentang reproduksi menurut al-Qur'an. Pada bab berikutnya.
B. MENURUT ILMU PENGETAHUAN AL-QUR’AN
Bumi adalah tempat kita tinggal, hidup, makan, minum, beraktivitas hingga matipun semuanya dialakukan di bumi. Manusia, hewan, tanah merupakan penghuni bumi yang satu sama lain memberikan keuntungan. Bumi ini telah berusia lebih dari 200.000.000 tahun. Artinya bumi ini telah ada setelah berabad-abad yang lalu.
Namun adakah dari anda yang tahu mengenai asal-muasal bumi?. Mungkin beberapa dari anda sudah mengetahuinya lebih dahulu ketika anda memelajari ilmu tata surya. Mungkin di dalamnya terdapat proses terciptanya bumi. Beberapa teori dalam ilmu pengetahuan telah membahas mengenai penciptaan bumi dan alam semesta.
Namun apakah anda tahu dari mana sumber ilmu pengetahuan itu?. Siapakah yang mengatur proses penciptaan bumi tersebut?. Bagaimanakah bumi tersebut dapat tercipta?. ALLAH SWT telah mengatur itu semua. ALLAH telah mengatur semua proses penciptaan bumi. Dan Allah telah memberitahukan kepada umatnya mengenai penciptaan bumi dan alam semesta melalui Al-quran. Ya, kitab suci umat islam inilah sumber dari segala macam ilmu pengetahuan.
Di dalamnya semua ilmu pengetahuan tertulis untuk membantu kita mencari pengetahuan dan terus mengimani isi-isinya. Dalam hal ini saya berupaya untuk sedikit menkaji mengenai ayat dalam al-quran yang membahas megenai penciptaan bumi. Sekadar referensi sebelum baca thread ini pembaca bisa mengambil al-quran untuk melihat isi dan kandungannya. Mudah-mudahan ilmu ini berguna bagi kita semua.
Dalam surat An Naaziat (79) ayat 27 – 33 menerangkan proses penciptaan bumi dan alam semesta. Dalam ayat tersebut tertulis bumi dan alam semesta tercipta dalam enam masa. Masih dalam perdebatan mengenai enam masa yang dimaksud. Entah itu enam tahun, enam hari, enam periode, ataupun enam tahapan. Dalam hal ini saya mencoba mengkaji enam masa yang dimaksud. Tulisan ini saya ambil dari berbagai sumber. jika ada kemiripan isi mohon dimaklumi.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM….
Annaziat ayat 27 :
”Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya,(27)”
Dalam ayat tersebut dimulailah mengenai masa I penciptaan bumi. Pasa masa I ini dijelaskan mengenai penciptaaan langit. Dalam ilmu tata surya dikenal dengan istilah ”Teori Big Bang”. Teori Big Bang adalah salah satu teori ilmu pengetahuan yang menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari kondisi super padat dan panas, yang kemudian mengembang sekitar 13.700 juta tahun lalu. alam semesta pertama kali terbentuk dari ledakan besar. Bukti dari teori ini ialah gelombang mikrokosmik di angkasa dan juga dari meteorit.
Awan debu (dukhan) yang terbentuk dari ledakan tersebut, terdiri dari hidrogen. Hidrogen adalah unsur pertama yang terbentuk ketika dukhan berkondensasi sambil berputar dan memadat. Bisa diaktakan awan dan langit yang kita lihat selama ini adalah bentuk pertama dari penciptaan bumi dan alam semesta.
Selanjutnya, angin bintang menyembur dari kedua kutub dukhan, menyebar dan menghilangkan debu yang mengelilinginya. Sehingga, dukhan yang tersisa berupa piringan, yang kemudian membentuk galaksi. Bintang-bintang dan gas terbentuk dan mengisi bagian dalam galaksi, menghasilkan struktur filamen (lembaran) dan void (rongga). Jadi, alam semesta yang kita kenal sekarang bagaikan kapas, terdapat bagian yang kosong dan bagian yang terisi.
Annaziat ayat 28 :
:”Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,(28)”
Ayat ini menerangkan masa II dari penciptaan bumi. Dua kata kunci dalam ayat ini adalah “meninggikan dan menyempurnakan”. Mengembang yang dimaksud adalah proses berkembangnya seluruh galaksi yang saling menjauh antar satu sama lain. Dan langit-langit menjadi semakin meninggi. Mengembangnya alam semesta sebenarnya adalah kelanjutan big bang.
Sedangkan kata ”menyempurnakan”, menunjukkan bahwa alam ini tidak serta merta terbentuk, melainkan dalam proses yang terus berlangsung. Misalnya kelahiran dan kematian bintang yang terus terjadi. Alam semesta ini dapat terus mengembang, atau kemungkinan lainnya akan mengerut.
Annaziat ayat 29 :
”Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang (29)”
Memasuki masa III, di sini yang dapat kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Allah SWT telah membuat siang-malam secara bergantian. Allah menjadikan malam yang gelap gulita dan menjadikan siang yang terang benderang. Dapat diartikan dalam ayat ini Matahari sebagai sumber cahaya dan bumi berputar mengelilinya. Karena perputaran bumi tersebut terjadilah siang dan malam.
Annaziat ayat 30 :
”Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya (30)”
Di masa IV inilah mulai bumi terbentuk. dimulai dengan pembentukan superkontinen Pangaea di permukaan Bumi.
Annaziat ayat 31 :
“Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya (31)”
Pada ayat ini, dijelaskan mengenai masa V penciptaan bumi yaitu evolusi air. Ketika bumi terbentuk air belum ada. Air diperkirakan berasal dari komet yang menumbuk Bumi ketika atmosfer Bumi masih sangat tipis. Unsur hidrogen yang dibawa komet kemudian bereaksi dengan unsur-unsur di Bumi dan membentuk uap air. Uap air ini kemudian turun sebagai hujan yang pertama. setelah air terbentuk, kehidupan pertama berupa tumbuhan bersel satu pun mulai muncul di dalam air.
Annaziat ayat 32 :
“Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (32)”
Memasuki masa VI, atau masa terakhir, bumi mulai diisi dengan gunung-gunung yang terbentuk setelah penciptaan daratan, pembentukan air dan munculnya tumbuhan pertama. Gunung-gunung terbentuk dari interaksi antar lempeng ketika superkontinen Pangaea mulai terpecah.
Setelah terbentuk gunung, maka diciptakanlah hewan-hewan, dan manusia hingga sekarang ini. Dijelaskan dalam Annaziat ayat 33 :
”(semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu”.
Begitulah kira-kira proses penciptaan bumi. Banyak dari ayat-ayat dan surat lain yang menjelaskan mengenai penciptaan bumi. Namun saya hanya memfokuskan kepada surat Annaziat, ayat27-33. untuk lebih jelasnya bisa kaji bersama-sama kedepannya nanti.
Hikmah apa yang bisa petik?
1. Dalam surat Al baqarah ayat 2 dijelaskan:
”Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”
Sangat jelas di dalam al quran tidak keraguan seluruh isi di dalamnya. Semuanya isinya telah terbukti berdasarkan alam yang telah ada, dan juga melalui ilmu pengetahuan. jika kita terus berpegang teguh pada Al Quran insya Allah kita termasuk orang yang bertaqwa.
2. Al quran tidak hanya untuk sekadar di baca, namun diperlukan pengkajian lebih dalam mengenai segala macam isi-isinya. Di dalamnya terdapat segala macam ilmu pengetahuan yang bisa terus kita gali.
3. Segala sesuatu mengenai kehidupan di bumi ini, telah diatur oleh Allah SWT. Kita tinggal bertaqwa kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk kebenaran dalam hidup ini.
Sekian pengkajian penciptaan bumi dan langut berdasarkan Al quran ini kita bahas. Mohon maaf atas segala kekurangannya. Segala yang benar datangnya dari ALLAH SWT dan segala yang salah datang dari saya pribadi.
DAFTAR PUSTAKA
http://hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/terbentuknya-alam-semesta.html
http://harunyahya.com/indo/buku/semesta001.htm
http://hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/terbentuknya-alam-semesta-dan.html
http://www.harunyahya.com/indo/buku/semesta001.htm
http://hadirukiyah2.blogspot.com/2010/01/terbentuknya-alam-semesta-dan.html
1. Teori Ledakan
Big Banor Theoras: berpikir tolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar, meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti. Massa itu kemudian bergerak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.
Menurut teori ini terdapat beberapa masa yang penting selama terjadinya alam semesta, yaitu:
a. Masa Quark yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-4 detik, pada masa ini partikel-partikel saling bertumpang tindih mdan tidak berstruktur serta diikuti dengan kecepatan 109 ton tiap senticuiter kubek
b. Masa batas dinding planet yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-43 detik berdasarkan hasil perhitungan planet
c. Masa Jiffy yatiu cuaca pada saat alam semeseta berumur 10-23 detik dengan jari-jari alam semesta 10-23 cm dengan kecepatan 1055 dari kecepatan air
d. Masa pembentukan Lipton yaitu cuaca pada saat alam semesta berumur setelah 10-4 detik.
e. Pada masa radiasi yaitu cuaca alam semesta berumur 1 detik sampai satu juta kemudian pada saat terbentuknya fusi hydrogen menjadi helium mempunyai suhu 109 derajat Kelvin. Pada saat usia alam semesta berumur 105 sampai 106 tahun mempunyai suhu 3000 derajat Kelvin.
f. Masa pembentukan Tata Surya yaitu pada usia 4,6 x 109 tahun.
2. Teori Ekspansi Dan Kontraksi
Teori ini berlandaskan pemikiran bahwa ada suatu siklus dari alam semesta, yaitu "Masa Ekspansi" dan "Masa Kontraksi" diduga bahwa siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun.
Dalam masa ekspansi kemudian terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi ini didukung oleh adanya tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur-unsur terbentuk menyusul dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Disamping itu, terdapat suatu hipotesis menarik yang diajukan oleh Fowler tentang terjadinya galaksi yakni :kira-kira 12.000 juta tahun yang lalu, galaksi di alam semesta yang jumlahnya ribuan tidaklah seperti galaksi yang ada saat ini. Saat itu, galaksi masih merupakan kabut gas hydrogen yang sangat besar. Kabut gas hydrogen tersebut bergerak perlahan dan berputar pada porosnya sehingga seolah-olah berbentuk bulat karena gaya beratnya. Kabut tersebut kemudian berkontraksi sehingga bagian luarnya banyak yang tertinggal.
Gumpalan tersebut hydrogen yang sudah menjadi bintang tersebut juga melakukan kontraksi secara perlahan, kemudian setelah berjuta-juta tahun bintang tersebut mempunyai bentuk seperti benua langit sekarang ini.
B. Terjadinya Bumi dan Tata Surya
Ptolomeus berpendapat bahwa semua benda di angkasa bergerak mengelilingi bumi, sehingga teorinya disebut sebagai geosentris. Begitu juga Copernicos, Astronom Polandia dengan teorinya heliosentris, dan didukung oleh Galileo Galeili. Tahun 1686, Issac Newton dengan teori gravitasinya menjelaskan bahwa kunci dan planet-planet lainnya mengorbit karena prinsip gravitasi.
Sehubungan dengan hipotesis terjadinya sistem tata surya terdapat bebrapa hipotesis, yang secara kategorikal dikelompokkan sebagai berikut:
1. Hipoteisi Nebular (kabut)
Terdapat, paling tidak dua tokoh yang dapat diidentifikasi sebagai pencetus hipotesis nebular, yakni Immanuel kant dan Piere Simon Marquis de Laplace.
Immanuel kant (1724-1804) berdasarkan hukum Newton tentang gravitasi, Kant mengatakan bahwa, asal segalanya ini adalah dari gas yang bermacam-macam, yang tarik menarik membentuk kabut besar. Terjadinya benturan masing-masing gas, menimbulkan panas pijarlah. Dan itulah asal dari pada matahari. Matahari berputar kencang dan di khatulistiwanya mempunyai kecepatan linier paling besar, sehingga terlepaslah fragmen-fragmen. Fragmen-fragmen inilah yang tadinya pijar melepaskan banyak panas dan mengembun kemudian cair dan bagian luarnya makin padat, demikianlah terjadi planet-planet termasuk bumi kita ini.
Dibagian khatulistiwa terjadilah pemisahan fragmen dari kabut tersebut. Fragmen yang dilemparkan kabut keluar mendingin, mengembun, mencari dan akhirnya menjadi planet dan membentuk planet-planet.
Hampir semua dengan teori kant adalah hipotesis piere simon marquis de Laplace (1729-1827), seorang mata cendikiawan perancis yang menyatakan: diagnosa terdapat kabut asal yang telah berputar, berpijar dan panas. Putaran kabut yang berpijar secara mendingin semakin cepat berutar, gas tersebut semakin mendingin dan menyusut sehingga bentuknya menyerupai lingkaran. Semakin cepat putarannya, semakin mendekati equator karena gaya gravitasi, bentuk gumpalan gas di bagian tengah tidak begitu besar sehingga terjadi pemisahan fragmen-fragmen tersebut berbentuk seperti cincin atau gelang yang bergerak mengelilingi kabut induknya. Setelah gelangan fragmen pertama terlepas dari induknya, terlepas pula cincin fragmen yang kedua, ketiga dan seterusnya sampai yang kesembilan. Cincin itu semakin mendingin, menyusut lalu membentuk planet, semuanya mengorbit induknya, satelit atau bulan yang mengelilingi planet-planet tersebut terjadi dengan cara yang semua.
2. Hipotesis tidak (Hipotesis Pasang Surut Gas)
Diungkapkan oleh Jeans dab Haroid Jeffreys tahun 1919. Menurut hipotesis ini planet merupakan percikan dari matahari yang sampai dini masih ada percikan itu disebut tidak. Tidak yang besar yang kemudian akan menjadi planet itu disebabkan karena adanya dua buah matahari yang bergerak saling mendekat. Peristiwa ini tentu jarang sekali terjadi namun jika ada dua buah bintang yang bergerak mendekat satu sama lain, maka akan terbentuklah planet-planet bara seperti teori di atas.
Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan di atas, dapat ditegaskan bahwa teori-teori tersebut hanyalah sekedar menguji hipotesis. Setelah teruji teori-teori tersebut masih sangat mungkin diperbaiki dengan teori-teori yang lebih akurat. Namun demikian, teori-teori tersebut masih banyak diyakini orang sampai sekrang.
Adapun perspektif al-Qur'an tentang terjadinya alam semesta dapat disajikan sebagai berikut:
1. Al-Qur'an menegaskan bahwa pada awalnya alam semesta merupakan sesuatu yang padu atau meninggal yang kemudian Tuhan pisahkan. Dalam surat al-Anbiya' ayat 30 dinyatakan awalan
Artinya : Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
Dari ayat di atas, dapat duga bahwa perspektif al-Quran nampaknya sesuai dengan teori pengetahuan modern, misalnya hipotesis Big Bag, yakni bahwa alam semesta pada awalnya merupakan massa yang sangat besar dan panas lalu meledak karena adanya reaksi inti dan kemudian membantu sehingga terbentuk planet-planet termasuk planet bumi. Dengan kata lain, sebagaimana dinyatakan oleh Jeans alam semesta ini pada awalnya adalah gas yang berserekan secara teratur di angkasa luas, sedangkan kabut-kabut atau kumpulkan kosmos itu tercipta dari gas-gas tersebut yang telah mendingin untuk kemudian memadat.
C. Asal Mula Kehidupan Di Bumi
Terdapat dua mazhab teori yang mengungkapkan asal-usul kehidupan di bumi yaitu:
1. Teori abiogenist (Generation Spontanin).
Teori ini beranggapan bahwa mahluk hidup terjadi dengan sendirinya dari mahluk pana ahli sebelumnya, abad ke 17. pendapat teori ini sedemikian extreme misalnya diyatakan kecobong berasal dari lumpur, ulat berasal dari bangkai, bahkan dari gandum dapat berubah menjadi tikus hanya dalam satu malam.
2. Teori biogenesis
Teori biogenesis menyatakan bahwa mahluk hidup berasal dari mahluk hidup yang lain. Teori ini memiliki bebrapa sub madhab yaitu:
a. Semua kehidupan berasal dari telur (omne vivum ex ovo). Tokohnya adalah Francisco Redi. Redi membuktikan bahwa ulat dari bangkai berasal dari telur yang meletakkan telurnya dengan sengaja.
b. Semua kehidupan berasal dari jasad hidup sebelumnya. Dengan kata lain, adanya jasad hidup (omne ovoum ex vivum) pelopornya adalah Lazzaro Spalllazani dengan ekspirementasi terhadap kaldu dapat membusuhkan kaldu itu, bila kaldu ditutup rapat setelah memilih maka tidak terjadi pembusukan. Sedemikian jauh sehingga hampir semua ahli biologi sepakat bahwa pemula kehidupan terjadi di bumi ini, tidak diluar bumi. Mereka menemukan makhluk hidup bersel satu sebagai pemula kehidupan, yang kemudian terjadi evolusi organik menjadi evolusi organik menjadi bersel banyak. Lebih lanjut opharin, seorang sarjana rusia mengemukakan hipotesis bahwa terdapat makhluk peralihan dari mahkluk tidak hidup ke mahkluk hidup. Opahrin menegaskan hipotesisnya berdasarkan penelitian ilmu kimia, yakni bahwa tubuh orgnisme 99% terdiri dari senyawa karbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen. Pendapat Opharin ini dikuatkan JBS haldane, sehingga teori keduanya dikenal dengan opharine haldane theory. Dengan asal-mula kehidupan termasuk asal-usul manusia di bumi berdasarkan perspektif Al-Qur'an , akan diuraikan terutama pada pembatasan tentang teori evolusi dan rekayasa reproduksi menurut Al-Qur'an akan diuraikan terutama pada pembatasan tentang reproduksi menurut al-Qur'an. Pada bab berikutnya.
B. MENURUT ILMU PENGETAHUAN AL-QUR’AN
Bumi adalah tempat kita tinggal, hidup, makan, minum, beraktivitas hingga matipun semuanya dialakukan di bumi. Manusia, hewan, tanah merupakan penghuni bumi yang satu sama lain memberikan keuntungan. Bumi ini telah berusia lebih dari 200.000.000 tahun. Artinya bumi ini telah ada setelah berabad-abad yang lalu.
Namun adakah dari anda yang tahu mengenai asal-muasal bumi?. Mungkin beberapa dari anda sudah mengetahuinya lebih dahulu ketika anda memelajari ilmu tata surya. Mungkin di dalamnya terdapat proses terciptanya bumi. Beberapa teori dalam ilmu pengetahuan telah membahas mengenai penciptaan bumi dan alam semesta.
Namun apakah anda tahu dari mana sumber ilmu pengetahuan itu?. Siapakah yang mengatur proses penciptaan bumi tersebut?. Bagaimanakah bumi tersebut dapat tercipta?. ALLAH SWT telah mengatur itu semua. ALLAH telah mengatur semua proses penciptaan bumi. Dan Allah telah memberitahukan kepada umatnya mengenai penciptaan bumi dan alam semesta melalui Al-quran. Ya, kitab suci umat islam inilah sumber dari segala macam ilmu pengetahuan.
Di dalamnya semua ilmu pengetahuan tertulis untuk membantu kita mencari pengetahuan dan terus mengimani isi-isinya. Dalam hal ini saya berupaya untuk sedikit menkaji mengenai ayat dalam al-quran yang membahas megenai penciptaan bumi. Sekadar referensi sebelum baca thread ini pembaca bisa mengambil al-quran untuk melihat isi dan kandungannya. Mudah-mudahan ilmu ini berguna bagi kita semua.
Dalam surat An Naaziat (79) ayat 27 – 33 menerangkan proses penciptaan bumi dan alam semesta. Dalam ayat tersebut tertulis bumi dan alam semesta tercipta dalam enam masa. Masih dalam perdebatan mengenai enam masa yang dimaksud. Entah itu enam tahun, enam hari, enam periode, ataupun enam tahapan. Dalam hal ini saya mencoba mengkaji enam masa yang dimaksud. Tulisan ini saya ambil dari berbagai sumber. jika ada kemiripan isi mohon dimaklumi.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM….
Annaziat ayat 27 :
”Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya,(27)”
Dalam ayat tersebut dimulailah mengenai masa I penciptaan bumi. Pasa masa I ini dijelaskan mengenai penciptaaan langit. Dalam ilmu tata surya dikenal dengan istilah ”Teori Big Bang”. Teori Big Bang adalah salah satu teori ilmu pengetahuan yang menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari kondisi super padat dan panas, yang kemudian mengembang sekitar 13.700 juta tahun lalu. alam semesta pertama kali terbentuk dari ledakan besar. Bukti dari teori ini ialah gelombang mikrokosmik di angkasa dan juga dari meteorit.
Awan debu (dukhan) yang terbentuk dari ledakan tersebut, terdiri dari hidrogen. Hidrogen adalah unsur pertama yang terbentuk ketika dukhan berkondensasi sambil berputar dan memadat. Bisa diaktakan awan dan langit yang kita lihat selama ini adalah bentuk pertama dari penciptaan bumi dan alam semesta.
Selanjutnya, angin bintang menyembur dari kedua kutub dukhan, menyebar dan menghilangkan debu yang mengelilinginya. Sehingga, dukhan yang tersisa berupa piringan, yang kemudian membentuk galaksi. Bintang-bintang dan gas terbentuk dan mengisi bagian dalam galaksi, menghasilkan struktur filamen (lembaran) dan void (rongga). Jadi, alam semesta yang kita kenal sekarang bagaikan kapas, terdapat bagian yang kosong dan bagian yang terisi.
Annaziat ayat 28 :
:”Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,(28)”
Ayat ini menerangkan masa II dari penciptaan bumi. Dua kata kunci dalam ayat ini adalah “meninggikan dan menyempurnakan”. Mengembang yang dimaksud adalah proses berkembangnya seluruh galaksi yang saling menjauh antar satu sama lain. Dan langit-langit menjadi semakin meninggi. Mengembangnya alam semesta sebenarnya adalah kelanjutan big bang.
Sedangkan kata ”menyempurnakan”, menunjukkan bahwa alam ini tidak serta merta terbentuk, melainkan dalam proses yang terus berlangsung. Misalnya kelahiran dan kematian bintang yang terus terjadi. Alam semesta ini dapat terus mengembang, atau kemungkinan lainnya akan mengerut.
Annaziat ayat 29 :
”Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang (29)”
Memasuki masa III, di sini yang dapat kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Allah SWT telah membuat siang-malam secara bergantian. Allah menjadikan malam yang gelap gulita dan menjadikan siang yang terang benderang. Dapat diartikan dalam ayat ini Matahari sebagai sumber cahaya dan bumi berputar mengelilinya. Karena perputaran bumi tersebut terjadilah siang dan malam.
Annaziat ayat 30 :
”Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya (30)”
Di masa IV inilah mulai bumi terbentuk. dimulai dengan pembentukan superkontinen Pangaea di permukaan Bumi.
Annaziat ayat 31 :
“Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya (31)”
Pada ayat ini, dijelaskan mengenai masa V penciptaan bumi yaitu evolusi air. Ketika bumi terbentuk air belum ada. Air diperkirakan berasal dari komet yang menumbuk Bumi ketika atmosfer Bumi masih sangat tipis. Unsur hidrogen yang dibawa komet kemudian bereaksi dengan unsur-unsur di Bumi dan membentuk uap air. Uap air ini kemudian turun sebagai hujan yang pertama. setelah air terbentuk, kehidupan pertama berupa tumbuhan bersel satu pun mulai muncul di dalam air.
Annaziat ayat 32 :
“Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (32)”
Memasuki masa VI, atau masa terakhir, bumi mulai diisi dengan gunung-gunung yang terbentuk setelah penciptaan daratan, pembentukan air dan munculnya tumbuhan pertama. Gunung-gunung terbentuk dari interaksi antar lempeng ketika superkontinen Pangaea mulai terpecah.
Setelah terbentuk gunung, maka diciptakanlah hewan-hewan, dan manusia hingga sekarang ini. Dijelaskan dalam Annaziat ayat 33 :
”(semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu”.
Begitulah kira-kira proses penciptaan bumi. Banyak dari ayat-ayat dan surat lain yang menjelaskan mengenai penciptaan bumi. Namun saya hanya memfokuskan kepada surat Annaziat, ayat27-33. untuk lebih jelasnya bisa kaji bersama-sama kedepannya nanti.
Hikmah apa yang bisa petik?
1. Dalam surat Al baqarah ayat 2 dijelaskan:
”Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”
Sangat jelas di dalam al quran tidak keraguan seluruh isi di dalamnya. Semuanya isinya telah terbukti berdasarkan alam yang telah ada, dan juga melalui ilmu pengetahuan. jika kita terus berpegang teguh pada Al Quran insya Allah kita termasuk orang yang bertaqwa.
2. Al quran tidak hanya untuk sekadar di baca, namun diperlukan pengkajian lebih dalam mengenai segala macam isi-isinya. Di dalamnya terdapat segala macam ilmu pengetahuan yang bisa terus kita gali.
3. Segala sesuatu mengenai kehidupan di bumi ini, telah diatur oleh Allah SWT. Kita tinggal bertaqwa kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk kebenaran dalam hidup ini.
Sekian pengkajian penciptaan bumi dan langut berdasarkan Al quran ini kita bahas. Mohon maaf atas segala kekurangannya. Segala yang benar datangnya dari ALLAH SWT dan segala yang salah datang dari saya pribadi.
DAFTAR PUSTAKA
http://hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/terbentuknya-alam-semesta.html
http://harunyahya.com/indo/buku/semesta001.htm
http://hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/terbentuknya-alam-semesta-dan.html
http://www.harunyahya.com/indo/buku/semesta001.htm
http://hadirukiyah2.blogspot.com/2010/01/terbentuknya-alam-semesta-dan.html
PERKEMBANGAN ILMU BIOLOGI FISIKA, DAN KIMIA MENURUT ILMU PENGETAHUAN
BARAT DAN AL- QUR'AN
1.
Biologi Ditinjau Dari Ilmu
Pengetahuan Barat
Penemuan dan catatan
tentang fosil tidak dapat memberikan petunjuk tentang asal mula kehidupan
karma fosil-fosil tertua yang di temukan adalah organisme yang rumit kemudian
para ahli menyusun pemikiran mengenai asalmula kehidupan.
Anggapan kuno di kemukakan oleh Aristoteles
dengan teorinya Abiogenesis atau Generation
Spontanca yang
menerangkan bahwa mahluk hidup terjadi dari benda mati.Pada pertengahan abad
XVII Leeuwenhoek dengan
mikroskopnya,berhasil mengamati air, hal ini menimbulkan anggapan bahwa mahluk
hidup dapat muncul begitu saja dari benda-benda mati. Lazzaro Spallanza dan Fransesco Redidari
italic dan Lousis itu dan bahkan mereka berhasil membuktikan kekeliruan teori
tersebut.[1]
Kemudian muncul teori baru yang berdasarkan
anggapan modern, yaitu teori Omne vivum Exovo dan Omne
Ovum Exvivo, yang artinya
bahwa mahluk hidup berasal dari telur dan semua telur berasal dari mahluk
hidup.
Pada tahun 1893 Haworld
Uray, Ahli kimia dari University Of Chicango dengan teori Uray berpendapat bahwa bumi kaya akan
molekul-molekul CH4( Mentana ), NH3( Amoniak ) serta H2 dalam bentuk gas
karma pengaruh aliran listrik halilintar dari radiasi sinar Kosmos. Unsur tersebut membentuk asam
Amino yang merupakan komponen penting dari Protoplasma yang merupakan substansi
dasar sel mahluk hidup teori ini di pandang, sebagai dasar konsep tentang
terjadinya mahluk hidup menurut Biologi modern.[2]
Pada tahun 1965 Di temukan Fosil pada batuan di Ontorio selatan yang berumur 1,9 milyar
tahun, di Afrika selatan di temukan Fosil berumur 3,1milyar tahun,Organisme ini
di beri nama Eobaceerion isolation.Dengan demikian perkiraan mahluk hidup
berasal dari gabungan Asam Amino yangterbentuk dari gas-gas Mentana( CH4), Hiorogen( H2) , Amoniah( NH3) ,karna
uap air yang terdapat pada Atmosfer.
2.Biologi Ditinjau
dari Segi Agama Islam
Ada bayak cara yang untuk mengamati dunia
biologi misalnya,memanfaatkan wacana untuk paradikma Genetika dan
membahas Palseotologi secara
panjang lebar,meskipun demikian kajian intelektual terbesar dalam sejarah
Biologi dapat di temukan dalam Sosiobiologi,Sekalipun demikian bahaya
yang sesungguhnya akan tiba jika di siplin, Biologi mendorong pencarian
karakter moral tidak melalui medium Idiologis. Melainkan mengambil paradikma-paradikma naturalistik, kekuasaan
Biologis atas amoralitas adalah surga bagi para kaum Determis.
Tanpa adanya moralitas
seksual abiologis, apa jadinya dengan pandangan muslim? Islam tidak mengatakan
Virgo Intacta dalam bentuknya yang dangkal. Islam menolak paradigma biologis
sebagai Raison Di Entre bagi perilaku moral manusia,di dalam Al-qur'an[3] dijelaskan yang intinya Al-Qur'an
menganjurkan terhadap pria dan wanita saling percaya yang diwujudkan dalam
kesucian dan kerendahan hati.[4]
Dalam bidang biologi
Abu Said Al-Asmai dan Abu Khair adalah ilmuwan muslim yang mempelajari
kehidupan tumbuhan yang kemudian dikenal dengan ilmu Botani.[5]
3.Fisika Ditinjau dari Ilmu Pengetahuan
Barat
Aristoteles Berpendapat bahwa setiap gerakan selalu
memerlukan gaya yang bekerja terus menerus untuk mempertahankan gerakannya
tetapi pendapat ini ternyata salah.
Menurut Newton, benda
bermasa M mendapat gaya F akan memperoleh kecepatan sebesar a=F/m. Bila gaya F
bekerja terus pada benda tersebut, benda yang bergerak akan semakin besar.
Hukum Newton hanya berlaku pada mekanika
klasik, yaitu mekanika yang bergerak dengan kecepatan rendah.Mekanika Relativistik yang diperolehdari Albert Einstein
yang membahas benda atau materi yang bergerak dengan kecepatan cahaya.
Pada tahun 1923 Ah Compton mempelajari gejala
tumbuhan antara Foton dan Elektron, dari percobaan ini diperoleh kesimpulan
bahwa paket energi gelombang elektromagnetik dapat berfungsi sebagai partikel.
4.Fisika Ditinjau dari segi agama islam.
Kaum muslimin mempunyai perhatian khusus dalam
mempelajari Optic dan Fenomena cahaya.Kegiatn ini
terjadi pada abad ke-4 di kairo oleh Ibnu Al-Manadzir (the saurus optical),yang
menerapkan metode eksperimental untuk mempelajari Fenomena Cahaya. Dua abad kemudian di Persia, Quthib Al-din
Asy-Syurazi dan muridnya Kamal Al-din Al-Faririmanulis kitab al-manadzir,
mereka menjelaskan tentang pembentukan pelangi yang disebabkan oleh Fraksi dan
Refleksi.
Bidang fisika kedua yang dipelajari kaum muslim
adalah gerak.Masalah fundamental ini dipersiapkan oleh Galileo untuk menjadi
dasar revolusi keilmuan, Ibnu Sina mengemukakan gagasan dibeberapa tulisan
filosof Kristen sebelumnya yaitu John Filophonas, dalam kritiknya, Ibnu Sina
menemukan perkembangan doktrin baru tentang inklinasi (al mayl) dan juga
gagasan tentang momentum.
Bidang fisika yang dipelajari kaum muslimin
adalah masalah tentang berat ukuran serta tradisi Archimedes yang
menyangkut penentuan berat spesifik pengukuran berat dan volume.
Gagasan ini berkembang dan
muncullah karangan besar mengenai hal ini, yang paling terkenal adalah karangan
Al-Biruni dan Al-Khazini.
Ar-Razi dialah seorang
ilmuwan muslim yang meletakan ilmu dasar kimia. Dia jugalah yang menemukan
rumusan klasifikasi binatang,tetumbuhan numerial.[6]
Teori evolusi Darwin
(1804-1872) yang dianggap sebagai penemuan terbesar dan mengagumkan, padahal
„Abdu al-Rahman Ibn Khaldun (1532-1406), lima abad sebelum Darwin, telah
menulis dalam bukunya tentang hal yang sama.[7]
Kaum muslimin meyakini
bahwa semua ilmu pengetahuan berasal dari Allah. dan Al-Qur'an merupakan Kalamullah.Pengetahuan
tentang zat, energi, ruang waktu dan interaksi benda-benda di alam ini sering
disebut dengan fisika.
Untuk ilusterasi ada 3
contoh disini :
1. Teori bahwa bumilah yang pusat tata
surya (geosentris), bahkan alam semesta , karena di Al Qur'an tidak pernah
menyebutkan ada ayat menyatakan bumi beredar, tetapi matahari, bulan, dan
bintanglah yg beredar.[8]Teori
ini bahkan didukung seorang syeikh terkemuka dari Arab Saudi, yg memfatwakan
bahwa percaya kepada teori heliosentris bisa menjerumuskan pada kemusrikan.
2. Teori bahwa besi magnet dapat digunakan sebagai pembangkit
energi yg tak ada habisnya, dengan dalil [9]yang menyatakan bahwa Allah menciptakan besi yg di dalamnya
terdapat kekuatan yang hebat, yang ia tafsirkan sebagai energi.
3. Teori 7 lapis atmosfir,karena dikatakan hujan turun dari langit[10] sedangkan Allah menciptakan tujuh langit[11], sehingga hujan itu terjadi pada lapis langit pertama.
Al-Hazen
menulis kitab Al-Manazhir (Thesaurus Optical) pada abad ke 17 suatu karya yang
terkenal di bidang optik yang menerapkan metode aksperimental yang mempelajari
beberapa fenomena cahaya dan melakukan riset secara rinci tentang refraksi,
refleksi dan beberapa jenis cermin termasuk juga cermin hiperbolik. Hal ini
menuntun pada pemecahan masalah yang saat ini disebut Al-Hazen sebagai masalah
untuk menghormati pencapainnya.
Dua
abad kemudian di Persia, oleh Quthib Al-Din Asy-Syurazi dan muridnya Kamal
Al-Din Al-Farri yang menulis penafsiran terhadap kitab Al-Manzhir. Untuk
pertama kalinya dalam sejarah ilmu pengetahuan mereka menjelaskan alasan yang
tepat tentang pembentukan pelangi yang disebabkan oleh fraksi dan refleksi
5.Kimia Ditinjau dari
Ilmu Pengetahuan Barat
Masyarakat
primitif tak dapat mengatasi kekuatan alam yang membawa bencana, seperti wabah
penyakit, gempa, banjir dan sebagainya. Akibatnya, sesuatu yang menurut
perkiraan mereka merupakan penyebabnya harus dipuja agar bencana itu tidak
terulang.
Pada
abad pertengahan, sikap yang demikian itu beralih menjadi mistik. Para ahli
kimia beranggapan bahwa dengan kekuatan gaib, tembaga misalnya dapat diubah
menjadi emas. Suatu penemuan yang pada zaman itu umumnya dapat diterima pada
generasi berikutnya sehingga pengetahuan yang mereka peroleh tidak memberikan
sumbangan pada perkembangan ilmu Pada akhir abad ke-17, ilmu kimia berkembang
sebagai ilmu pengetahuan setelah Antoine Lauzent Lavoisier melalui metode yang
dikenal sebagai metode ilmiah, yakni metode dengan pengamatan-pengamatan
menghubungkan kenyataan, mengemukakan perkiraan, menguji perkiraan dengan
percobaan selanjutnya, dan akhirnya menarik kesimpulan. Dengan hal ini,
Lavoisier menyelidiki secara kuantitatif pembakaran zat-zat seperti besi,
timah, dan sebagainya. Ternyata pembakaran mempunyai massa lebih besar daripada
zat semula, sedangkan tekanan udara dalam tabung tempat pembakaran itu
dilaksanakan menjadi
berkurang. Ini berarti ada sesuatu dari udara yang bersenyawa dengan zat yang
dibakar.[12]Lavoiser
menarik kesimpulan bahwa pada pembakaran ada sesuatu zat diambil dari udara.
Yoseph
Pristly, dalam eksperimennya, dengan memusatkan cahaya matahari pada serbuk
berwarna merah mendapatkan zat cair abu-abu mengkilat (air raksa) dan gas tak
berwarna.
Berdasarkan
penemuan ini, air raksa yang dibakar dengan udara dalam volume tertentu menghasilkan serbuk merah, sedangkan volume udara berkurang sebanyak apa
yang didapat kembali bila serbuk merah itu dipanaskan. Zat yang bersenyawa
tersebut di sebut Oksigen oleh Lavoiser
6.Kimia ditinjau dari
Segi Agama Islam
Dalam era
industrialisasi, diperlukan kemampuan manusia yang lebih unggul. Keunggulan
manusia ini diperoleh dari hasil penggunaan akalnya yaitu melalui pengetahuan
IPA dan Tekhnologi., IPA dan teknlogi juga memegang peranan penting dalam
persaingan ini, peranan teknologi menjadi factor yang menentukan, sehingga wajarlah
bila pengembangan tekhnologi harus dilakukan secara sistematis, terarah dan
bertahap.[13]
Selain berjasa
mengembangkan fisika dan astronomi, al-Khazimi juga turut membesarkan ilmu
kimia dan biologi. Secara khusus, dia menulis tentang evolusi dalam kimia dan
biologi. Dia membandingkan transmutasi unsur dengan transmutasi spesies.
Secara khusus,
al-Khazini juga meneliti dan menjelaskan definisi ”berat”. Menurut dia, berat
merupakan gaya yang inheren dalam tubuh benda-benda padat yang mnenyebabkan
mereka bergerak, dengan sendirinya, dalam suatu garis lurus terhadap pusat bumi
dan terhadap pusat benda itu sendiri. Gaya ini pada gilirannya akan tergantung
dari kerapatan benda yang bersangkutan.
Al-Khazini juga
mempunyai gagasan mengenai pengaruh temperatur terhadap kerapatan, dan
tabel-tabel berat spesifiknya umumnya tersusun dengan cermat. Sebelum Roger
Bacon menemukan dan membuktikan suatu hipotesis tentang kerapatan air saat ia
berada dekat pusat bumi, al-Khazini lebih dahulu telah mendalaminya.
Ibrahim Ibnu Yahya
An-Naqqosh seorang tokoh muslim yang dikenal sebagai penemu pembuatan kaca dari
batu.[14]
TEORI EVOLUSI DAN REKAYASA REPRODUKSI
MENURUT IPA BARAT DAN AL-QURAN
A. Teori
Evolusi
Evolusi adalah suatu
proses perubahan makhluk hidup
secara bertahap dan membutuhkan waktu yang lama dari bentuk yang sederhana,
menjadi bentuk yang lebih kompleks. Terdapat dua macam
evolusi yaitu Evolusi Progresif adalah Evolusi
yang menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup, dan Evolusi Regresif
(retrogresif)adalah Evolusi yang menuju pada kemungkinan menjadi
punah. Diperlukan waktu jutaan tahun agar
perubahan tersebut nampak lebih jelas.
B. Teori Evolusi Menurut Ilmu Pengetahuan
Barat
Teori evolusi telah memberikan arti bahwa dunia ini tidak statis tetapi
akan selalu berubah. Demikian pula dengan spesies kita yang merupakan produk
dari proses evolusi, akhirnya menjadi sesuatu yang diyakini. [1] Teori evolusi itu sendiri adalah
perpaduan antara ide (gagasan) dan fakta. Berikut teori dari para ilmuan
mengenai Evolusi makhluk hidup :
a) Lamarck
Idenya mengenai evolusi, di tuangkan di
dalam buku berjudul "Philosophic zoologique". Dalam buku
tersebut, Lamarck mengungkapkan :
1. Alam sekitar/lingkungan mempunyai
pengaruh pada ciri-ciri atau sifat yang diwariskan
2. Ciri-ciri/sifat tersebut akan
diwariskan kepada keturunannya
3. Organ yang sering digunakan akan
berkembang, sedangkan apabila tidak digunakan akan mengalami kemunduran bahkan
hilang
Contoh : Lamacrk berpendapat bahwa dahulu,
jerapah memiliki leher yang pendek. Bagi keturunan jerapah yang dapat
beradaptasi baik dengan lingkungan (dapat mengambil makanan di pohon yang
tinggi), leher jerapah akan berkembang menjadi lebih panjang. Jerapah
yang telah beradaptasi menjadi leher panjang tersebut, akan mewariskan
sifat-sifat kepada keturunannya. Namun sebaliknya, bagi keturunan jerapah yang
tidak dapat beradaptasi baik dengan lingkungan, maka ia akan mengalami
kemunduran.
b) Alfred
Wallace
Memiliki pendapat yang sama dengan Charles
Darwin, bahwa spesies yang ada sekarang, berasal dari spesies masa silam yang
mampu bertahan hidup.
c) Count De
Buffen
Menyatakan bahwa variasi-variasi kecil yang
terjadi karena pengaruh alam sekitar yang diwariskan. Dengan demikian,
kemampuan beradaptasi dengan lingkungan akan menyebabkan terjadinya variasi
yang mengarah pada terbentuknya spesies baru.
d) Wasmann
Menyatakan bahwa evolusi merupakan masalah
genetika. Evolusi adalah gejala seleksi alam.
e) De Vries
Menyatakan bahwa evolusi disebabkan oleh adanya
mutasi gen.
f) Aristoteles
Seorang filosof yang berasal dari yunani, yang
mencetuskan teori evolusi. Ia meyatakan bahwa evolusi yang terjadi berdasarkan
metafisika alam, maksudnya metafisika alam dapat mengubah organisme dan
habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
g) Charles
Darwin
Charles Darwin berpendapat bahwa tidak ada
mahluk yang sungguh-sugguh sama mahluk yang tidak sama harus berkompetisi untuk
mencari makan dan hidup. Ia juga menyangka bahwa variasi paruh pada burung
burung fin akibat adaptasi dari habitat. Ia menduga bahwa asal–usul kehidupan
dan species berdasarkan pada adaptasi terhadap lingkungan. Ia menyatakan bahwa
species mahluk hidup berasal dari nenek moyang yang sama dan menjadi berbeda
satu sama lain akibat kondisi alam. Darwin menamakan proses ini sebagai evolusi
berdasarkan seleksi alam dan mempublikasikan tulisannya dalam buku The
Origin Of Species, By Means Of Natural Selection . Garis besar dari buku
darwin ini meliputi :
1. Semua mahluk hidup yang ada merupakan hasil
keturunan dari mahluk hidup yang mengalami modifikasi;
2. Menyajikan sejumlah fakta yang
dianggap oleh darwin hanya dapat dijelaskan dengan teori evolusi, dan
tidak cukup dengan teori penciptaan khusus [kimball, 1992:h. 760].[2]
Darwin menyatakan bahwa manusia berevolusi dari
mahluk hidup yang mirip kera melalui bukunya The Descent of
Man. Diantaranya yang dikemukakan Darwin adalah ciri-ciri fisik seperti
jumlah jari kaki dan tangan kera yang memiliki jumlah yang sama dengan manusia,
yakni lima. Kemudian pola bentuk tubuh, cara melahirkan, dan bulu-bulu rambut
yang tumbuh pada kera dianggap menyerupai manusia. Darwin mulai mencari
fosil fosil pendukung argumentasinya.[3]
Pada hakikatnya semua temuan dan penelitian
ilmiah telah mengungkapkan bahwa catatan fosil tidak mengisyaratkan proses
evolusi. Fosil-fosil yang mereka katakan sebagai nenek moyang manusia, ternyata
milik suatu ras manusia atau spesies kera.[4]
C. Teori Evolusi Menurut Islam
Menurut Al Quran, Allah SWT menciptakan
manusia dengan empat cara yaitu :
a. Nabi Adam AS telah diciptakan
dari tanah liat (Q.S. Al-Ma’idah 5:26)
b. Siti Hawa telah diciptakan dari
tulang rusuk Nabi Adam AS (Q.S An-Nisa 4:1)
c. Nabi Isa AS diciptakan tanpa
Ayah (Q.S Maryam 19:34)
d. Manusia biasa diciptakan melalui
proses biasa yang memerlukan pencantuman sperma dalam rahim manusia (Q.S
Al-Qiyamah 75:37-40)
Konsep kejadian manusia jelas perbedaannya
dengan konsep kejadian mahluk selain manusia. Manusia memiliki kelebihan yang
sempurna dan sekaligus menunjukkan bahwa manusia memang istimewa dan berbeda.
Pencipatan manusia bukanlah proses yang terbentuk dari sesuatu yang bukan
berasal dari manusia, seperti halnya teori Darwin.
Manusia, menurut pandangan islam adalah
mahluk yang mulia dan terhormat disisi Allah SWT. Manusia di ciptakan Allah
dalam bentuk yang paling baik.
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .....” (Q.S. AT-Tin 95:4).
Kecuali itu, Manusia memiliki insting
(Naluri) dan melakukan penginderaan sebagai hewan, ia juga memiliki sesuatu
yang tidak dimiliki oleh hewan dan tumbuhan yaitu akal. Akal merupakan anugrah
Tuhan yang tiada ternilai harganya, yang membedakan dari kehidupan mahluk Allah
yang lain.
“Dan sesungguhnya Kami memuliakan anak-anak
Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan,Kami beri mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas kebanyakan mahluk yang Kami ciptakan”. (Q.S. Al-Isra’ 17:70)[5]
Proses penciptaan manusia menurut islam
secara jelas di terangkan dalam al-Qur’an . Al Qur’an secara gamblang
menerangkan bagaimana penciptaan asal usul manusia. Manusia pertama menurut
Alquran diciptakan dari tanah, kadang-kadang dengan
istilahturab (tanah gemuk atau soil), atau thin (lempung)
atau sari pati lempung (min sulatin min thin). Firman Allah dalam AlQuran surat
As-Sajdah 32 ayat 7-8 :
“ Yang membuat segala sesuatu yang
Dia ciptakan sebaik baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah.
Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari pati air yang hina (air mani).” (Q.S.
As-Sajdah (32): 7-8)
Selanjutnya dalam surah Al Furqan ayat
54, Allah SWT berfirman :
“Dan Dia menciptakan manusia dari air,
lalu dia jadikan manusia itu keturunan (pertalian darah) dan hubungan
pernikahan (Musaharah). Dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.” (Q.S. surah Al
Furqan (25): 54 )
Dalam hal ini sabda Rasulullah SAW menyebutkan
:
“Kamu semua adalah dari anak-anak Adam
dan Adam dari tanah.”
Dalam hadist lain Rasulullah juga
bersabda :
“Manusia itu dari anak-anak Adam dan
Allah menciptakan Adam dari tanah....” (HR Abu Daud)
Berdasarkan hadist tersebut jelaslah,
bahwa semua suku bangsa di dunia ini mempunyai nenek moyang yang sama, yaitu
Nabi Adam.Dengan demikian teori yang di kemukakan darwin , menurut pandangan
islam perlu dikaji ulang, jika tidak maka teori tersebut dikatakan
sebagai teori yang mengada-ada.[6]
D. Rekayasa
Reproduksi
Rekayasa
reproduksi merupakan usaha manusia mengembang biakkan mahluk hidup baru dengan
cara tanpa meninggalkan proses reproduksi atau tahap-tahap yang berlangsung
secara alami. Namun dalam rekayasa reproduksi juga menyangkut rekayasa
genetika. Rekayasa reproduksi tidak hanya dilakukan pada hewan
ataupun tumbuhan, pada manusia pun juga bisa.
E. Rekayasa
Reproduksi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat
Rekayasa reproduksi antara lain :
a. Kloning
Kloning
dari bahasa inggris adalah cloning, yang artinya usaha manusia untuk
menciptakan suatu organisme dengan cara menduplikasi yang dilakukan secara
aseksual, dengan kata lain seperti halnya menggandakan organisme mahluk hidup
melalui cara nonseksual.[7]
Menurut ilmu Barat yang dapat kita ambil
contoh, yaitu teknik cloning yang sudah pernah dilakukan di Scotlandia, Dr. Ian
Willmut, yang menjadikan sel telur domba yang telah direkayasa menjadi seekor
domba tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Domba tersebut dinamakan Domba Dolly.
b. Kultur
jaringan
Kultur
jaringan merupakan suatu metode pemeliharaan bagian tumbuhan yang sudah di
isolasi dari tanaman induknya pada medium buatan dalam kondisi steril
secara in vitro.[8] In vitro merupakan teknik
pemeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara buatan yang dilakukan di
luarindividu yang bersangkutan. Metode kultur jaringan dikembangkan untuk
membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit
dikembangbiakkan secara generatif.
Salah
satu contoh yang pernah dilakukan ilmuwan Barat, F.C. Steward, yang menggunakan
Eksplan wortel yang dikultur dalam media setelah beberapa waktu berubah menjadi
kalus, kemudian kalus tersebut dipindahkan ke medium lain, lalu membentuk
tanaman kecil yang lengkap, disebutkan dengan planlet. Tekhnik ini juga di
populerkan oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker.
c. Bayi
Tabung
Rekayasa
Bayi Tabung adalah tekhnik rekayasa bayi yang dilakukan dengan metode pembuahan
yang berlangsung di dalam tabung. Tekhnik ini sebenarnya merupakan kelanjutan
dari tekhnik inseminasi buatan [3], hanya saja proses pembuahan pada bayi
tabung terjadi di luar, sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh. Keduanya
sama-sama merupakan pengembangbiakan generatif.
Kita sering mendengar istilah bayi tabung
bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Hal ini merupakan
jalan pintas bagi mereka untuk segera mendapatkan keturunan. Di sisi lain,
tekhnik Bayi Tabung berpeluang kecil untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
d. Hibridasi
Hibridasi
merupakan tehnik pencarian bibit unggul dengan cara menyilangkan 2
varietas yang memiliki sifat unggul [4]. Cara ini sering digunakan karena
menguntungkan dan ini alasan kenapa banyak orang memilih menggunakan tehnik
ini. Hasil dari hibridasi merupakan perpaduan sifat unggul dari kedua induknya,
tehnik ini dapat dilakukan pada hewan dan tumbuhan. Contoh hibrid tumbuhan yang
telah dibudidayakan adalah jagung, kelapa, padi, tebu, dan anggrek.
e. Inseminasi
Buatan
Inseminasi
buatan atau sering disebut kawin suntik ini merupakan tehnik yang hanya
membutuhkan sperma dari induk jantan yang kemudian disuntikkan ke induk betina,
biasanya ini mempermudahkan pengiriman dari suatu Negara ke Negara lain karena
yang dibutuhkan hanya spermanya saja tanpa memerlukan individu
tersebut. Teknologi ini menggunakan metode penyimpanan sperma pada suhu
rendah (-80° sampai -20°).
F. Rekayasa
Reproduksi Menurut Islam
Islam tidak melarang manusia untuk
mengadakan penelitian atau penyelidikan, bahkan mendorong manusia untuk
melakukannya dalam rangka mengenal lebih dekat dengan sang khalik, mengetahui
kebesaran-Nya. Akan tetapi di dalam pandangan Al-Quran, pertimbangan moral
dalam penelitian sangatlah penting.[9]
Jika proses rekayasa membawa proses
kemaslahatan bagi umat manusia, maka tiada larangan untuk itu. misal, rekayasa
reproduksi untuk memperbanyak keturunan dan mendapatkan hasil banyak dari suatu
jenis tanaman atau binatang. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an :
“ Dan Dia menundukkan untukmu apa yang
ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya sebagai rahmatdari pada nya .
sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanda kekuasaan
Allah bagi kaum yang berpikir” (Q.S. Al Jatsiyah 45:13)[10]
Tekhnik rekayasa reproduksi juga tidak
terlepas dari bantahan al-Qur’an. Seperti tekhnik kloning yang dianggap
menyimpang dari ajaran al-Qur’an, karena prosesnya tidak secara alamiah. Dalam
surat al-Hajj ayat 5 Allah berfirman, “Kami telah menjadikan kamu dari tanah,
kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari
segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami
jelaskan kepada Kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki
sampai waktu yang sudah ditentukan.”
Dalam Islam kloning dapat menimbulkan
akibat yang fatal apabila hal ini masih dilakukan. Pelarangan mutlak
terhadap penelitian Kloning pada manusia baik secara agamis dari segi ilmu
pengetahuan adalah kurang etis. Dengan kata lain perlu memilih dan memilah,
kloning yang bagaimana yang dilarang. Kloning dalam tujuan medis terhadap organ
jika untuk kemaslahatan adalah boleh , sedangkan jika kloning
terhadap duplikasi individu manusia itulah yang dilarang.[11] Oleh karenanya, penggunaan tekhnik
kloning dalam dunia Islam harus lebih diperhatikan.
Tidak hanya kloning, semua tekhnik
rekayasa reproduksi yang pernah diterapkan di dunia Barat memang banyak
menyimpang dari ajaran al-Qur’an. Tidak hanya itu, kesemuanya dianggap
membahayakan kesehatan. Tentunya hal ini sangat dihindari dalam Islam. Islam
mengajarkan kepada pengikutnya untuk tidak mengorbankan diri sendiri demi
mengejar hasrat pribadi, tetapi Islam mengajarkan untuk hidup nyaman sesuai
syariat tanpa mengorbankan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
2. Tasmuji.
Cholil. Sutikno dan Vidiaga. 2012. Ilmu Alamiah Dasar Ilmu Sosial Dasar
dan Ilmu Budaya Dasar. Surabaya:IAIN Sunan Ampel Press.
4. Trianto.
2007. Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan
Barat.Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher.
5. Yunus,
Rosman. 2006. Teori Evolusi Darwin dalam Pandangan Sains dan Islam. Depok:
Prestasi.
6. Musthafa,
Aziz. 2001. Kloning Manusia Abad XXI antara Harapan, antangan dan
Pertentangan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
7. Santoso,
Begot. 2006. Biologi. Jakarta:Erlangga.
[1] Drs.
Tasmuji, M. Ag. ,Drs. H. Cholil, M.Pd.I. ,Drs. Sutikno, M.Pd.I dan Vidiagati,
SE. , Ilmu Alamiah Dasar Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya
Dasar (Surabaya:IAIN Sunan Ampel Press,2012). Hal. 31
[2] Trianto,
M. Pd.,Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat
(Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher,2007), Hal 245
[3] Rosman
Yunus, Teori Evolusi Darwin dalam Pandangan Sains dan Islam. (Depok:
Prestasi, 2006), Hal 20
[4] Trianto,
M. Pd.,Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan
Barat (Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher,2007), Hal 254
[5] Trianto,
M. Pd.,Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat(Jakarta:Prestasi
Pustaka Publisher,2007). Hal 255
[6] Trianto,
M. Pd., Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan
Barat (Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher,2007), Hal. 257
[7] Aziz
Musthafa dan Imam Musbikin, Kloning Manusia Abad XXI Antara
Harapan, Tantangan dan Pertentangan, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2001),
Hal.16
[8] Begot
Santoso, Biologi, (Jakarta:Erlangga,2006), Hal.192
[9] Trianto,
M. Pd.,Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat(Jakarta:Prestasi
Pustaka Publisher,2007). Hal 270
[10] Trianto,
M. Pd.,Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat(Jakarta:Prestasi
Pustaka Publisher,2007). Hal 271
[11] Trianto,
M. Pd.,Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat(Jakarta:Prestasi
Pustaka Publisher,2007). Hal 280
Teknologi Barat Dan
Masalah Lingkungan Hidup Serta Upaya Penanggulangannya
A. Sejarah Teknologi
Perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif. Sejak zaman Romawi Kuno pemikiran dan
hasil kebudayaan telah nampak berorientasi ke bidang teknologi. Secara
etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti
serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu,
atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni. Istilah
teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam
sebuah buku berjudulTeknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin (Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical).[2]
Sesungguhnya tak ada seorang pun manusia yang dapat melepaskan diri dari
pengaruh teknologi. Setiap saat kita semua bermesraan dengan teknologi. Pakaian
yang kita kenakan adalah hasil iptek yang mencengangkan: makanan dan air yang
kita konsumsi semua melalui proses iptek yang luar biasa runtut; kendaraan yang
kita naiki, tanpa kecuali adalah sosok iptek; tak ketinggalan kertas, buku dan
pulpen yang kita pakai adalah juga buah iptek. lptek ada di mana-mana. Ada di
tiap kurun waktu dan hadir di semua lokasi dan ruang.
Teknologi telah dimiliki manusia sejak 1,7 juta tahun yang Ialu untuk
membantu mereka dalam berburu dan mengumpulkan makanan. Teknologi telah
dikembangkan oleh manusia CroMagnon puluhan ribu tahun Ialu ketika mereka mulai
memanfaatkan api dan berbagai peralatan tersebut dari batu. Teknologi juga
telah dikembangkan oleh manusia di lembah Tigris, Euphrat dan Nil dalam bentuk
pemanfaatan logam sekitar 6.000 tahun yang Ialu. Dengan kata lain, iptek telah
ada sejak dulu dan bisa ditemui di desa maupun di kota. Ada di negara
kontinental dan ada pula di negara kepulauan.[3]
Anehnya, sungguhpun teknologi dengan ramahnya bergaul dengan kita, ia
sering dinilai asing. Mengapa demikian? Salah satu sebabnya, tampaknya, adalah
karena ia sering melulu dipandang sebagai "benda" yang
"statis". Padahal selain bermakna benda, teknologi juga berarti
"metode" dan "cara" melakukan sesuatu. Oleh karena itu
teknologi selain bisa dinilai sebagai kata benda, ia juga perlu dilihat sebagai
kata kerja.
B. Iptek Islam dan Barat
Islam tidak pernah mengasingkan sains. Sains menurut Encarta Encyclopedia
ialah, “Systematized knowledge in any field, but applied usually to the
organization of objectively verifiable sense experience.” Maksudnya, “Sains
dalam skop yang luas bermaksud ilmu-ilmu yang diperoleh secara sistematik
berdasarkan pengalaman deria yang dapat dibuktikan secara objektif.”[4] Salah satu tokoh Islam dalam sains kedokteron adalah Al-Razi dan Ibnu
Sina, yang teori-teorinya banyak digunakan para ilmuan barat abad 19 hingga
sekarang. Silsilah sains menunjukan asal-asul yang rumit, mulai sejak bangsa
Mesir dan Babilon yang ada sejak tiga ribu tahun sebelum masehi yang merupakan
perintis penelitian Yunani atau Helenis. Sebagai umat muslim kita wajib
hukumnya un tuk mencari ilmu pengetahuan baik itu agama maupun umum.
Islam memberi kebebasan kepada para saintis untuk mengkaji, namun ia
menyadari keterbatasan intelek yang dimiliki manusia. Justeru, sains Islam
menjadikan wahyu sebagai sumber rujukan yang tertinggi. Dalam hal ini Allah
berfirman dalam surah al-Jathiyah ayat 20, “Al-Quran ini adalah pedoman bagi
manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.” Sains dalam Islam ialah
sains yang berkonsepkan tauhid. Sains dalam Islam tunduk kepada prinsip-prinsip
yang ditetapkan Allah melalui rasulnya. Sains dalam Islam tunduk kepada
al-Quran.
Dalam Islam, sains mempunyai tujuan. Tujuan jangka pendek ialah mengenali
hakikat kejadian alam serta manusia dan memanfaatkan ilmu itu untuk kebaikan
semua. Sebagai contoh, melalui sains kita mengetahui bahwa seks kromosom lelaki
menentukan kelamin seseorang bayi, kejadian bayi bermula dengan bertemunya
sperma lelaki dan ovum wanita. Namun akhirnya yang menjadi keutamaan ialah
tujuan jangka panjang yaitu mengagungkan dan membesarkan Allah. Hal ini
tergambar dalam surah al-Mukminun ayat 14 yang bermaksud, “Kemudian Kami menjadikan
benih nuthfah itu alaqah. Kemudian daripada alaqah Kami jadikan mudghah.
Kemudian daripada mudghah Kami jadikan tulang dan Kami tutup tulang itu dengan
daging. Kemudian Kami jadikannya makhluk berbentuk lain. Maha suci Allah,
sebaik-baik Pencipta.” Perhatikanlah ayat ini dengan baik. Setelah Allah
menceritakan fase-fase kejadian bayi (yang dapat disahkan oleh sains), Allah
mengakhiri ayat itu dengan ungkapan, “Maha suci Allah, sebaik-baik Pencipta.”
Inilah Sains berkonsepkan tauhid melahirkan metodologi atau pendekatan yang
mengambil dasar syariat yang tidak menghalang kreativitas dan inovasi kerana
kebebasan untuk mengkaji telah pun diberikan Islam berdasarkan sabda nabi yang
bermaksud, “Kamu lebih tahu tentang urusan duniamu.” Yang dituntut ialah
kepatuhan kepada prinsip-prinsip syariat yang akan mengindahkan sains. Sebagai
contoh syariat mengutamakan nyawa manusia. Justeru kajian sains dan teknologi
yang terhasil daripadanya tidak boleh digunakan untuk memusnahkan nyawa.
Syariat juga melarang kemudaratan dilakukan berdasarkan sabda nabi yang
bermaksud, “Tidak boleh melakukan kemudaratan dan tidak boleh membalas dengan
kemudaratan.” Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Malik, Al-Hakim, Baihaqi dan Ibn
Majah.
Di barat konsep yang merujukkan sains kepada Tuhan, wahyu dan kuasa ghaib
dikenali sebagai creationism. Kadang kala ia dikenali juga sebagai intelligent
design. Konsep-konsep ini ditolak oleh ramai saintis di barat. Sebagai contoh,
para saintis daripada Akademi Sains Kebangsaan di Amerika (The U.S. National
Academy of Sciences) menegaskan bahawa “kenyataan yang menetapkan bahwa asal
usul kehidupan ini ada perkaitan dengan kuasa ghaib (supernatural intervention)
tidak boleh dikatakan sebagai sains.” Hal ini dinyatakan dalam Science and
Creationism: A View from the National Academy of Sciences, Second Edition,
terbitan National Academy of Sciences tahun 1999. Dalam kasus Kitzmiller lawan
Dover Area School District pada tahun 2005, sebuah mahkamah persekutuan di
Amerika memutuskan mana-mana sekolah yang mengajar sains dan mengaitkan
kejadian kehidupan dengan kuasa ghaib dan mengetepikan teori evolusi, ia
dianggap telah melanggar perlembagaan Amerika.[5]
C. Pengaruh Iptek dalam Kehidupan dan
Penanggulangannya
Apa pengaruh iptek dalam kehidupan kita? Jawabannya banyak sekali.
Perubahan satu paradigma iptek dapat menyebabkan "revolusi" dalam
semua bidang kehidupan: literatur, ekonomi, seni, politik, arsitektur, sosial,
dan religi. Iptek telah menyebabkan kita tidak tergantung pada alam. Iptek
telah membebaskan kita dari takhayul dan memerdekakan kita dari berbagai hukum
alam. Fenomena gerhana bulan bagi yang mengetahui iptek tidak lagi menyeramkan.
Bagi yang menguasai iptek, hukum alam itu dapat dikontrolnya. Air yang hukumnya
selalu mencari tempat yang lebih rendah dapat dibuat mampu memanjat ke gedung
bertingkat seratus. Benda berat seperti besi yang hukumnya harus jatuh ke bumi
dapat dibuat mampu terbang dan membawa ratusan manusia. Barang yang memiliki
berat jenis lebih besar dari air yang kodratnya akan tenggelam, kini dapat
diapungkan. Dengan teknologi, hujan dapat dibuat, gempa dapat diprediksi, cuaca
dapat diprakirakan. Teknologi telah memerdekakan manusia dari alam, dan ia
punya potensi untuk memerdekakan manusia dari sesamanya.
Perubahan mendasar dalam iptek akan membawa perubahan mendasar dalam semua
bidang kehidupan. Selama 2000 tahun kosmologi Aristotelian telah mewarnai
sistem politik, sosial, ekonomi dan bidang kehidupan lainnya. Sistem
Aristotelian yang menggambarkan jagad ini bak sebuah bola kristal yang luar
biasa besamya, dengan bumi di tengah-tengah dan planet-planet mengitarinya, di
mana manusia dan makhluk lainnya telah dilahirkan dalam hirarki yang tak dapat
ditolak, membawa implikasi munculnya sistem sosial yang sangat kurang
demokratis menurut ukuran kini; ada kasta misalnya, dan itu diterima dengan
ikhlas. Tapi, munculnya Galileo telah meruntuhkan "kebenaran" yang
dipercayai selama dua millenium itu. Bersamaan itu ia juga meruntuhkan sistem
sosial yang selama ini dianut oleh masyarakat, terutama yang hidup di Amerika
dan Eropa. Sejak era Galileo, pandangan hidup (world view) kita berubah. Jagad
tidak lagi dipandang statis tapi dinamis, bumi bukanlah pusat jagad tetapi
sebagian kecil daripadanya. Pandangan ini tak ayal lagi merombak sistem
berpikir manusia, memperluas wawasan dan meningkatkan rasa percaya diri mereka.
Sistem sosial-politik berubah menjadi lebih terbuka. Banyak nilai-nilai lama
yang runtuh dan tergantikan.
Namun kemajuan sains barat tidak diiringi dengan moral dan etika yang
bersahabat dengan kehidupan sekitar. Sehingga terjadinya kebobrokan moral dari
para ilmuan yang mengembangkan sains dan teknologinya. Sedang bahaya dari sains
dan teknologi barat adalah banyaknya eksplorasi yang melampaui batas sehingga
membawa dampak buruk bagi keterlangsungan kehidupan. Kesemuanya itu membawa
kemanusiaan kepada kondisi yang memprihatinkan. Bahkan para ilmuan barat telah
menjadikan sains dan teknologi melebihi dari agama, moral, dan etika hukum yang
beraku. Pada prakteknya sains modern zaman sekarang ini telah banyak menyimpang
dari ajaran dan nilai-nilai agama. Karena jika seseorang mempelajari suatu ilmu
pengetahuan tanpa didasari dengan nilai dan etika ajaran agama, maka bisa jadi
dalam prakteknya terjadi penyimpangan-penyimpangan yang mengkhawatirkan.
Pada abad 21 ini juga, penderitaan umat manusia bertambah parah, baik di
negara-negara maju maupun di negara yang sedang membangun dan terbelakang. Peperangan
demi peperangan yang meletus di beberapa bagian dunia telah menambah
penderitaan masyarakatnya. Peperangan yang dipaksakan di Bosnia adalah sebuah
contoh nyata. Pasukan Serbia dengan kekuatan militer canggih yang diwarisinya
dari bekas negara Yugoslavia telah berlaku sewenang-wenang menghapuskan etnis
Muslim Bosnia yang tidak memiliki kelengkapan militer. Mereka telah membunuh
Muslim Bosnia, tanpa memperdulikan lelaki, wanita, orang tua ataupun anak-anak.
Mereka telah memperkosa beramai-ramai wanita-wanita Bosnia sebagai salah satu
strategi peperangan. Di Bosnia, kelihatan dengan jelas kekejaman manusia di
abad moden yang dilakukan oleh mereka yang mengaku dirinya memiliki peradaban.
Namun anehnya, negara-negara maju hanya memperhatikan saja pembantaian Muslim
Bosnia. Mereka tidak melakukan pembelaan sebagaimana mereka membela Kuwait
ketika perang Teluk.[6]
Walau bagaimanapun, perlombaan dalam menciptakan sains-teknologi moden yang
canggih telah mewarnai kehidupan dunia masa kini. Para saintis dan teknologi
berlumba menghasilkan penemuan-penemuan yang memudahkan kehidupan manusia.
Namun di antara itu telah muncul pula teknologi yang mengerikan manusia,
terutama teknologi persenjataan. Negara-negara maju telah berlumba dengan penuh
kegilaan untuk menghasilkan secanggih-canggihnya senjata pemusnah kehidupan
manusia dan lingkungan hidup. Kemudian mereka memasarkannya kepada
negara-negara lain, yang akhirnya akan memusnahkan kehidupan manusia.
Laporan-laporan terkini yang menginformasikan tentang kecanggihan senjata
pemusnah ini mendirikan bulu roma setiap orang. Bagaimana tidak, hanya dengan
beberapa gram nuklear, dunia dapat hancur berkeping-kepingan. Demikian pula
telah banyak muncul ilmu yang bertentangan dengan moral manusia.
Hasilnya, keadaan dunia pada abad 21 ini telah melahirkan kebimbangan,
kecemasan dan ketakutan setiap orang yang memiliki hati nurani dan mencintai
keadilan. Tanda-tanda kehancuran dunia semakin nyata baik di laut, darat dan
udara, misalnya dengan terkikisnya lapisan ozon, meningkatnya suhu bumi,
semakin tingginya air laut, semakin tercemarnya udara dan air, semakin turunnya
kualitas lingkungan, semakin liarnya perilaku manusia, semakin seringnya
terjadi bencana alam dan peristiwa-peristiwa menakutkan lainnya. Jika keadaan
seperti ini dibiarkan terus berlaku, maka tidak diragukan lagi bahwa dunia
sedang menuju jurang kehancuran global yang akan memusnahkan semua kehidupan di
alam raya ini.
Ada beberapa cara untuk menanggulangi pengaruh iptek terhadap lingkungan
hidup diantaranya yaitu:
Pelestarian lingkungan hidup adalah usaha untuk melindungi kemampuan
lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan / atau dampak negatif yang
ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung perikehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya.
a. Usaha Pelestarian Tanah dan Hutan Usaha yang dilakukan dalam pelestarian
tanah, antara lain melalui tata guna lahan, penggunaan pupuk, dan pembuatan
terasering. Usaha pelestarian hutan, antara lain melalui peraturan Tebang
Pilih Tanam Indonesia (TPTI), reboisasi, dan penghijauan.
b. Usaha Pelestarian Sumber Daya Air Pelestarian sumber daya air dilakukan
dengan cara pencegahan pengamatan pintu-pintu air, pengurangan perusakan air,
penyediaan peresapan air, dan usaha penghematan air. Upaya untuk mengurangi
pencemaran sungai dilakukan melalui Program Kali Bersih (Prokasih), seperti
terhadap Sungai Ciliwung, Bengawan Solo, Citarum, dan sebagainya.
c. Usaha Pelestarian Sumber Daya Udara Pencegahan pencemaran udara
dilakukan terhadap pabrik-pabrik dengan melakukan penyaringan terhadap
pembuangan gas. Juga digalakkan penanaman di jalur hijau jalan raya dan hutan
kota sebagai paru-paru kota, wilayah yang padat kendaraan bermotor, diadakan
uji emisi buangan gas berkala terhadap setiap kendaraan bermotor.
d. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati Selain mengupayakan pelestarian
hutan, usaha pelestarian keanekaragaman hayati berarti juga melestarikan
beberapa varietas asli tanaman.[7]
DAFTAR PUSTAKA
A. Khabibi Aziz, Ichsan Nurakbar, Taufik Hidayat, Makalah “Rahasia Kemajuan Barat Dalam Bidang Sains dan
Teknologi“, STAIN Cirebon, 2009
Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia
Bebas
Danial Zainal Abidin, Sains Islam
dan Teknologi Barat
Mohd. Hishyamuddin Bin Kassim, Makalah
Kegagalan Sains dan Teknologi Barat dalam Peradaban Dunia, STAIN, 2009
[1] A. Khabibi Aziz, Ichsan Nurakbar, Taufik Hidayat, Makalah Rahasia Kemajuan Barat Dalam Bidang Sains dan
Teknologi, STAIN Cirebon, 2009
[2] Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas
[3] A. Khabibi Aziz, Ichsan Nurakbar, Taufik Hidayat, Loc.Cit.
[4] Danial Zainal Abidin, Sains Islam dan Teknologi Barat
[5] Danial Zainal Abidin, Loc.Cit
[6] Mohd. Hishyamuddin Bin Kassim, Makalah Kegagalan Sains dan Teknologi
Barat dalam Peradaban Dunia, STAIN, 2009
RAHASIA KEMAJUAN BARAT, SAINS DAN TEKNOLOGI
A. Pengertian Sains dan Tekhnologi
Penggunaan istilah 'tekhnologi' (bahasa Inggris: technology)
telah berubah secara signifikan lebih dari 200 tahun terakhir. Sebelum abad
ke-20. Istilah ini tidaklah lazim dalam bahasa Inggris, dan biasanya merujuk
pada penggambaran atau pengkajian seni berguna. Istilah ini seringkali
dihubungkan dengan pendidikan teknik, seperti di Institut Teknologi Massachusetts (didirikan pada tahun
1861).Istilah technology mulai menonjol pada abad ke-20 seiring
dengan bergulirnya Revolusi Industri Kedua. Pengertian technology berubah pada permulaan abad ke-20
ketika para ilmuwan sosial Amerika, dimulai oleh Thorstein Veblen, menerjemahkan gagasan-gagasan dari konsep Jerman, Technik, menjaditechnology. Dalam bahasa Jerman dan bahasa-bahasa Eropa lainnya, perbedaan
hadir di antara Technik dan Technologie yang saat itu justru nihil dalam
bahasa Inggris, karena kedua-dua istilah itu biasa diterjemahkan sebagai technology. Pada dasawarsa
1930-an, technology tidak hanya merujuk pada 'pengkajian'
seni-seni industri, tetapi juga pada seni-seni industri itu sendiri.
Pada tahun 1937, seorang sosiolog Amerika,
Read Bain, menulis bahwatechnology includes all tools, machines, utensils,
weapons, instruments, housing, clothing, communicating and transporting devices
and the skills by which we produce and use them ("Teknologi meliputi semua alat,
mesin, aparat, perkakas, senjata, perumahan, pakaian, peranti
pengangkut/pemindah dan pengomunikasi, dan keterampilan yang memungkinkan kita
menghasilkan semua itu").
Definisi yang diajukan Bain masih lazim
dipakai oleh kaum terpelajar hingga saat ini, terkhusus ilmuwan sosial. Tetapi
ada juga definisi yang sama menonjolnya, yakni definisi teknologi sebagai sains
terapan, khususnya di kalangan para ilmuwan dan insinyur, meskipun sebagian
besar ilmuwan sosial yang mempelajari teknologi menolak definisi ini.Yang lebih
baru, para kaum terpelajar telah meminjam dari para filsuf Eropa, technique, untuk memperluas
makna technology ke berbagai macam bentuk nalar
instrumental, seperti dalam karya Foucault tentang techniques
de soi, yang diterjemahkan sebagai technologies
of the self atau teknologi
diri.
Kamus-kamus dan para sarjana pun telah
memberikan berbagai macam definisi. Kamus Merriam-Webster memberikan definisi "technology"
sebagai the practical
application of knowledge especially in a particular area (terapan praktis pengetahuan,
khususnya dalam ruang lingkup tertentu) dan a
capability given by the practical application of knowledge (kemampuan yang diberikan oleh terapan
praktis pengetahuan).
Ursula Franklin, dalam karyanya dari tahun 1989, kuliah "Real World of
Technology", memberikan definisi lain konsep ini; yakni practice, the way we do things
around here (praktis, cara
kita memperbuat ini semua di sekitaran sini). Istilah ini seringkali digunakan
untuk mengimplikasikan suatu lapangan teknologi tertentu, atau untuk merujuk tekhnologi tinggi atau sekadar elektronik konsumen, bukannya tekhnologi secara keseluruhan.
Bernard Stiegler, dalam Technics and Time, 1, mendefinisikan technologydalam dua cara:
sebagai the pursuit of life by
means other than life (pencarian
kehidupan, dalam artian lebih dari sekadar hidup), dan sebagai organized inorganic matter (zat-zat anorganik yang tersusun
rapi).
Secara umum, tekhnologi dapat didefinisikan
sebagai entitas benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu melalui
perbuatan dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Dalam penggunaan ini,
tekhnologi merujuk pada alat dan mesin yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah yang mencakupi banyak hal,
dapat juga meliputi alat-alat sederhana, seperti linggis atau sendok kayu, atau mesin-mesin yang
rumit, sepertistasiun luar angkasa atau pemercepat partikel. Alat dan mesin tidak mesti berwujud benda; teknologi virtual,
seperti perangkat lunak dan metode bisnis, juga termasuk ke dalam definisi tekhnologi
ini.
Kata "Tekhnologi" juga digunakan
untuk merujuk sekumpulan teknik-teknik. Dalam konteks ini, ia adalah keadaan
pengetahuan manusia saat ini tentang bagaimana cara untuk memadukan
sumber-sumber, guna menghasilkan produk-produk yang dikehendaki, menyelesaikan
masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan keinginan; ia meliputi metode
teknis, keterampilan, proses, teknik, perangkat, dan bahan mentah. Ketika
dipadukan dengan istilah lain, seperti "tekhnologi medis" atau "tekhnologi
luar angkasa", ia merujuk pada keadaan pengetahuan dan perangkat disiplin
pengetahuan masing-masing. "Tekhnologi state-of-the-art"
(teknologi termutakhir, sekaligus tercanggih) merujuk pada tekhnologi tinggi
yang tersedia bagi kemanusiaan di ranah manapun.
Tekhnologi dapat dipandang sebagai kegiatan
yang membentuk atau mengubah kebudayaan.Selain itu, teknologi adalah terapan
matematika, sains, dan berbagai seni untuk manfaat kehidupan seperti yang
dikenal saat ini. Sebuah contoh modern adalah bangkitnya teknologi komunikasi, yang memperkecil hambatan bagi interaksi
sesama manusia, dan sebagai hasilnya, telah membantu melahirkan sub-sub
kebudayaan baru, bangkitnya budayadunia maya yang berbasis pada perkembangan Internet dan komputer.Tidak semua tekhnologi memperbaiki budaya
dalam cara yang kreatif; tekhnologi dapat juga membantu mempermudahpenindasan politik dan peperangan melalui alat
seperti rudal dan roket. Sebagai suatu kegiatan budaya, tekhnologi memangsa ilmu dan rekayasa, yang masing-masing memformalkan beberapa
aspek kerja keras teknologis.
Sedangkan sains (ilmu) dapat di pandang
sebagai produk, proses dan paradigma etika sikap atau nilai. Sebagai produk,
sains adalah semua pengetahuan yang telah diketahui dan disepakati oleh
sebagian besar masyarakat ilmiah.Sebagai proses, sains adalah kegiatan sosial
untuk memahami alam dengan paradigma etika.
Menurut Marton sains (ilmu) berpegang pada 4 kaidah ilmiah, yaitu
:
1. Universalisme
: ilmu tidak tergantung pada perbedaan ras,
warnakulit dan keyakinan.
2. Komunisme
: ilmu merupakan milik umum.
3. Disinterestedness
: tidak
memihak, melainkan apa adanya.
4. Skeptisisme
: tidak begitu saja menerima kebenaran
sebelum bukti
Empiris.
B. Hubungan Antara Sains dan
Tekhnologi
Hubungan antara
sains dan teknologi semakin lama semakin mengalami perkembangan dan keterkaitan yang sangat. Teknologi dapat dilaksanakan dengan
kaidah-kaidah empirik dan keterampilan yang dikumpulkan dari pengalaman.
Teknologi dapat berdiri sendiri lepas dari sains, ini berlangsung menjelang
zaman revolusi industri (1760-1830). Misalnya, pembuatan jalan raya, pembuatan
kapal, cara bercocok tanam, pembuatan tapai, atau anggur dan sebagainya, yang
dilakukan dengan proses yang baik, tanpa mengetahui dasar teorinya.
Perkembangan dalam tahapan ini telah menghasilkan revolusi dalam bidang
pertanian, industri, kedokteran, dsb.
Namun perkembangan selanjutnya dizaman yang
mulai modern, sains mendahului perkembangan teknologi. Misalnya, penggambaran
sifat mesin secara termodinamika telah dilakukan Slanius dan Kelvin, yang
kurang lebih sekitar 75 tahun setelah penemuan mesin uap oleh James Watt. Juga
pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam teknologi komunikasi. Hal ini
disebabkan oleh kemajuan teknologi yang menghasilkan permasalahan yang
pemecahannya memerlukan pendekatan ilmiah atau metode ilmiah yang merupakan
salah satu ciri dari sains. Dengan kata lain sains mendorong berkembangnya
teknologi.
Konsep sains yang bersifat klasik mempelajari
materi dengan ukuran besar (makro), seprti konsep mekanik, termodinamika,
listrik, dsb. Sehingga berlaku mekanika Newton atau mekanikaklasik. Sedangakan
sains modern mempelajari materi menggunakan teori kuantum dengan ukuran mikro,
seperti teori atom, molekul zat, ikatan kimia, pengetahuan material dsb. Maka
dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan memungkinkan manusia mengembangkan
teknologi. Tanpasainsteknologi tidak akan mungkin berkembang, sebab teknologi
merupakan penerapan dari ilmu
(sains). Tanpa mengetahui berbagai teori yang telah dinyatakan, maka tidak akan
terjadi penciptaan sesuatu oleh manusia.
C. Faktor Sejarah yang paling
Monumental Dalam Perkembangan Tekhnologi Barat
a. Perang Salib dan Akulturasi Budaya
Timur-Barat
Sesungguhnya perang Salib telah mempengaruhi
perjalanan sejarah Eropa dan peradabannya, sehingga melemahkan sistem
perekonomian mereka sendiri yang merupakan dasar kehidupan sosial dan ekonomi
Eropa. Namun demikian, kehadiran mereka di negeri Arab (Islam) telah menjadikan
sistem perekonomian mereka semakin maju, hubungan negeri Timur dan Barat
semakin meningkat, dan sarana transportasi darat serta laut semakin semarak.
Perang Salib, di samping merupakan pertempuran militer, juga merupakan
pertemuan peradaban antara dunia Islam dengan dunia Eropa yang Kristen,
sehingga peradaban Islam tersebar ke berbagai penjuru negeri Eropa.
Orang-orang Eropa banyak belajar dari kaum
Muslimin tentang cara bercocok tanam, berdagang, dan berindustri, sebagaimana
juga mereka telah terpengaruh oleh ilmu pengetahuan dan moral kaum Muslimin.
Dalam hal ini, Horinzo (Sejarawan terkemuka) mengatakan, “Pasukan Salib keluar
dari negerinya adalah untuk memerangi kaum Muslimin, namun ketika sampai
ditujuan, mereka mendapatkan
berbagai macam ilmu pengetahuan dari kaum Muslimin. Para tentara Salib
tercengang ketika melihat kaum Muslimin menolak aspek teologi mereka yang
bersandar pada keduniaan. Kaum Muslimin tidak mendapatkan keuntungan sama
sekali dari kehadiran pasukan Salib, tetapi sebaliknya, pasukan Saliblah yang
banyak mengambil manfaat dari kaum Muslimin. Mereka menimba ilmu dari sumur-sumur
peradaban Islam yang tak pernah kering.”
Dalam kitab
Hadharatul Arab, Gustav Le Bonn mengatakan, “Orang-orang Timur (Islam) telah
dapat menikmati peradaban yang sangat agung, sedangkan orang-orang Barat
tenggelam dalam kebodohan dan kenistaan.” Dari kenyataan seperti itu, kaum
Muslimin tidak mendapatkan keuntungan apa-apa. Bagi orang-orang Timur (Islam),
perang Salib tidak memberikan manfaat sama sekali, melainkan hanya menanamkan
rasa benci terhadap orang-orang Barat sampai anak keturunannya.
Sebelum terjadi Perang Salib, hubungan antara
Timur dengan Barat sangat terbatas. Hanya sebatas hubungan para pedagang dan
orang-orang Kristen yang pergi berziarah ke Palestina dan negeri Syam (Syiria).
Akhirnya perang salib ini menjadi pertemuan peradaban Islam, serta bertambahnya
ilmu pengetahuan orang-orang Eropa yang diperoleh dari negeri-negeri Islam.
Orang-orang Barat dan Eropa melihat umat Islam
telah berhasil melangkah jauh di berbagai bidang peradaban, dan mereka
menyaksikan umat Islam telah terbebas dari cengkraman para rahib penguasa
agama, sebagai kebalikan yang dialami bangsa Eropa dan Barat. Akhirnya pasukan
Salib banyak mempelajari peradaban Islam , khususnya bentuk dan sistem
pemerintahan, sistem perpajakan dan perekonomian, serta membangun sekolah-sekolah
dan universitas-universitas.
b. Sejarah Singkat Revolusi Industri,
Dampaknya dan Pengaruhnya Terhadap Kemajuan Tekhnologi Barat
Revolusi Industri merupakan periode antara tahun
1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang
pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki
dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia.
Revolusi Industri dimulai diBritania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara,Jepang, dan akhirnya ke seluruh dunia.
Revolusi Industri menandai terjadinya titik
balik besar dalam sejarah dunia, hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari
dipengaruhi oleh Revolusi Industri, khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan
penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi
sebelumnya. Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-rata pendapatan
perkapita negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat.
Seperti yang dinyatakan oleh pemenang Hadiah Nobel, Robert Emerson Lucas, bahwa: "Untuk pertama kalinya dalam sejarah, standar hidup
rakyat biasa mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan. Perilaku ekonomi yang
seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya".
Inggris memberikan landasan hukum dan budaya
yang memungkinkan para pengusaha untuk merintis terjadinya Revolusi Industri.
Faktor kunci yang turut mendukung terjadinya Revolusi Industri antara lain: (1)
Masa perdamaian dan stabilitas yang diikuti dengan penyatuan Inggris dan Skotlandia, (2) tidak ada hambatan dalam perdagangan
antara Inggris dan Skotlandia, (3) aturan hukum (menghormati kesucian kontrak),
(4) sistem hukum yang sederhana yang memungkinkan pembentukan saham gabungan
perusahaan (korporasi), dan (4) adanya pasar bebas (kapitalisme).
Revolusi Industri dimulai pada akhir abad
ke-18, dimana terjadinya peralihan dalam penggunaan tenaga kerja di Inggris yang sebelumnya menggunakan tenaga
hewan dan manusia digantikan oleh penggunaan mesin yang berbasis
menufaktur.Periode awal dimulai dengan dilakukannya mekanisasi terhadap
industri tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi dan peningkatan penggunaan
batubara. Ekspansi perdagangan turut dikembangkan dengan dibangunnya terusan, perbaikan jalan raya dan rel kereta api.
Adanya peralihan dari perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian yang
berbasis manufaktur menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk besar-besaran
dari desa ke kota, dan pada akhirnya menyebabkan membengkaknya populasi di
kota-kota besar di Inggris.
Awal mula Revolusi Industri tidak jelas tetapi T.S. Ashton menulisnya kira-kira 1760-1830.
Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi Industri II pada sekitar tahun 1850, ketika
kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan kapal tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut perkembangan mesin bakar dalam dan perkembangan pembangkit tenaga listrik
Faktor yang melatarbelakangi terjadinya
Revolusi Industri adalah terjadinya revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke 16
dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon, Rene Decartes, Galileo Galilei serta adanya pengembangan riset dan penelitian
dengan pendirian lembaga riset seperti The
Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The French Academy
of Science. Adapula faktor dari dalam seperti ketahanan politik dalam
negeri, perkembangan kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang luas dan kaya
akan sumber daya alam.
Istilah "Revolusi Industri" sendiri
diperkenalkan oleh Friedrich Engels danLouis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19.
Beberapa sejarawan abad ke-20 seperti John Clapham dan Nicholas Crafts berpendapat bahwa proses
perubahan ekonomi dan sosial yang terjadi secara bertahap dan revolusi jangka
panjang adalah sebuah ironi.Pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita negara-negara
di dunia meningkat setelah Revolusi Industri dan memunculkan sistem ekonomi kapitalismodern.Revolusi Industri menandai dimulainya
era pertumbuhan pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi kapitalis.
Revolusi Industri dianggap sebagai peristiwa paling penting yang pernah terjadi
dalam sejarah kemanusiaan sejak domestikasi hewan dan tumbuhan pada masa Neolitikum.
Revolusi Industri mengubah Inggris menjadi
negara industri yang maju dan modern. Di Inggris muncul pusat-pusat industri,
seperti Lancashire, Manchester,Liverpool, dan Birmingham. Seperti halnya revolusi yang lain, Revolusi
Industri juga membawa dampak yang lebih luas dalam bidang ekonomi,
sosial dan politik, baik di negeri Inggris sendiri maupun di negara-negara
lain.
A. Dampak di
bidang ekonomi
1. Barang melimpah dan harga murah
Revolusi Industri telah menimbulkan usaha
industri dan pabrik secara besar-besaran dengan proses mekanisasi. Dengan
demikian, dalam waktu singkat dapat menghasilkan barang-barang yang melimpah.
Produk barang menjadi berlipat ganda sehingga dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat yang lebih luas. Akibat pembuatan barang menjadi cepat, mudah, serta
dalam jumlah yang banyak sehingga harga menjadi lebih murah.
2. Perusahaan Kecil Gulung Tikar
Dengan penggunaan mesin-mesin maka biaya
produksi menjadi relatif kecil sehingga harga barang-barang pun relatif lebih
murah. Hal ini membawa akibat perusahaan tradisional terancam dan gulung tikar
karena tidak mampu bersaing.
3. Perdagangan makin Berkembang
Berkat peralatan perhubungan yang modern,
cepat dan murah, produksi lokal berubah menjadi produksi internasional.
Pelayaran dan perdagangan internasional makin berkembang pesat.
4. Transportasi makin Lancar
Adanya penemuan di berbagai sarana dan
prasarana transportasi makin sempurna dan lancar. Dengan demikian, dinamika
kehidupan masyarakat makin meningkat.
B. Dampak di
bidang sosial
1. Berkembangnya urbanisasi
Berkembangnya industrialisasi telah menimbulkan
kota-kota dan pusat-pusat keramaian yang baru. Oleh karena kota dengan kegiatan
industrinya tampaknya menjanjikan kehidupan yang lebih layak maka banyak petani
desa pergi ke kota untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini mengakibatkan
terabaikannya usaha kegiatan pertanian.
2. Upah buruh rendah
Akibat makin meningkatnya arus urbanisasi ke kota-kota industri maka jumlah tenaga makin
melimpah. Sementara itu, pabrik-pabrik banyak yang menggunakan tenaga mesin.
Dengan demikian, upah tenaga kerja menjadi murah. Selain itu, jaminan sosial
pun kurang sehingga kehidupan mereka menjadi susah. Bahkan, para pengusaha
banyak memilih tenaga buruh wanita dan anak-anak yang upahnya lebih murah.
3. Munculnya golongan pengusaha dan
golongan buruh
Di dalam kegiatan industrialisasi dikenal
adanya kelompok pekerja (buruh) dan kelompok pengusaha (majikan) yang memiliki
industri atau pabrik. Dengan demikian, dalam masyarakat timbul golongan baru,
yakni golongan pengusaha (kaum kapitalis) yang hidup penuh kemewahan dan
golongan buruh yang hidup dalam kemiskinan.
4. Adanya kesenjangan antara majikan dan
buruh
Dengan munculnya golongan pengusaha yang hidup
mewah dan satu pihak, sedangkan di pihak lain adanya golongan buruh yang hidup
menderita, menimbulkan kesenjangan antara majikan dan buruh. Kondisi seperti
ini, sering menimbulkan ketegangan-ketegangan yang diikuti dengan pemogokan
kerja untuk menuntut perbaikan nasib. Hal ini menimbulkan kebencian terhadap
sistem ekonomi kapitalis, sehingga kaum buruh condong kepada paham sosialis.
5. Munculnya revolusi sosial
Pada tahun 1820-an terjadi huru hara yang
ditimbulkan oleh penduduk kota yang miskin dengan didukung oleh kaum buruh.
Gerakan sosial ini menuntut adanya perbaikan nasib rakyat dan buruh. Akibatnya,
pemerintah mengeluarkan undang-undang yang menjamin perbaikan nasib kaum buruh
dan orang miskin. Undang-undang tersebut, antara lain sebagai berikut:
Tahun
1832 dikeluarkan Reform Bill atau Undang-Undang Pembaharuan
Pemilihan. Menurut undang-undang ini, kaum buruh mendapatkan hak-hak perwakilan
dalam parlemen.
Tahun
1833 dikeluarkan Factory Act atau Undang-Undang Pabrik.
Menurut undang-undang ini, kaum buruh mendapatkan jaminan sosial. Di samping
itu, undang-undang juga berisi larangan pengunaan tenaga kerja kanak-kanak dan
wanita di daerah tambang di bawah tanah.
Tahun
1834 dikeluarkan Poor Law Act atau Undang-Undang Fakir Miskin. Oleh karena itu,
didirikan pusat-pusat penampungan dan perawatan para fakir miskin sehingga
tidak berkeliaran.
Makin
kuatnya sifat individualisme dan menipisnya rasa solidaritas. Dengan adanya
Revolusi Industri sifat individualitas makin kuat karena terpengaruh oleh
sistem ekonomi industri yang serba uang. Sebaliknya, makin menipisnya rasa
solidaritas dan kekeluargaan.
C. Dampak di
bidang politik
1. Munculnya gerakan sosialis
Kaum buruh yang diperlakukan tidak adil oleh
kaum pengusaha mulai bergerak menyusun kekuatan untuk memperbaiki nasib mereka.
Mereka kemudian membentuk organisasi yang lazim disebut gerakan sosialis.
Gerakan sosialis dimotivasi oleh pemikiran Thomas Marus yang menulis buku Otopia. Tokoh
yang paling populer di dalam pemikiran dan penggerak paham sosialis adalah Karl Marx dengan bukunya Das Kapital.
2. Munculnya partai politik
Dalam upaya memperjuangkan nasibnya maka kaum
buruh terus menggalang persatuan. Apalagi dengan makin kuatnya kedudukan kaum
buruh di parlemen mendorong dibentuknya suatu wadah perjuangan politik, yakni
Labour Party (Partai Buruh). Partai ini berhaluan
sosialis. Di pihak pengusaha mengabungkan diri ke dalam Partai Liberal.
3. Munculnya imperialisme modern
Kaum pengusaha/kapitalis umumnya mempunyai
pengaruh yang kuat dalam pemerintahan untuk melakukan imperialisme demi
kelangsungan industrialisasinya. Dengan demikian, lahirlah imperialisme modern,
yaitu perluasan daerah-daerah sebagai tempat pemasaran hasil industri, mencari
bahan mentah, penanaman modal yang surplus, dan tempat mendapatkan tenaga buruh
yang murah. Dalam hal ini Inggris-lah yang menjadi pelopornya.
5. Dampak Kemajuan Tekhnologi Barat
Iptek telah membebaskan kita dari takhayul dan
memerdekakan kita dari berbagai hukum alam. Fenomena gerhana bulan bagi yang
mengetahui iptek tidak lagi menyeramkan. Bagi yang menguasai iptek, hukum alam
itu dapat dikontrolnya. Air yang hukumnya selalu mencari tempat yang lebih
rendah dapat dibuat mampu memanjat ke gedung bertingkat seratus. Benda berat
seperti besi yang hukumnya harus jatuh ke bumi dapat dibuat mampu terbang dan
membawa ratusan manusia. Barang yang memiliki berat jenis lebih besar dari air
yang kodratnya akan tenggelam, kini dapat diapungkan. Dengan teknologi, hujan
dapat dibuat, gempa dapat diprediksi, cuaca dapat diprakirakan. Teknologi telah
memerdekakan manusia dari alam, dan ia punya potensi untuk memerdekakan manusia
dari sesamanya.
Perubahan mendasar dalam iptek akan membawa
perubahan mendasar dalam semua bidang kehidupan. Selama 2000 tahun kosmologi
Aristotelian telah mewarnai sistem politik, sosial, ekonomi dan bidang
kehidupan lainnya. Sistem Aristotelian yang menggambarkan jagad ini bak sebuah
bola kristal yang luar biasa besamya, dengan bumi di tengah-tengah dan
planet-planet mengitarinya, di mana manusia dan makhluk lainnya telah
dilahirkan dalam hirarki yang tak dapat ditolak, membawa implikasi munculnya
sistem sosial yang sangat kurang demokratis menurut ukuran kini; ada kasta
misalnya, dan itu diterima dengan ikhlas.
Tapi, munculnya Galileo telah meruntuhkan
"kebenaran" yang dipercayai selama dua millenium itu. Bersamaan itu
ia juga meruntuhkan sistem sosial yang selama ini dianut oleh masyarakat,
terutama yang hidup di Amerika dan Eropa. Sejak era Galileo, pandangan hidup
(world view) kita berubah. Jagad tidak lagi dipandang statis tapi dinamis, bumi
bukanlah pusat jagad tetapi sebagian kecil daripadanya. Pandangan ini tak ayal
lagi merombak sistem berpikir manusia, memperluas wawasan dan meningkatkan rasa
percaya diri mereka. Sistem sosial-politik berubah menjadi lebih terbuka.
Banyak nilai-nilai lama yang runtuh dan tergantikan.
Teknologi-teknologi yang telah membawa
perubahan monumental dalam kehidupan manusia adalah jam (membantu manusia masuk
dalam konteks waktu); kompas (menolong manusia memasuki medan ruang); teleskop
(mendorong manusia untuk melebarkan cakrawala ke ujung kosmis); dan mikroskop
(yang telah membawa manusia ke era sub-atomik), dsb.
DAFTAR PUSTAKA
dikutip pada tanggal 5 November 2012.
http://eljowo.multiply.com/video/item/38/Rahasia_IPTEK_Muslim_yang_disem-bunyikan_Barat_12 artikel dikutip pada tanggal 5
November 2012.
http://justrangga.multiply.com/journal/item/11/Kemajuan_Teknologi_Bisa_Meng-ungkap_Rahasia_Alam_Semesta artikel dikutip pada tanggal 5
November 2012.
dikutip pada tanggal 6 November 2012.
Shafiyah, “Manusia Sains dan Teknologi”, Dari
http://shafiyyah.blog.uns.ac.id/feed/MANUSIA, SAINS, DAN TEKNOLOGI _ Tea
Shafiyyah.htm artikel dikutip pada tanggal 6 November 2012
http://sains4kidz.wordpress.com/2009/07/19/definisi-sains/artikel dikutip pada tanggal 7 November 2012
http://www.mail-archive.com/permias@listserv.syr.edu/msg11020.htmlartikel dikutip pada tanggal 7 November 2012
id.wikipedia.org artikel dikutip pada tanggal
7 November 2012
PERANAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM
KEHIDUPAN MANUSIA
A. Pendahulan
Tentunya kita semua menyadari pada kehidupan kita ini kita
sama sekali tidak terlepas dari Ilmu Pengetahun dan Ilmu terapannya yaitu
Teknologi dari berbagai aspek.
Ilmu pengetahuan terus berkembang sedemikian pesatnya , demikian
pula ilmu teknologi.
Pada zaman modern ini, ilmu pengetahuan(Science) dan teknologi
saling memerlukan tidak mungkin lagi berdiri, sehingga dapat maju dengan pesat.
Keinginan hidup yang lebih sejahtera, mendorong manusia untuk
menggunakan teknologi .[1]
Tentunya ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berperan untuk
keberlangsungan hidup manusia.Misalnya Ilmu kedokteran dan ilmu farmasi[2] merupakan cabang dari ilmu biologi
sebagai ilmu terapan. Pakaian, jam tangan, pencil, atau computer sebagai hasil
dari teknologi.
Kami akan berusaha sedikit mengulas mengenai peranan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan manusia.[3]
B. Peranan ilmu pengetahuan alam dan
teknologi dalam memenuhi kebutuhan manusia
Seperti yang telah kita ketahui sasaran ilmu pengetahuan itu adalah
alam semesta dan segala isinya, baik berupa makhluk hidup maupun makhluk tak
hidup, alam semesta dan segala isinya itu dapat kita bagi menjadi dua,yaitu
: Materi dan Energi.
Yang dimaksud dengan materi adalah apa saja yang mempunyai
massa[4] dan menempati suatu ruang.Contoh:
meja, kursi, gunung, awan, udara dan lain lain.
Adapun energi adalah sesuatu yang dapat memindahkan materi dari
suatu tempat ketempat lain. Energi mempunyai berbagai bentuk. Ia biasa berupa
panas, gerak, cahaya dan sebagainya. Disamping itu energ dapat pula berubah
bentuk. Energi dalam bentuk panas, misalnya menjadi energi mekanik, listrik dan
lain-lain. Perubahan ini terjadi dengan jalan mengubah air menjadi uap.
Seperti yang telah kita ketahuai bahwa manusia sabagai makhluk
hidup yang lebih unggul dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain. Hal itu
terjadi karena manusia mampu mencipta dan menggunakan alat-alat. Salah satu
alat yang menakjubkan dan sangat membantu kehidupan manusia adalah mesin-mesin.[5] Miasalnya; lemari es, computer, dan
berbagai alat yang bermanfaat lainnya
C. Dampak ilmu pengetahuan dan teknologi
Dampak yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan alam dan
teknologi diantaranya terhadap kebutuhan pokok manusia, yaitu; pangan
dan sandang,ada yang positip dan ada juga yang negatif.
1. Pangan(makanan)
. Dampak yang postif antara lain:
a. Ditemukan bibit unggul
yang dalam waktu singkat dapat diproduksi berlipat ganda.
b. Digunakan mekanisasi
pertanian untuk memungut hasil produksi sehingga hasilnya lebih besar bila
dubandingkan dengan menggunakan tenaga manusia.
c. Diterapkannya cara
memupukan yang tepat serta digunakannya bakteri yang sanggup memperkuat akar
tanaman dengan mengambl zat hara dengan lebh baik sehingga hasilnya bertambah
banyak.
d. Digunakan
bioteknologi(misalnya hormone tumbuhan), untuk merangsang tumbuhnya daun,
bunga, atau buah sehingga tumbuh lebih banyak .
Dampak negatifnya antara lain: pemakaian pestisida, ternyata tidak
saja dapat memberantas hama tumbuhan, tetapi juga dapat membunuh hewan tenak,
dapat meracuni hasil panen, dan bahkan meracuni manusia sendiri. Setap
penggunaan teknologi maju selalu disisertai adanya dampak negative. Oleh karna
itu, kesadaran dan tanggung jawab kita dituntut lebh tnggi agar efek negative
dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat ditekan sekecil mungkin.
2. Sandang (pakaian)
Dampak positif antara lain:
a. Menolong manusaia dalam
pengadaan sandang dengan adanya mesin tekstil sehngga mempercepat proses pembuatan
pakaian.
b. Telah ditemukanya serat
sentises, baik yang membuat dari pokok-pokok kayu yang diproses secara kimia
menjadi benang(rayon) maupun dari bah menjadi galian seperti hasil
sulingan batubara dan minyak bumi yang dapat diperoses menjadi serat sintesis
sepert poliester.
c. Dengan kemajuan
teknologi kata tidak perlu menunggu terlalu lama hasil serat tanaman kapas
karena dengan serat sintesis, pembuatan tekstil dapat dlakukan secara besar
besaran dalam waktu yang singkat.
Dampak negatifnya, antara lain:
a. Bahan yang berupa
sintesis yang dalam bahasa sehari-hari disebut pelastik, kalau menjadi sampah
tidak dapat dihancurkan oleh bakteri-bakteri pembusuk.
b. Sampah pelastik kalau dibakar
akan menyebabkan menipisnya lapisan ozon. Namun, jka tidak dibakar dapat
mencemarkan tanah sehingga mengurangi kesuburan tanah.[6]
Kemudian ilmu pengetahuan dan teknologi juga berdampak
terhadap sumber dayamanusia, ada yang positif dan ada yang
negatitif.
Dampak positif antaralain:
a. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dapat membuka banyak lapangan pekerjaan baru, dimana
sumber daya manusia dapat berperan baik tenaga maupun pikiran.
b. Perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi menaikan kualitas sumber daya manusia(keterampilan dan kecerdasan
manusia).
Dampak negatifnya antara lain:
Pemanfaatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak
/ kurang tepat bagi kondisi masyarakat tidak menambahkan lapangan pekerjaan,
tetapi justru sebaliknya, dapat mempersempit lapangan pekerjaan. Hal ini karena
efektifitas dan efesien system dalam teknologi baru. Misalnya banyak pekerjaan
yang mula-mula menjadi tugas manusia dapat diganti oleh mesin.[7]
D. Penerapan hasil penemuan ilmu pengetahuan
dalam konsep teknologi
Ilmu pengetahuan mempunyai peranan penting dalam perkembangan
teknologi. Tetapi dalam berbagai masalah teknologi terdapat unsur yang tidak di
jumpai dalam ilmu pengetahuan, yaitu masalah pengembalian keputusan. Masalah
serupa ini di jumpai dalam perencanaan-perencanaan atau pembuatan suatu disain.
Dalam pengambilan suatu keputusan, disertakan berbagai persyaratan pengambilan
keputusan ini mengandung empat unsur, yaitu:
1. Model
2. Persyaratan
(kreteria)
3. Kendala
(coustranit)
4. Optimasi
Model adalah suatu penggambaran permasalahan secara kuantitatif.
Model dapat digunakan sebagai petunjuk bagi usaha-usaha penelitian atau penyelesaian
masalah.
Kreteria adalah persayaratan yang menggambarkan tujuan atau sasaran
dalam pengambilan keputusan. Dalam suatu disain, terdapat sasaran-sasaran yang
merupakan tujuan pokok dari disain tersebut. Misalnya untuk membuat disain
pesawat, dipilih daya angkut yang besar, kecepatan yang tinggi.
Kendala atau pembatasan adalah faktor-faktor yang harus
diperhitungkan dalam disain atau pengambilan keputusan. Misalnya dalam disain
kenderaan angkut, syarat pencemaran harus sekecil mungkin.
Otimasi adalah mencapai solusi yang terbaik, bila masalah tersebut
dirumuskan dalam bentuk model dengan memperhatikan sarana dan perhitungan
kendala.
Contoh permaslahan di mna pendekatan ini digunakan adalah dalam
maslah transfortasi, industry, perencanaan dalam disain dan sebagainya.[8]
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi , Abu, Ilmu Alamiah
Dasar , Jakarta, PT Rineka Cipta, 1991.
Jasin, Maskoeri, Ilmu Alamiah
Dasar, Jakarta , PT RajaGrafindi Persada,2010.
Mawardi & Nur
Hidayati, IAD- ISD-IBD, Bandung, CV pustaka setia, 2000.
Pandoyo, Sumbawi Ranu, Ilmu
Alamiah Dasar, Surabaya, Usaha Nasional, 1987.
[1] Sumbawi Ranu Pandoyo, Ilmu
Alamiah Dasar,( Surabaya: Usaha Nasional,1987), h. 52.
[2]Farmasi : obat-obatan
[3] Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah
Dasar, ( Jakarta : PT RajaGrafindi Persada,2010),
h.195-196.
[5] Sumbawi Ranu Pandoyo, Ilmu
Alamiah Dasar, h. 53-54.
[6]Mawardi – Nur Hidayati, IAD- ISD-IBD, (bandung:
CV pustaka setia, 2000), h. 155
[7] Mawardi- Nur
Hidayati, IAD-ISD-IBD, h. 94-95.
[8] Abu Ahmadi , Ilmu Alamiah Dasar (Jakarta:
PT Rineka Cipta, 1991) h. 109-110
0 komentar:
Posting Komentar